Jiyeon menatap jasad Irene yang tergantung pada bagian lehernya itu. Tetesan darah segarnya membasahi tanah bercampur dengan air hujan.
Jiyeon mengepalkan tangannya, ia sudah bertekad untuk membalasnya kematian Irene yang tidak sepantasnya seperti ini.
Jiyeon menoleh, menatap tubuh security itu. Jiyeon melihat jari security itu bergerak. Tubuh security yang tergeletak itu bergerak. Tubuhnya menggelepar diatas tanah.
Security itu meraba-raba sekitarnya, berusaha berdiri. Darah segar mengalir dari kepala dan matanya yang sudah hancur. Security itu bergerak kesana kemari mencari Jiyeon.
Jiyeon berlari ke arah security itu, Dia melompat dan kakinya menghantam leher security itu hingga ambruk.
Jiyeon cabut golok yang menancap itu dan menggunakannya untuk menghabisi lawannya itu.
Golok itu jiyeon gunakan untuk menggorok leher security itu hingga kepalanya putus.
"Lo mati bangsat! "
Jiyeon berdiri dan mengambil kepala itu. Jiyeon menatap seseorang yang berdiri diujung sana dengan senjata tajam ditangannya. Seseorang yang berdiri dibawah sinar lampu taman gedung lawang sewu.
Jiyeon lemparkan kepala itu ke arah seseorang yang berdiri itu, wajah seseorang yang berdiri itu tak terlihat jelas sebab sinar lampu terhalang oleh topi yang dikenakannya.
.....
Sehun melihat Myungsoo sedang menatap kearah luar dari jendela. Sehun juga melihat Myungsoo memegang sebuah busur.
Dilihatnya juga sebuah tali yang terikat pada lemari dan ujung satunya terulur keluar jendela.
Sehun mendengar teriakan wanita dari luar, sehun yang memegang pedang panjang itu mengeratkan pegangannya.
Saat Myungsoo membalikkan badannya, Sehun berlari dengan mengarahkan pedangnya pada Myungsoo.
Pedang panjang itu menusuk dada Myungsoo. Myungsoo diserang secara tiba-tiba itu mundur dan menghantam sisi jendela. Ditatapnya Sehun yang menikam dirinya Dengan pedang itu.
"Lo mati! "
Sehun terus menusukkan pedang itu hingga menembus punggung Myungsoo.
Tangan Myungsoo memegang pedang itu menahan senjata tajam itu agar tidak menusuk lebih dalam.
Kembali terdengar suara teriakan Jiyeon dibawah sana. Tangan Myungsoo yang terluka akibat menggenggam pedang itu melepaskan cengkramannya pada pedang itu sehingga Sehun menusukkan pedang itu hingga pangkal pedangnya.
Myungsoo mencekik leher Sehun dan mendorong Sehun hingga membentur lemari. Kaca lemari itu pecah, pecahan kaca itu melukai punggung Sehun.
Sehun dibanting dan lehernya diinjak oleh Myungsoo. Myungsoo menatap Sehun yang meronta. Myungsoo memegang pegangan pedang itu dan perlahan mencabut pedang yang menembus dadanya.
Myungsoo terlihat menahan sakit saat pedang itu dicabut. Darah membasahi pakaian Myungsoo.
"Kau mencoba untuk menggantikan posisiku? Anak muda. "
Pedang itu berhasil terlepas dari tubuh Myungsoo.
"Aaargh! "
Eunwoo datang dan menusukkan pecahan kaca itu ke leher Myungsoo. Eunwoo menendang Myungsoo hingga terjatuh.
Myungsoo menatap Eunwoo.
"Kau! "
"Aku gak nyangka bapak seperti ini. Aku melihat semuanya pak!? Maaf! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Lawang Sewu [COMPLETE]
FanfictionHorror Gore Thriller Cerita ini hanyalah fiktif belaka