Luluh(?)

13 2 0
                                    

Sekarang Axendar sedang berkumpul di markas nya yaitu warung bi wati.

Elang datang sedikit lebih telat dibandingkan teman-temannya yang kini telah duduk manis di warung bi wati.

"Lang , jaket lo kemana tuh?"tanya Axel sambil meminum segelas es teh manis.

"Eh lo ga inget , kan tadi bos ngasihin jaketnya ke si Alanna coy"balas Farrel sambil menoyor kepala Axel.

"Yeu biasa aja dong , kan gua tadi kaga ikut ke kantin"bela Axel sambil mengaduk-aduk sedotannya.

Sedangkan Elang malah sibuk memesan minuman.

"Oh iya lang , kenapa lo tiba-tiba ngajak kita kita ikut ngejemput si Alanna?" tanya Zyan penasaran.

"Lo mau ngegebet si Alanna lang?"timbal Davin sambil mencondongkan badannya ke arah Elang.

Setelah Elang memesan minuman ia malah duduk lalu mengambil beberapa puntung rokok, dan menghiraukan pertanyaan-pertanyaan sahabatnya itu.

"Si bos kebiasaan kalau orang nanya pasti bikin penasaran mulu"ujar Zyan.

Sementara itu Matteo adalah satu-satunya orang yang dari tadi tidak menanyakan masalah Elang dan Alanna.

Dan itu membuat Davin,Axel,Zyan dan Farrel saling bertatapan memberikan kode untuk bertanya kepada Matteo.

"Heh bocah kutub, lo udah tau kan ada hubungan apa si bos sama si Alanna?"serang Axel sambil menyenggol bahu Matteo

"Gatau"jawab Matteo singkat.

Dan kini Farrel memutarkan bola matanya.

"Kebiasaan ya nih bocah kalo ngomong irit banget , kek harus bayar aja tuh perkata"omel Davin sambil merebut minuman Axel.

"Yaudah lah nanti juga si bos bakal cerita ke kita ada hubungan apa dia sama Alanna"ucap Zyan.

"Lagian cape hati anjir kalo kita maksa nanya ke dia sekarang , kaga bakal nemu jawaban nya"tambah Zyan.

Elang hanya tersenyum tipis menanggapi kelakuan sahabat-sahabatnya kini.

Ia sangat ingin memberitahukan masalah perjodohan ini kepada sahabat-sahabatnya namun ia terlanjur berjanji kepada sang ratu Alanna, dan pantang bagi seorang pria untuk melanggar janjinya.

.......

Kini Alanna sedang berada di dalam kamarnya. Tanpa sadar dari tadi ia menatap ke arah jaket bertulisan Axendar itu.

Alanna masih bingung kenapa sikap Elang jadi berubah seperti itu. Apa karena perjodohan ini.

"Gila emang, pokoknya gue gabole sampai luluh sama perlakuan orang songong kaya gitu"ucap Alanna penuh keyakinan.

Alanna mengambil paper bag yang ada di lemarinya lalu memasukkan jaket itu kedalam nya. Dan kemudian ia mengambil secarik kertas lalu ia menuliskan beberapa kata didalamnya dan memasukkan nya kedalam paper bag bersamaan dengan jaketnya.

........

Besok paginya kini Elang telah menunggu Alanna keluar dari rumahnya sendiri tanpa anak axendar lainnya.

Namun saat sudah agak lama menunggu yang di tunggu malah tak kunjung keluar malah yang keluar itu salah satu ART nya.

"Maaf den , non Alanna nya tadi udah pergi duluan. Soalnya katanya dia ada piket gitu lupa saya"ucap ART nya itu.

Dan terpaksa ia harus berangkat sendiri hari ini, ia yakin bahwa itu adalah hanya alasan seorang Alanna agar tidak berangkat bareng dengannya.

........

Hari ini kelas Alanna kebagian kelas olahraga, dan kini semua orang sedang sibuk mengganti pakaian nya dengan seragam olahraga.

Suara pluit berbunyi ,menandakan bahwa semua murid harus berkumpul di lapangan dalam hitungan 10 detik. Semua murid buru-buru berkumpul di lapangan termasuk Alanna dan para sahabatnya.

"YA SEKARANG KALIAN ATUR POSISI NYA MASING-MASING, PEMANASAN KALI INI KITA AKAN LAKUKAN DENGAN CARA LARI KECIL MENGELILINGI LAPANGAN SEKOLAH INI" teriak Pa Asep di depan murid-muridnya.

Akhirnya semua murid berlari kecil mengelilingi lapangan sekolah didampingi teriknya matahari.

Entah kenapa , atau memang sedang sial tiba-tiba Alanna tersungkur saat tengah berlari dan itu membuat lututnya kini terluka.

Namun suara bentakan Pa Asep membuat ia harus melanjutkan larinya walaupun sangat perih Alanna rasakan.

"Aww linu banget nih lutut gue"gumam Alanna yang kini berlari pincang.

Sementara itu dari jauh , terlihat seseorang sedang sibuk mengamati Alanna dan segera pergi ke arah UKS.

Tingkah nya itu sontak membuat semua sahabat nya heran.

Ada apa dengan Elang?

Saat pemanasan telah selesai ,kini semua murid diperintahkan untuk baris dengan rapih, Alanna memilih untuk baris di paling pinggir lapangan.

Tiba-tiba seseorang menarik pelan tangan nya ke pinggir lapangan. Orang itu langsung menyuruh Alanna untuk duduk.

"Makanya jadi orang jangan ceroboh bisa?"ucapnya sambil mengelap luka di lutut Alanna.

"Kenapa lo jadi tiba-tiba peduli gini sih?"tanya Alanna sambil menahan perih pada lututnya.

Elang terus mengobati luka di lutut Alanna tanpa menjawab pertanyaan Alanna tadi.

Saat ia sedang menempelkan plester di lutut nya Alanna , Elang sedikit bergumam tidak jelas namun masih bisa di dengar oleh Alanna .

"Karena lo sekarang jadi salah satu perempuan yang harus gue jaga setelah nyokap gue"

Alanna memilih pura-pura tidak mendengar gumaman Elang tadi , namun ia rasa pipinya kini telah mengembang tak tahu kenapa.

"Lo langsung ke kelas aja atauga UKS gaush ikutan olahraga, temen-temen gue tadi udah bikin surat izinnya ke pa asep"ucap Elang sambil melangkah pergi meninggalkan Alanna di pinggir lapangan.

Ada apa dengan Elang?

Terus kenapa sekarang pipi nya terasa bengkak

Kenapa dadanya kini berdetak tak karuan.

Alanna terus berpikir keras di pinggir lapangan sambil menyaksikan tubuh Elang yang menjauh perlahan.

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang