4-Pemilik

7.2K 456 18
                                    

"TEQUILA one shot" ujar Kanara kepada bartender yang sudah kenal dengannya.

"Vodka one shot"suara itu, Kanara seperti pernah mendengarnya, tapi ia tak peduli. Ia tidak mau menoleh kemana mana, hanya melihat Reza yang sedang mengambilkan pesanannya.

"Ini, Kanara" ucap Reza sembari memberikan Tequila itu kepadanya.

"Thank you Za"

"Urwell princess" jawab Reza. Entah kenapa Juno tidak suka mendengar ucapan Reza yang memanggil miliknya dengan sebutan princess, hati nya memanas.

Setelah memberikan pesanan Juno, Reza kembali kepada tempatnya.

Kling

Notifikasi Line memasuki ponsel Kanara. Ia mengambil ponsel berlogo Apple yang digigit dengan tiga kamera nya , yang biasa di sebut ponsel boba.

Harvey
Lo dimana?

Secepatnya Kanara membalas pesan itu.

Kanara
Rutinitas.

Setelah itu ia menaruh lagi ponsel nya kedalam tasnya.

"Sedang mengirim pesan kepada kekasihmu huh?" ucapan itu, entah kenapa Kanara merasa kalimat itu tertuju padanya. Sehingga ia berbalik dan mendapati orang yang ia begitu benci berada di hadapannya.

"Ketemu lagi sayang" kata Juno.

"Ngapain lo?" tanya Kanara.

Juno terkekeh sebentar lalu menarik punggung belakang Kanara hingga mereka berdempetan.

"Lepasin" ucap Kanara dengan mata memerah.

"Mana temen lo?, ditinggalin ya? ah Theresa kan lagi ngapel sama pacarnya" ujar Juno mengelus punggung belakang Kanara.

Benar katanya, Theresa berpamitan kepada Kanara sebelum masuk club. Davi memang mengajaknya untuk ke table berdua.

"Diam" ucap Kanara, ia mengepalkan tangannya. Entah kenapa ia tidak bisa berbuat apa apa saat ini, kekuatannya seakan di serap oleh Juno.

"Gak sekalian pake baju sayang?" tanya Juno dengan nada merendah.

"Sinting" celetuk Kanara.

"Lo yang sinting" sentak Juno.

Kanara menatap tajam Juno. "Apa maksud lo?"

"Ini Jakarta, bukan Jerman ataupun Belanda"

"Ternyata lo seberani itu" lanjutnya.

"Well Juno, gue bukan orang Jakarta. Ataupun Indonesia, bahkan gue terlalu malas untuk membuat kartu tanda penduduk, setidaknya jika gue menikmati suasana Jakarta dengan seperti ini bisa dong?" Kanara menatap manik coklat itu dalam diam.

Juno tersenyum. "Jadi pacar gue. Dengan begini, lo gaperlu menjual diri untuk kebutuhan lo"

Gila, Kanara bukan orang serendah itu. Dengan mata yang memerah, Kanara mencengkram bahu Juno. "Dengar bocah, gue tidak serendah apa yang lo pikirkan. Jangan pernah berbuat macam macam. Gue bisa beli barang barang gue sendiri tanpa menjadi pacar lo"

Juno melepaskan cengkraman Kanara di bahunya, Kini gantian Juno lah yang merengkuh pinggang Kanara yang tidak terbalut sehelai benang hingga tubuh mereka semakin dekat.

"Aku menyukaimu Kitten, apakah kau tidak terpesona terhadapku?" bisik Juno di telinga Kanara, membuat ia terbuai dengan sentuhan jemari kokoh Juno di pinggangnya.

"Kau menikmatinya" lanjut Juno.

"Gue ga menikmati, Akhh-" tiba tiba saja Juno mengecup lehernya dan membuat Kanara semakin meremang.

"Plis lepashhh"

Bukkk

Juno seketika terpental kala ada yang mendorongnya sehingga cengkraman tangan nya di pinggang Kanara terlepas.

Ia menaikan pandangannya dan berhenti di satu titik yang berada di sebelah Kanara.

Laki laki itu segera merangkul Kanara dan membawa nya ke Table.

Merasa direndahkan, Juno bangkit dan berjalan ke Kanara dan melepas rangkulan laki laki itu dari pundak Kitten nya.

"Lepasin cewek gue" ujar Juno dengan bahu yang terlihat naik turun.

Kanara menatap laki laki disebelahnya dan menggeleng.

"Dia aja gak ngakuin lo sebagai pacarnya, kenapa lo ngaku ngaku?" tanya laki laki yang sedari tadi membuat amarahnya meningkat.

"Dia milik gue" tunjuk Juno ke Kanara.

"Seriously? dia tunangan gue dude" ucap laki laki yang berperawakan bule juga.

"Seriously? dia tunangan gue dude"  ucap laki laki yang berperawakan bule juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARJUNO ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang