Hari ini Alanna merasa tidak enak badan , kepalanya pusing tapi ia tetap memaksakan diri untuk bersekolah.
Semua orang dikelasnya kini sibuk berganti pakaian, karena sekarang jam mata pelajaran olahraga.
Alanna pun segera berganti pakaian ke toilet sendiri. Pagi ini dia belum melihat kedatangan ketiga sahabatnya nya itu.
"Kepala gue pusing banget"gumam Alanna.
Pritttt ..
"Ayo semuanya baris di lapangan sekarang!"ujar Pa Asep
Alanna pun menuruti perintah gurunya tersebut.
Dada nya kini terasa sesak dan kepalanya seperti berputar.
Tiba-tiba saja saat Alanna hendak berbaris ia merasa tak mampu menopang badannya lagi dan detik berikutnya penglihatan nya gelap.
Brukkk..
........
Alanna membuka matanya perlahan, ia terkejut saat tau sekarang ia berada dimana dan lebih terkejut lagi saat melihat ketiga sahabatnya kini sedang menjaganya.
"Alanna lo udah sadar?"tanya Nancy
"Ah syukur deh nih Na minum dulu"ujar Helena mengambilkan segelas air hangat
Alanna mengambil gelas itu dan meminum nya.
"Na maafin kita ya lo pasti jadi kepikiran gara-gara kita tiba-tiba marah sama lo"ujar Vanessa
"Iya Na maafin kita gamau denger penjelasan lo dulu"ucap Nancy
"Lo masih sudi anggap kita sahabat ga Na?"tanya Helena
Alanna menatap ketiga sahabatnya itu sambil menahan tangis."Sampai kapanpun kalian bakal tetep jadi sahabat terbaik gue"
Nancy pun memeluk Alanna disusul oleh Vanessa dan Helena.
Saat ini senyum Alanna kembali merekah.
Dari luar UKS seseorang menatap kebersamaan mereka dan ia pun tersenyum.
"Tetep senyum terus Na lo manis"
.......
Saat istirahat Alanna memilih untuk kembali ke kelas, ia tidak betah berlama-lama di UKS.
"Na lo kenapa nekat banget ke kelas sih?"tanya Nancy
"Iya yang ada ntar lo pusing lagi nyimak pelajarannya"ujar Vanessa
Alanna hanya tersenyum.
"Emang ya Na lo itu keras kepala banget untung kita sayang haha"ujar Helena
Alanna awalnya akan bertanya tentang bagaimanapun ketiga sahabatnya ini tidak marah lagi padanya namun ia mengurungkan niatnya karena bel masuk telah berbunyi.
......
Saat ini bel pulang telah berbunyi.
"Na lo pulang bareng kita yuk"ajak Nancy
"Gue bawa mobil"ujar Alanna
"Yaudah kita ngikut ke rumah lo aja deh udah lama kita ga main hehe"ujar Helena
Mereka berempat pun segera berjalan menuju parkiran.
Namun ditengah jalan Alanna kembali berpapasan dengan Elang.
Alanna kembali merasa sesak karena pria itu kini memilih tidak melihat sedikit pun kepadanya.
Kini Alanna merasa sangat asing dengan Elang. Mereka seperti tidak pernah mengenal satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You
Teen FictionDua insan yang tak pernah akur , bagaikan Tom and Jerry. Bagaimana bila ternyata dua insan ini ternyata sudah ditakdirkan bersatu bahkan sebelum mereka lahir. Alanna dan Elang terpaksa terikat oleh janji yang dibuat oleh kakek mereka. Alanna yang me...