Jiyeon menuju ruangan kerjanya. Disana ia mencari kotak obat. Sehun yang mengikuti itu ikut mencari kotak p3k.
Kondisi mereka sudah sangat lelah, Sehun menemukan kotak p3k itu dan mereka gunakan untuk membersihkan dan mengobati luka ditubuhnya.
Sehun membuka bajunya dan menyiram luka didadanya dengan menggunakan cairan alkohol. Rasa perih ia tahan, air matanya sampai keluar saat menahan rasa perih dan panas pada lukanya.
Jiyeon meletakkan kepala Myungsoo diatas meja kerjanya. Kepala itu bergerak dengan bola mata yang melotot.
Jiyeon yang berlumuran darah itu menggunakan air galon untuk membersihkan bagian tubuhnya.
"Kalian akan menyesali. Sebentar lagi, Puncak Purnama. "Myungsoo tertawa terbahak-bahak menatap langit-langit ruangan itu.
Jiyeon menatap kepala Myungsoo. "Kau terlalu banyak bicara Kim.
Jiyeon mengambil mandau itu dan ia arahkan pada kepala Myungsoo.
Jiyeon menghantamkan mandau itu pada kepala Myungsoo untuk membelahnya.
Berulang kali Jiyeon berusaha membelah kepala itu hingga berhasil. Kepala Myungsoo terbelah menjadi dua bagian.
Jiyeon mengambil kain dari dalam lemari penyimpanan dan membungkus kepala itu.
Jiyeon mengambil korek api dan menyiram buntalan itu dengan oli yang ada disana.
Sedikit oli itu digunakan untuk bahan bakar.
Buntalan kain berisi kepala Myungsoo itu disimpan dilantai dan dibakar.
Sehun menatap Jiyeon yang menatap api berkobar.
Ni cewek gila - Sehun.
Terdengar suara gaduh yang berasal dari ruangan sudut dimana mereka bertarung tadi.
Jiyeon dan Sehun langsung berlari menuju ruangan itu untuk memeriksa apa yang terjadi.
....
Di salah satu ruangan lawang sewu. Younghoon menangisi kepergian Krystal yang tak wajar berakhir tragis.
Younghoon sangat terpukul atas apa yang sudah terjadi begitu cepat. Taehyung menenangkan adiknya.
"Sudahlah Hoon. Gak ada yang tau, ini terjadi begitu saja. Kita pulang ya. Pergi dari sini. "
"Tapi bang. Aku-"
Younghoon tak meneruskan kalimatnya saat terdengar suara gaduh dan teriakan keras.
Mereka saling menatap bertanya ada apa.
"Kita periksa bang. "
"Jangan! "
Younghoon bersikeras untuk memeriksa apa yang terjadi, Taehyung menolak dan memaksa untuk pergi dari gedung itu.
"Bagaimana jika itu Sehun bang?! "
"HOON! "
"Sehun masih disana bang, masih hidup. "
Younghoon pergi menuju asal suara itu.
"Sial! "Taehyung menyusul adiknya khawatir.
Suara teriakan itu terdengar keras seakan seseorang yang mengerang kesakitan luar biasa.
Younghoon dan Taehyung berlari menyusuri lorong gedung. Mereka bertemu Jiyeon dan juga Sehun.
"Kau disini Hun? Lalu disana? "Younghoon menunjuk ruangan yang terdengar suara teriakan itu.
Jiyeon meneruskan lari menuju ruangan itu dengan mandau tajam ditangannya. Juga botol oli dan korek api ditangan kirinya.
Sehun tak menghiraukan ucapan Younghoon, dia menyusul Jiyeon yang membuat Taehyung juga Younghoon menyusul mereka masuk kembali kedalam ruangan itu.
Diruangan itu, mereka melihat Tubuh Myungsoo bergerak menggeliat dengan kepala yang tumbuh dari lehernya.
"Bagaimana mungkin. Sial! "Jiyeon ketakutan melihat kepala yang putus itu tumbuh kembali.
Tubuh Myungsoo menggeliat kesana kemari menahan rasa sakit panas luar biasa selama proses tumbuhnya kepala yang hampir sempurna.
"Bagaimana bisa kepala itu tumbuh? Sudah kuputus kepalanya dia! "Taehyung.
Jiyeon melihat botol oli yang dipegangnya itu berisi cukup banyak hampir setengah botol.
Jiyeon mendekati tubuh Myungsoo dan menyiramkan cairan oli itu pada tubuhnya.
Jiyeon menjauh dan menyalakan korek api gas itu dan melemparkannya pada tubuh Myungsoo.
Tubuh Myungsoo langsung terbakar dan meronta menabrak apapun yang ada didekatnya.
Barang-barang yang ada disana ikut terbakar sebab cairan oli itu menempel pada apapun yang Myungsoo sentuh.
"Semuanya keluar! "
Younghoon dan Taehyung serta sehun lari keluar, Jiyeon yang terakhir lari itu tertahan didalam. Pintu itu tiba-tiba saja terkunci dengan sendirinya.
Dari luar Taehyung berusaha mendobrak pintu itu namun usahanya sia-sia saja. Pintu itu tertutup rapat.
"Cari alat! "Sehun pergi mencari apapun untuk membuka pintu. Younghoon ikut mencari apapun yang sekiranya bisa digunakan.
Taehyung terus berusaha mendobrak pintu itu.
"AARGH! SIAL! "taehyung frustasi tak bisa membuka pintu.
Sehun menemukan sebilah pedang dan juga kapak yang berlumuran darah masih basah. Pedang itu diberikan pada Taehyung.
Younghoon mundur, Sehun dengan kapaknya dan juga Taehyung dengan pedangnya itu menghancurkan pintu itu untuk bisa masuk menyelamatkan wanita yang ada didalam sana.
....
Jiyeon menggerakkan kenop pintu itu namun nihil. Jiyeon membalikkan badannya dan melihat api yang menjalar kemana-mana. Tubuh myungsoo yang masih terbakar itu terus bergerak kesana kemari. Keadaan tubuhnya itu mulai melepuh. Myungsoo berteriak dan membelalakkan matanya menatap Jiyeon.
"Kalian pergi dari sana! Gue akan keluar lewat jalan lain! "Teriak Jiyeon memberi tahu mereka yang ada dibalik pintu.
Jiyeon mengeratkan pegangannya pada mandau itu dan menatap jendela.
Jiyeon berniat untuk keluar melalui kaca jendela. Jiyeon menelan ludahnya kasar. Dia berlari menuju jendela dan melompat menembus kaca. Jiyeon berhasil keluar dan tubuhnya menghantam pecahan kaca.
Jiyeon bangkit dan menatap myungsoo yang terbakar. Myungsoo berlari kearah Jiyeon dan tangannya meronta ingin menangkap Jiyeon.
Jiyeon menarik nafas. Dengan mandau itu, Jiyeon kembali menghantam leher Myungsoo hingga terputus.
"Lo mati bangsat !"
Jiyeon pergi meninggalkan tempat itu dan ia berjalan tertatih ditaman gedung lawang sewu. Hujan mengguyur bumi dan Jiyeon gunakan guyuran air hujan untuk membersihkan dirinya dari sisa darah yang mulai mengering.
....
Jiyeon berdiri diluar samping gedung menatap jasad Irene yang masih tergantung diatas sana.
"Gue harap dia mati beneran ren. Gue gak ikhlas lo mati dengan cara begini Ren. "Jiyeon kembali menangisi kepergian sahabatnya itu.
Terdengar keributan yang berasal dari belakang gedung. Jiyeon menuju taman belakang dan ia melihat Eunwoo yang sedang bertarung melawan Changwook.
Jiyeon melihat Eunwoo yang berubah. Kedua tangan pria itu menyala api yang membara dengan bola mata yang merah menyala.
Jiyeon juga melihat Changwook yang berubah hitam legam diseluruh bagian tubuhnya. Changwook kebal api saat Eunwoo membakarnya.
"Kegilaan apa ini hah? "
Jiyeon harus berpikir keras untuk menghentikan kegilaan yang menelan korban.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Lawang Sewu [COMPLETE]
FanfictionHorror Gore Thriller Cerita ini hanyalah fiktif belaka