Hari ini Suzy dan Taehyung mengundang Nayeon juga Jungkook ke rumahnya, mereka ingin merayakan kehamilan Suzy.
"jadi kau gagal memberi kejutan untuk Taehyung?" Suzy mengangguk membenarkan ucapan Nayeon.
"pertama karena Taehyung tidak pulang, kedua karena Jungkook memberitahunya." seketika Nayeon melirik Jungkook dan memukul lengan lelaki itu cukup kuat.
"yak kau memang tidak bisa dipercaya, menyesal aku memberitahumu!" Jungkook mendengus kecil lalu berpindah duduk ke sebelah Suzy menghindari serangan lainnya dari Nayeon.
"aku tidak sengaja mengatakannya." Jungkook membela diri, diliriknya Suzy yang hanya terkekeh sedangkan Nayeon menggerutu tidak jelas. Jungkook tersenyum kecil, merasa lega sekarang. Lega karena hubungan Suzy dan Taehyung terlihat baik-baik saja.
"aku kaget Zy, kau menelpon dan mengatakan kau hamil lagi. Aku berpikir, aku saja belum menikah dan kalian sudah punya dua anak! Daebak!" Jungkook terkekeh mendengar penuturan Nayeon.
"makanya cepat menikah, umurmu sudah tidak muda lagi. Kau ingat itu." Nayeon mendengus mendengar ucapan Jungkook.
"apa maksudmu?!"
Jungkook menggeleng kecil ketika melihat mata Nayeon yang tidak bersahabat, "tidak, aku salah berucap. Ah iya, kau punya makanan manis Zy? Sepertinya mulutku butuh makanan manis."
"kau lihat saja di kulkas Jung, aku rasa masih ada stok es krim disana." Jungkook tersenyum kecil mendengarnya, tak lama lelaki itu pun beranjak menuju dapur.
"apa dia tidak bisa berkaca huh?." Nayeon mendengus kesal menatap punggung Jungkook yang mulai menjauh.
"sudah jangan diperpanjang, jadi kapan kau akan menikah dengan Min Yoongi itu?" wajah Nayeon bersemu merah mendengar pertanyaan Suzy.
"do'akan saja tahun depan aku sudah mengubah statusku," Suzy tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.
"ah sepertinya ada tamu." Nayeon berkata setelah mendengar suara bell rumah Suzy. Perempuan didepannya mengangguk dan hendak melihat siapa yang berkunjung ke rumahnya, mungkinkah mertuanya?
"biar aku saja, kau duduk saja Zy. Aku tidak mau ibu hamil kelelahan." Nayeon berdiri mendahului Suzy, membuat Suzy menggeleng kecil.
"Taehyung kemana?" Suzy mendongak dan melihat Jungkook kembali dengan satu cup es krim ditangannya.
"kolam ikan, dibelakang. Ia sedang membujuk Hyun yang menangis. Anak itu lebih rewel sekarang." Jungkook mengangguk dan memakan es krim nya dengan lahap. "wajar karena Ia akan memiliki adik. Biasanya anak kecil seperti itu."
"benarkah?" Jungkook mengangguk sedangkan Suzy hanya tersenyum kecil, Ia baru tahu itu.
Nayeon bersiul kecil mendekati Suzy dan Jungkook, "siapa yang datang?" Nayeon menggeleng dan memperlihatkan amplop ditangannya.
"bukan siapa-siapa hanya pengantar surat. Ia menitipkan ini untuk Ny. Kim." Suzy menerima amplop dari Nayeon, keningnya mengerut kecil menebak kiranya apa isi amplop itu.
"heol Ny. Kim. Aku belum biasa memanggilmu seperti itu Zy. Ah iya Ia bilang surat ini dari pengadilan kota," kerutan di kening Suzy semakin terlihat bahkan detak jantung perempuan itu berdegup lebih cepat. Pengadilan? Apa Ia terlibat kasus kriminal?
"coba buka saja dulu Zy," Suzy menatap Jungkook ragu, namun Ia tetap melakukan apa yang lelaki itu ucapkan.
.
.
.Suzy memasukkan semua pakaiannya kedalam koper secara terburu, air mata perempuan itu tidak pernah berhenti keluar setelah Ia membaca surat yang Ia terima hari ini. Bagaimana bisa Taehyung melakukan itu padanya? Apa salahnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret & Truth
Fanfiction"ah iya, aku juga ingin menamai anakku Dae-Hyun. Bukankah bagus?" "Dae-Hyun? Kau ingin anakmu menjadi seorang politikus?" "tidak juga." . . . Taezy