Bab 3

48 5 1
                                    

happy reading guys

Tiba didepan gerbang sma angkasa, banyak spanduk-spanduk dari sponsor acara smangkas gosh. Fano langsung memarkirkan mobilnya didepan sekolahnya, karena itu arahan dari panitia pelaksananya. Setalah itu gesha dan fana turun, diikuti fano.

Mereka berjalan menyebrangi jalan untuk menuju sekolahnya, tepat didepan gerbang sma angkasa, rendi dan afan sudah lebih dulu datang dan menyuruh mereka ber3 untuk mengantri dibelakangnya. Walaupun banyak cibiran dari orang-orang yang mengantre di belakang, mereka tetep saja jojong menyerobot.

Setelah mereka memasuki gerbang smangkas, mereka harus mengantre lagi untuk memakai tiket konser itu dipergelangan tangan dan memeriksa isi tas mereka, untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

Acara sudah dimulai, terbukti saat mengantre mereka sudah mendengar band lokal yang sedang naik panggung dan bernyayi, tidak masalah selagi raisa dan star and rabbit belum bernyanyi.

Lapangan utama sma angkasa sudah dipenuhi lautan manusia, entah ada berapa manusia intinya sangat-sangat ramai. Hal yang pertama kali fana cari adalah keberadaan bio, dia celingak-celingukan mencari keberadaan cowo impiannya itu. " na gue disitu ya " fano menunjuk koridor kelas mereka, lalu fana mengangguk dan terus berjalan bersama gesha menembus ribuan orang.

" sha lo didepan deh " suruh fana yang kini sudah berada dikerumunan orang-orang.

Gesha berdecak sebal " minggir "

" eh sabar-sabar, tanya dulu nisa sama monika dimana " fana mengambil handphonenya di dalam tas, lalu menelpon nisa.

Setelah bunyi kedua nisa bersuara " dimana fan "

Fana menutup lubang telinga sebelah kirinya supaya mendengar jelas suara nisa " gue di depan panggung, tapi masih agak jauh si, ditengah-tengahlah " jelasnya sedikit berteriak.

" gue deket panggung fan, lo bisa kan maju lagi? Nih gue ngangkat tas gue lo liat ga " tanya nisa, dia mengangkat-ngangkat tas pink nya supaya fana dan gesha tahu keberadaanya.

Fana celingak-celingukan mencari keberadaan tas itu, akhirnya dia dapat lumayan jauh sih, karena harus ekstra sabar menerima makian orang " ahh iya gue liatt, jangan dipatiin telponnya gue jalan sama gesha sekarang "

" sha maju, tas pink nisa lo liat kan? " tanya fana lalu gesha mengangguk, fana memegang lengan gesha. Mereka berjalan sambil berucap permisi pada setiap orang yang mereka lewati.

Fana masih menaruh handphonenya ditelinganya dan satu tangan lagi memegang lengan gesha, sambil terus mengucapkan permisi dan melihat setiap orang yang mereka lewati.

" udah ya na gue patiin aja, kan udah tau juga " kata nisa lalu mematikan sambungan telpon secara sepihak.

"nis.. eh nisss woi ajg ngotak banget " teriak fana ke handphonenya.

Gesha mengambil alih handphone milik fana " udah gila ngomong sama hp? " tanyanya lalu memasukkan handphone fana kedalam tasnya, dan terus berjalan.

" permisi " ujar gesha pada dua orang cewek didepannya, cewek itu tidak menghiraukan gesha malah bernyanyi dan loncat-loncat.

" permisiiiiii!! "

Gesha masih sabar " maaf permisi!!! " katanya lagi agak ngegas dari sebelumnya, gesha merasa ada yang janggal, sekarang tidak ada lagi yang memegang legannya dia menoleh kebelakang dan tidak mendapati fana, dia bingung.

" kemana lagi si firaun ini " katanya masih kesal, dia langsung mencari handphonenya berniat untuk menghubungi fana, saat didapati ada dua handphone ditasnya dia langsung memukul keningnya " ahh shit!! Hpnya pake di gue segala "

FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang