7

53 10 26
                                    

Eunwoo berdiri depan lemari yang menghalangi pintu. Dobrakan dibalik pintu sudah berhenti.

"Dia pergi? "

Eunwoo tidak cukup yakin untuk menggeser kembali lemari itu dan memastikan diluar sana aman atau tidak.

"Buka? "

"Kagak? "

"Buka? "

"Kagak? "

"Bangke. "

Eunwoo melihat sekeliling ruangan itu kosong hanya ada beberapa furniture yang menjelaskan sejarah gedung.

Tak lama,  Eunwoo pikir daripada berlama didalam sana lebih baik dia keluar dan meminta bantuan.

"Nyari bantuan gimana bangsat? "Eunwoo menggaruk kepalanya kesal.

Eunwoo menatap sebuah lemari kaca yang menyimpan barang antik.

"Haruskah? "

Eunwoo membuka kemeja kerjanya dan kemeja itu ia gunakan untuk membungkus tangan kanannya.

Eunwoo menuju Lemari kaca itu dan ia memecahkan kaca lemari itu dengan satu pukulan saja.

Pecahan kaca yang cukup besar itu ia balut dengan kain kemeja kerjanya.

Lalu,  Eunwoo mendorong lemari yang menghalangi pintu itu. Eunwoo akan keluar dengan pecahan kaca sebagai alat pertahanan diri.

Dari celah pintu yang sudah tua itu Eunwoo melihat tak ada orang disana. Eunwoo membuka pintu itu dan bersiap dengan kemungkinan yang ada.

Eunwoo keluar dan ia pastikan keadaan aman. Eunwoo segera meninggalkan tempat itu dan mencari barang lain yang lebih berguna.

....

Pada satu ruangan,  Krystal begitu ketakutan mengingat sosok bertopeng dengan senjata tajam ditangannya itu. Krystal bolak-balik berusaha menenangkan diri.

Ia juga melihat sekitar mungkin ada sesuatu yang bisa ia gunakan untuk meminta pertolongan.

"Kak Tae. Kakak dimana sih. Sehun Younghoon kalian dimana. Gua harap lo aman Hoon. "

Cahaya bulan menyinari ruangan itu,  Krystal mendongakkan kepalanya melihat atap langit yang rupanya ada bagian yang secara langsung dapat melihat langit.

Purnama bersinar dengan terangnya. Krystal teringat hari dimalam ini. Ia melihat jam tangannya waktu sudah menunjukkan tengah malam.

"Jumat tanggal 13. "

Krystal melihat ada sesuatu yang aneh dibagian lantai ruangan itu. Ada celah yang dapat Krystal lihat. Krystal berjongkok dan ia ketuk lantai itu dan terasa kosong pada celah lantai itu.

Krystal meraba lantai itu dan ia menemukan sebuah celah yang dapat membuka lantai itu. Lantai dibuka dan Sebuah buku usang ditemukannya.

Krystal ambil buku itu dan ia buka,  buku dengan tulisan yang tidak rapi dengan banyak gambar mengerikan.

Krystal baca buku itu dengan cepat beberapa halaman dan ia mendapatkan sesuatu yang membuatnya semakin takut.

"Pada malam Purnama tepat tanggal 13 dihari jumat. Kekuatan iblis berada pada puncaknya dan saat itulah kalian beri ia persembahan sebanyak yang kalian bisa dan puja sang iblis. Maka,  keabadian akan menjadi milikmu. "

Krystal menjatuhkan buku itu dan ia gemetaran.

"Ini,  maksudnya mereka... Disini ada pemujaan iblis? "

Lawang Sewu [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang