8-Horror

5.2K 335 18
                                    

SENIN, sudah berganti hari sejak Kanara berada di Sherwood. Ia kembali berfikir, Ia tidak ingin satu kampus dengan Harvey. Tolonglah dia sangat protective. Bahkan pernah saat Kanara tidak sengaja terpeleset di ruang kelas, ada seorang laki laki yang memeganginya.

Harvey yang saat itu berada di kampus Kanara untuk menjemputnya pun langsung menonjok si yang membantunya.

Untungnya saja, Kanara langsung membawa Harvey pergi dari perkarangan kampus.

"Melamunin apasih lo?" tanya Theresa yang memperhatikan Kanara sedari tadi hanya melamun.

Kanara terlonjak dari lamunannya. "Eh kenapa? tadi lo bilang apa?"

"Ohh, lo lagi mikirin Harvey ya?"

Kanara menaikan alisnya. "Sotauuu" cibirnya.

Theresa mengambil keripik balado yang sedari tadi menemaninya melihat lamunan Kanara, dan memasukan keripik balado itu kedalam mulutnya. "Jangan bohong deh"

"Gue engga-"

"Kanaraa" potong Harvey yang baru saja selesai kelas kuliahnya.

Aduh, gue pengen ngehindarin ni orang. Eh malah ketemu. Batin Kanara.

Kanara menegok mendapati Harvey membawa nampan yang berisi bakso. Memang saat ini mereka berada di kantin.

Theresa menggaruk leher nya yang tidak gatal dan mengucapkan. "Eh, gue nanti jadi nyamuk disini, mending gue susul Davi aja deh. Dia lagi main tadi di lapangan" pamit Theresa.

"Loh?"

"Gapapa Ra, dia mau ngapel" jawab Harvey.

Setelah Theresa pergi menemui Davi, Kanara membuka percakapan. "Vey, gu- gue mau pergi nanti, lo gausah jemput"

Harvey berhenti mengunyah bakso nya, tatapan nya kini penuh ke Kanara. "Kenapa?" jelas di kalimat itu , Harvey tidak suka.

"Mau pergi sama temen SMA" ujar nya.

"Yaudah, kabarin nanti pulangnya jam berapa"

Kanara hanya mengangguk menyetujui.

***
Juno,Keizen, dan juga Harqish sedang berada di kampus Kanara. Ia berniat menjemput Kitten nya.

"Eh, gue punya hal yang bikin kalian penasaran" ujar Harqish.

"Apaatuh?" tanya Keizen.

Juno hanya menatap teman nya itu datar, karena ia tau pasti Harqish akan bercanda.

"Ah besok ajadeh" jawab Harqish

"Yah ilah sekarang dong, gue penasaran" ujar Keizen.

"YEH GOBLOKK" tawa Juno pecah melihat teman temannya seperti orang bodoh.

Keizen yang baru menyadari nya pun seketika heboh. "Wah, mau gue santet lu Har?"

"Heh, itu kata kata gue" ujar Juno, menatap Keizen.

"Iyadah iye bang"

"Eh tapi boleh juga tuh, gimana kalau kita jadi babi ngepet?" kalimat yang dilontarkan Harqish membuat kedua temannya menatap nya.

"Gila lo ya?!" bentak Keizen tak habis fikir.

"Ya gue kan pengen kayak Juno, jadi anak Sultan"ujat Harqish.

"Ya tapi emang bapak gue Sultan"ucap Juno mengambil sebatang tembakau itu dan pematiknya.

"Yailah, tuan Sultan Maheswara yang terhormat tolong nikahkan my hot mommy check" kata Harqish.

"Ogah gue punya saudara tiri kek elu"

"JAHH SAVAGE"

***
Pulang dari kampus, Kanara mengendarai mobilnya tanpa Theresa. Teman nya itu pulang dengan Davi, dan Harvey ia suruh pulang duluan.

Sebenarnya ia bukan mau pergi dengan teman SMA nya, melainkan menghibur diri sendirinya. Akhir akhir ini Juno tidak lagi mendatangi atau mengganggu Kanara.

Sebenarnya ia merasa senang akan hal itu. Tapi entah kenapa hatinya sedikit sakit karena tidak bertemu dengan bocah SMA yang ia tonjok saat di club.

Apa Kanara jatuh cinta? ah dirasanya itu tidak mungkin, ia sudah punya tunangan bukan?.

Setelah ia sampai di tempat tujuan nya, Yakni Sherwood, ia kembali lagi ke tempat itu.

Meski baru beberapa hari yang lalu ia kesini, entah kenapa ia sudah nyaman di tempat baru ini.

"Gue kangen dia shit" umpat Kanara.

"Masa segitu doang sih perjuangannya buat gue?, katanya cinta kok malah ga ngejar sih" itulah kalimat yang dilontarkan Kanara saat ia sampai di tempat duduk depan danau.

Entah kenapa bulu kuduk nya berdiri, dan angin kencang membuat kulitnya merasa kedingingan. Memang saat ini ia hanya memakai crop top hitam dengan skirts.

Sekarang ia merasakan seperti ada yang mendekatinya, ia merinding sekarang. Semua ini seperti di film horror yang ia tonton bersama Theresa.

"Gue gapernah menyerah buat dapetin apa yang milik gue,kitten"bisik seseorang yang berada di belakangnya.

ARJUNO ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang