i Don't Want You To Be Responsible (BL)

Bab 80

Bab 80: Jika kakak laki-laki tidak bisa memberimu kebahagiaan, maka aku akan memberimu! (Maaf gamuat di judul )

Tiga bulan lalu hingga saat ini, Luoyang telah bekerja keras untuk kedua masa depan mereka, tetapi apa yang baru saja ia pelajari menguras hampir semua kekuatan dan tekadnya.
Jantungnya sepertinya telah diiris terbuka dan darah segar mengalir keluar. Itu sangat menyakitkan sehingga dia tidak berani bernapas terlalu keras.
Dia berpikir bahwa jika dia bisa bertahan selama satu bulan lagi, turunkan martabatnya dan memohon padanya untuk memberinya satu bulan, semua masalah mereka dapat diselesaikan, tetapi dia tidak mengharapkan itu ...
Tanpa diduga, Ye Lang menyerah tiga bulan lalu !!!
Atau bahkan lebih awal !!!
Dia butuh waktu untuk berhubungan dengan wanita hamil itu, kan?
Ketika dia memikirkan bagaimana Ye Lang tidur dengan wanita lain dan kemudian bertindak penuh kasih sayang dengannya di detik berikutnya, Luoyang merasa sangat sedih hingga perutnya mengejang. Dia mencoba menghentikan sumbunya, tetapi dia merasa lebih buruk lagi.
Semua upayanya telah menjadi lelucon.
Melihat Luoyang yang gemetaran yang tampaknya memiliki jiwanya terpisah dari tubuhnya, Ye Lang melonggarkan tangannya yang menekannya di pohon.
Luoyang berlutut di sepanjang pohon dan menekan salah satu tangannya ke perutnya. Napasnya tiba-tiba bertambah cepat.
Ye Lang mengira dia menangis dan dia berbisik, "Maaf, ini aku, Ye Lang, itu salahmu. Luoyang, bencilah aku! Atau Anda bisa melupakan saya. "
"Aku akan!" Suara Luoyang tercekat, "Putus kalau begitu, belum lagi, aku lelah. Saya setuju. Ayo putus. Saya tidak akan mengganggu Anda lagi ... pergi. "
"... Kau setuju? Ye Lang mempertanyakan dengan tidak pasti.
"Ya saya setuju."
"Luoyang, aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa tentang ini ..."
"Kamu tidak perlu menjelaskan. Kami sudah putus. Saya tidak akan bertanya apa-apa lagi kepada Anda. " Luoyang berjuang untuk berdiri, perutnya masih sakit seperti ditusuk. Napasnya pendek ketika dia mencoba melepaskan tangannya yang ada di perutnya, "Aku seharusnya tidak mencarimu hari ini ..."
Setelah itu, Luoyang mengambil langkah sulit dan menghilang dari pandangan Ye Lang sedikit demi sedikit.
Ye Lang hanya menatap sesaat sebelum dia berbalik dan melangkah pergi.
Baru setelah Ye Lang pergi, remaja yang kebingungan di bawah pohon besar menggali kepalanya. Dia melihat ke arah kepergian kakak laki-lakinya, dan langsung berbalik dan mengejar ke arah yang telah dilalui Luoyang.
Dalam adegan sebelumnya, Ye Shuo mendengar dan melihat segalanya dengan jelas. Meskipun dia tidak tahu apa itu cinta, dia dengan jelas mengingat wajah Luoyang yang anggun dan ekspresi menyakitkan di wajahnya.
Dengan kata-kata Ye Lang, Ye Shuo yakin bahwa kakak laki-laki yang salah kakaknya disebut Luoyang.
Baru saja ketika Luoyang berlutut, Ye Lang mungkin tidak melihatnya, tapi Ye Shuo menghadap mereka dan dia melihat semuanya dengan jelas! Dia awalnya berpikir bahwa ketika kakak lelaki ini berteriak kesakitan, kakak laki-lakinya akan merasa berhati lembut, namun, kakak lelakinya tidak mengatakan apa-apa. Pada saat itu, ekspresi Luoyang di mata Ye Shuo dingin untuk putus asa.
Tapi itu diarahkan pada dirinya sendiri.
Ye Shuo tidak tahu apa yang sedang terjadi. Duri tampaknya telah menusuk hatinya. Tanpa berpikir, dia berlari langsung dari belakang pohon untuk mengejar Luoyang setelah kakak laki-lakinya pergi.
Faktanya, Luoyang tidak pergi jauh. Dia hanya mempertahankan kekuatannya sejenak. Setelah berbelok di tikungan dan memastikan bahwa Ye Lang tidak bisa melihatnya, Luoyang bersandar ke dinding sambil memegangi perutnya. Tubuhnya bergetar tanpa henti.
Ye Shuo berdiri dengan ragu-ragu dua meter jauhnya dengan tas sekolahnya di punggungnya, menarik napas saat dia memandang Luoyang dengan wajah kecilnya, tetapi dia tidak tahu bagaimana dia harus pergi ke arahnya.
Akhirnya, Luoyang tidak bisa lagi bertahan. Dia meluncur ke dinding dan kehilangan kesadaran.
Ye Shuo melihat Luoyang tiba-tiba jatuh dan ketakutan. Dia berteriak dan bergegas ke depan. Dia berjongkok di samping Luoyang dan mendorong pipi Luoyang dengan tangannya yang kecil. "Hei! Kakak laki-laki! Apa yang salah denganmu?"
"Ah Lang ... Ah Lang ..." Bibir Luoyang bergetar dan mengucapkan dua kata ini.
Ye Shuo sangat terkejut sehingga dia mengambil kembali tangannya. Pandangannya jatuh ke tangan Luoyang yang menekan perutnya. Dia mengeluarkan teleponnya dan memanggil ambulans.
"Kakak laki-laki!" Ye Shuo berlutut di satu sisi, mengulurkan tangan dan menekan tangannya ke perut kiri Luoyang, mencoba membantunya meremas dan meringankan rasa sakit, tetapi dia melihat Luoyang meringkuk dan muntah.