Bab 4

44 5 1
                                    

" ini cewek lo? " tanya cewek itu lagi memperhatikan penampilan fana dari atas sampai bawah. Ingin sekali fana mencolok bola mata cewek didepannya ini.

***

Yosa tidak menjawab pertanyaan cewek itu melainkan menyuruhnya untuk minggir " jawab duluu, dia cewek lo? " cewek itu melingkarkan tangannya di lengan yosa, yosa langsung menghempaskan tangan itu kasar " iya! Puas? " jawabnya sangat tegas, fana langsung mendanga untuk menatap yosa, dia tidak habis fikir dengan ucapan yosa barusan, tetapi melihat wajahnya saat ini serta mendengar suara yosa yang dingin tegas dan tidak terbantah itu membuat dia merinding.

Tanpa disuruh cewek itu langsung menyingkir supaya yosa bisa lewat, tampak sekali jika cewek itu menatap fana tidak suka, tetapi fana bodo amat malah balik menatapnya sinis dan tersenyum mengejek.

Yosa kembali berjalan dibelakangnya, masih dengan seperti dipeluk dari belakang, fana menghentikan langkahnya membuat kepala belakangnya bertabrakan dengan dada bidang yosa, yosa menunduk untuk melihat fana " kok berenti, temen lo mana? "

" tangan lo jangan di samping gue, lo kaya meluk gue dari belakang " kata fana yang membuat yosa menaikkan sebelah alisnya.

" terus? "

Fana menepuk pundaknya " disini aja, gue lebih nyaman yang tadi agak risih " lalu fana membalikkan badanya, tanpa disadari yosa terkekeh lalu menuruti ucapan fana.

Yosa mendekatkan kepalanya ditelinga fana " yang tadi sory ya, gue ga—"

" oh santai " potongnya dengan cepat, dia tahu kemana arah yosa berbicara.

Yosa mengangguk masih memegangi pundak fana seperti main kereta api. Fana melihat keberadaan gesha, dia langsung mempercepat lajunya sambil terus meminta maaf dan memukul pundak orang yang dia lewati.

Setelah sampai di belakang gesha, fana memukul punggung gesha denga keras hingga menimbulkan bunyi yang yaa lumayan keras sihh " ahhh shit! Lo kalo mau—" gesha membalikkan tubuhnya dan betapa terkejutnya dia mendapati fana yang sedang menatapnya horor. " yaallah dajjal gue, guepikir lo dipaling tuyul " ujarnya ngasal, memeluk fana dengan erat, fana hanya memutar bola matanya malas lalu menarik ujung rambut gesha kesal " asshhhh sakit fan, jahat banget " ringisnya memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

" lo tuh ya main ninggal-ninggalin gue aja, udah gitu malah loncat-loncat lagi disini, bukannya nyariin keg, nanti kalo gue diculik om-om gimana? Sialan emang! " cerocosnya panjang lebar sambil berkacak pinggang seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya

Monika langsung terkekeh mendengar penuturan fana " yakin diculik om-om? Itu ganteng banget geh masih muda lagi, masa om-om sih? " ledeknya yang membuat nisa gesha dan monika memincingkan matanya menyelidik

" lo utang penjelasan sama kita-kita " bisik gesha

Nisa mendekatkan wajahnya untuk berbisik " gue ga nyangka lo bisa sama yosardo, parah si asli " bisiknya setengah gembira. Entahlah ada apa dengan nisa.

Sontak yosa yang sedang memperhatikan perkelahian fana dan teman-temannya itu langsung mengalihkan pandangannya kedepan panggung menyaksikan band lokal yang masih setia bernyayi.

Fana jadi lupa jika yosa masih berada di belakangnya, dia menyentuh dada bidang cowok itu menggunakan jari telunjukkan. Yosa yang merasakan seperti ada tusukan, tapi bukan jarum, langsung menunduk dan mendapati cewek yang baru dia ketahui namanya fana itu sedang menatapnya sangat lucu walaupun tanpa ekspersi " lo kalo mau balik gapapa, makasih ya "

" oke "

Fana membalikkan tubuhnya dan meminta handphonenya yang ada di tas gesha, gesha memberikannya.

FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang