Hyun makan dengan lahap, hari ini tepat seminggu setelah kepulangannya dari rumah sakit. Anak itu terlihat lebih sehat dari sebelumnya. Dokter mengatakan Hyun harus di hemodialisa sebulan sekali karena kemungkinan untuk sembuhnya sangat kecil meski pun masih stage 2.
"jangan minum terlalu banyak Hyun-ah." Suzy mengambil botol minum Hyun, terlalu banyak minum tidak baik untuk penderita gagal ginjal.
"appaa..." Hyun mengadu, membuat Taehyung tidak tega melihatnya.
"mulai sekarang Hyun tidak boleh terlalu banyak minum hm, tapi bukan berarti Hyun tidak boleh minun." Hyun menatap Taehyung tanpa berkedip, Ia tidak paham dengan kalimat panjang yang Ayahnya ucapkan. Sedangkan Taehyung terkekeh kecil, mengacak gemas rambut putranya.
.
.
.
"kau menolak perusahaan asing itu?" Chanyeol bertanya dan diangguki oleh Taehyung."kenapa?"
"apanya yang kenapa?" Chanyeol mendengus kecil. "ini kesempatan kita untuk memperlihatkan bahwa kemampuan perusahaan kita tidak dibawah rata-rata Tae.."
"aku sudah memikirkannya, Abeoji menyarankan agar tidak menerimanya dulu apalagi keuntungan yang kita dapat hanya beberapa persen saja. Allone bukanlah perusahaan biasa seperti kita."
"perusahaan biasa? Jangan merendah Tae, lebih dari seribu karyawan perusahaan ini menggajih tiap bulannya. Kita bukan perusahaan biasa, perusahaan ini perusahaan besar." Taehyung mengabaikan Chanyeol yang terus saja berbicara.
"intinya aku menolak kerja sama dengan perusahaan itu, jika tidak ada yang penting keluarlah." Taehyung mencoba mengusir Chanyeol dari ruangannya.
Bukan pergi, Chanyeol melangkah semangat mendekati Taehyung dan memperlihatkan tab miliknya. "entah keberuntungan apa yang menghampirimu Tae, kau lihat TooR group meminta untuk bekerja sama dengan kita." Chanyeol berkata antusias.
"TooR group?" Taehyung mengerutkan keningnya merasa tidak asing dengan perusahaan itu.
"ya salah satu perusahaan properti di Canada, kudengar pemiliknya orang Korea. Kedudukannya tidak jauh berbeda, hanya dua tingkat di atas kita. Tidak ada alasan kau menolaknya Tae! Sudah saat nya perusahaan ini menjelajah pasar Internasional." senyum bahagia tidak bisa Chanyeol sembunyikan, Ia teramat bahagia.
"akan aku pertimbangkan."
.
.
.
Nayeon mengajak Taehyung untuk makan siang diluar, namun lelaki itu memilih makan di ruangannya. "apa tidak apa-apa kita makan disini?" Taehyung mengerutkan keningnya tidak paham dengan pertanyaan perempuan didepannya."maksudku, apa tidak apa-apa jika ada karyawanmu yang melihat kita disini? Aku tidak mau digosipkan." Taehyung terkekeh kecil.
"ini jam istirahat Im Nayeon, mana ada karyawan yang berani keruanganku kecuali kau dan Chanyeol." Nayeon mendengus kecil karena dirinya disamakan dengan Chanyeol, lelaki yang baru Nayeon ketahui begitu menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret & Truth
Fanfiction"ah iya, aku juga ingin menamai anakku Dae-Hyun. Bukankah bagus?" "Dae-Hyun? Kau ingin anakmu menjadi seorang politikus?" "tidak juga." . . . Taezy