Suzy tidak tahu Taehyung mendiaminya karena apa, sejak semalam lelaki itu bersikap dingin. Apa mungkin karena masalah pertemuannya dengan Nayeon? Memang apa yang Taehyung harapkan dari pernikahan ini? Suzy yakin lelaki itu juga tidak berharap lebih mengenai pernikahan ini.
Taehyung mencium Hyun, yang dibalas kecupan di bibir oleh anak itu."appa pergi kerja dulu ya? " Hyun mengangguk, membuat Taehyung mengacak gemas rambut anaknya.
"appa.." baru saja Taehyung berbalik untuk pergi Hyun sudah memanggilnya.
"poppo eomma.." ah Taehyung hampir lupa tentang kebiasaannya di depan Hyun. Lelaki itu mendekati Suzy dan mencium kening perempuan itu, kebiasaan setiap pagi sebelum berangkat kerja. Suzy tersenyum kecil meski pun ada banyak sekali pertanyaan yang ingin Ia ajukan pada lelaki itu.
.
.
."ada yang ingin aku bicarakan." Taehyung menyimpan ponselnya, lalu menatap Jimin sedikit lebih serius.
"kau tau keadaanku Taehyung, hidupku tidak sebebas orang lain. Orangtuaku selalu mengatur hidupku sejak kecil. Sudah sejak lama aku meminta kebebasan dari mereka, dan ya mereka mengabulkannya dengan membebaskanku selama tujuh tahun ini. Tentunya itu tidak gratis."
"sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Taehyung memotong ucapan Jimin, Ia kesal dengan lelaki itu yang berbicara berbelit. Karena kenyataannya Ia mau pun Jungkook sudah tahu kehidupan Jimin yang sebenarnya.
Jimin hanya terkekeh kecil melihat Taehyung yang tidak sabaran,"intinya,aku harus kembali menemui mereka karena waktu yang mereka berikan sudah habis. Aku harus meninggalkan Korea, meninggalkanmu dan juga Suzy." Jimin berucap. Membuat Taehyung hilang kendali dan menghajar lelaki itu, bagaimana bisa semudah itu Jimin mengatakannya? Meninggalkan Suzy? Setelah apa yang Ia lakukan pada perempuan itu?
"kenapa kau melakukan-menjadikan Suzy kekasih dan meninggalkannya-semua ini pada Suzy Park Jimin?!!" Jimin mengusap darah yang keluar dari bibirnya.
"karena aku tidak bisa menahan perasaanku." Jimin tersenyum kecil, membuat Taehyung melepaskan kerah baju Jimin. Taehyung mendorong Jimin, hingga lelaki itu kembali tersungkur.
"kau boleh membenciku, tapi aku mohon jaga Suzy untukku."
Taehyung menghela napas panjang ketika mengingat kembali percakapan dengan Jimin tiga tahun yang lalu, mengenai alasan lelaki itu pergi meninggalkan Suzy juga dirinya.
Ini bahkan sudah tiga tahun lebih, kemungkinan kecil Jimin akan kembali. Mengingat lelaki itu juga tidak tahu mengenai kehamilan Suzy. Pikiran Taehyung kembali mengingat kejadian semalam, bukan tanpa alasan Ia mendiami Suzy. Lelaki itu marah, marah karena Suzy ingin merahasiakan pernikahan mereka dari Nayeon. Haruskah Taehyung mulai bersikap tegas pada Suzy? Taehyung tidak mau pernikahannya terus seperti ini. Karena bagaimana pun Taehyung sangat mencintai Suzy dan Hyun.
"ada masalah besar? Ah pasti masalah rumah tangga." Taehyung berdesis mendengar penuturan Chanyeol, bagaimana bisa lelaki itu masuk keruangannya.
"aku sudah mengetuk beberapa kali sampai tanganku memerah asal kau tau." Chanyeol memperlihatkan tangannya ketika Taehyung memicingkan matanya.
"jadi ada apa? Suzy selingkuh?" Taehyung menatap tajam Chanyeol, tidak habis pikir dengan pemikiran lelaki itu. Sedangkan Chanyeol terkekeh kecil.
"diam Hyung! Aku lebih berpengalaman untuk masalah rumah tangga!" Chanyeol meringis kecil mendengar ucapan Taehyung, mengingat lelaki itu sampai sekarang belum menikah.
"terserah kau! Ini, aku akan mengambilnya sebelum makan siang." Chanyeol memberikan beberapa map pada Taehyung.
"ambilah cuti dan ajak istrimu berlibur, aku yakin dia hanya butuh liburan." Chanyeol berbisik menasehati Taehyung, seolah Ia paling tahu masalah lelaki itu. Setelah mengedipkan matanya Chanyeol berlalu keluar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret & Truth
Fanfiction"ah iya, aku juga ingin menamai anakku Dae-Hyun. Bukankah bagus?" "Dae-Hyun? Kau ingin anakmu menjadi seorang politikus?" "tidak juga." . . . Taezy