happy reading guys...
" na buru ih " teriak fano yang tengah megantre di kasir
Masalahnya kaki gue ga bisa bergerak kampret! Jawabnya dalam hati. Dia sangat merutuki dirinya yang tidak bisa melakukan apa-apa jika berada didekat bio. Bio melirik fana sebentar, lalu dia mencium pipi hana dan kembali melirik fana " dada hana, nanti main ke rumah ya " ujar bio pada hana, dan meninggalkan fana yang masih mematung.
fana akhirnya bisa bernafas denga lega, fana langsung bersandar pada tembok yang ada didekatnya, rasanya tubuhnya ingin jatuh.
" akhirnya napas juga, duhh bego banget emang lo fana " fana terus memukul keningnya merutuki perbuatannya yang selalu seperti itu setiap ada didekat bio ataupun dilirik bio.
Fana berjalan mendekati fano yang sudah mulai kesal akan dirinya " coba aunty aja yang dicium, bukan kamu huu " kata fana ngaur, hana hanya tersenyum saja. Namanya anak bayi, mau di ajak ngobrol apa aja responnya Cuma tertawa dan tersenyum, terkadang mengangguk.
**
" kakak sama adek tinggal bareng marcel aja pah di aceh " tutur marcel kepada papa nya.
" hah? Abang mau pindah rumah? " tanya fana yang baru saja datang dan mendengar pembicaraan mereka.
Kak tella menyuruh fana untuk duduk disebelahnya " iya abang kamu pindah tugas " ujar kak tella, ya abangnya fana ini seorang akmil, dan dia dipindahkan tugaskan ke banda aceh, selama 5 tahun, otomatis kak tella dan hana harus ikut juga.
Fana menggeleng " ga boleh, masa fana harus jauh dari hanul sih, sedetik aja fana ga ketemu hanul, separuh jiwa ini akan hilang "
Fano langsung menoyor kepala fana " ye remahan peyek! Sok puitis banged! "
Fana hanya cengegesan saja menampakan deretan giginya.
" kakak sama adek mau ikut mama apa abang? " tanya mama lia dengan berat hati.
Fana dan fano saling tatap " maksudnya? " tanya mereka berbarengan.
Surya menghembuskan nafasnya panjang " papa harus tinggal di dubai selama beberapa tahun, mungkin lebih lama dari bang marcel " jelas surya
" kalian mau ikut siapa? Mau di indonesia apa di dubai bareng mama sama papa " lanjutnya lagi yang sukses membuat fana dan fano terdiam mencerna kalimat yang diucapkan papa mereka.
Fana masih tidak percaya jika dia harus pergi meninggalkan rumah yang menemaninya sejak ia lahir, ia harus jauh dari teman-temannya. Ia tidak bisa lagi melihat bio. Fana tidak ingin pindah, dia tidak mau menampung rindu yang amad dalam, bisa-bisa dia dehidrasi karena haus akan pesona bio. dia tidak mau menanggung beban rindunya, ga ketemu disekolah aja auto diintilin kerumahnya. dia tidak mau merasakan berat beban hidup jika tak ada bio.
oke fana lebay!
" harus banget kita pindah pah? " tanya fano setelah lama diam
Surya mengangguk, fano melirik ke mama nya menunggu jawabanya " mama juga ga mau jika harus pindah sayang, tapi mau bagaimana lagi? " jawab mama lia pasrah. Dia sampai tidak bisa berkata apa-apa dihadapan anak kembarnya.
" fana mau disini "
Semua mata tertuju pada fana, menunggu gadis itu melanjutkan ucapanya
Fana menatap surya " iya fana ga mau ikut siapa-siapa, pokoknya fana ga mau pindah dari sini " tuturnya dengan sangat mantap, keputusanya sudah bulat, dia tidak mau menderita jika tidak bisa melihat bio. Hanya bio alasanya. Padahal bio gak kenal kamu fana :(
Surya menggeleng " ga bisa, kamu Cuma punya dua pilihan. Dubai atau aceh "
" fana tetep mau disini. Terserah papa mama fano sama bang marcel kalo mau pindah, pokoknya fana gak mau pergi ninggalin rumah ini " jawabnya sangat tegas.
Bio membuat akal sehatnya hilang, padahal jika dia sendiri saja takut.
" biar fano yang jagain fana disini pah " kata fano menatap papa nya
Surya mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di lututnya dia berfikir sangat keras, haruskah dia mengizinkan anak kembarnya tinggal berdua, tanpa ada yang mengawasi?
" engga fano, mama ga mau kalian tinggal disini. Pilihan kalian Cuma ada dua, dubai atau aceh " tukas mama lia, dia tidak bisa membiarkan anak kembarnya hidup berdua. Mereka itu masih sangat manja, dan menurutnya belum terlalu dewasa, masih labil dan tidak punya pendirian, lia takut mereka akan salah pergaulan kedepannya jika tidak ada yang mengingatkan. Umur mereka masih sangat muda, 16 tahun.
" tella kasih tau mereka tella, mama ga mau mereka tinggal berdua " lanjut mama lia memegang tangan kak tela, sedangkan kak tella hanya mencoba menenangkan mama lia.
" yaudah kalo itu memang keputusan kalian berdua, papa bakal percaya sama kamu fano, kalo kamu bisa jaga fana dan jaga diri kamu disini " putus surya setelah memikirkan ucapan fano dengan matang.
Mama lia yang mendengar itu menggeleng kuat " ga bisa pah, mama ga bisa biarin mereka berdua "
Surya menatap istrinya itu " biarin mereka menentukan pilihan mereka, cepat atau lambat mereka juga bakal pergi ninggalin kita untuk mengejar masa depannya saat kulaih nanti, hitung-hitung belajar mandiri " jelas surya, ya jika sudah surya yang bicara panjang lebar gini, siapa yang berani membantahnya.
" abang bakal sering-sering jenguk kalian disini " kata bang marcel menepuk pundak fano
Entah apa yang fana rasakan sekarang, disatu sisi dia sangat senang jika tidak jadi pindah karena dapat melihat bio tiap hari, tetapi disatu sisi dia juga sedih jika harus berpisah dengan mama papa nya yang berada di negri orang. Apalagi dia harus rela jauh dari hana, keponakannya yang sangat lucu itu.
Ah fana sangat bingung harus bereaksi seperti apa.
HALO GUYS BALIK LAGI SAMA GUE WKWK. SEDIH BANGET BARU UPDATE hehe.
jangan bosen buat kasih saran ke gua ya, aku juga masih belajar hehe. part ini cuma dikit:( tapi akuu bakal doble part kok..
poto rendi sama fana
kalo ini foto mereka ber 4 waktu dibeliin baju couple sama rendi, ternyata bajunya kaya begini, dan mereka harus keliling mall make baju beginian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fana
Teen FictionIni cerita jalan hidup fana, cewek yg menyukai seorang cowok sejak kelas 6 sd. Dia rela melakukan apapun supaya dapat di lirik oleh sang pujaan hati. Nyatanya sampai detik ini pun bio sama sekali tidak mengenalnya, melirik pun enggan. Disaat fana m...