Kini ketiga sahabatnya memilih untuk pindah bangku, jauh dari Alanna.
Alanna tadi sudah beberapa kali membujuk mereka dan berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi namun mereka tetap tidak mau mendengarkan nya.
Gadis ini sekarang hanya bisa menangis sendirian di bangkunya.
Danial yang melihat kesedihan di dalam jiwa Alanna akhirnya memutuskan untuk pindah bangku ke dekatnya
"Udah gausah nangis terus masa cewek galak kaya lo cengeng sih kan biasanya lo kuat"ujar Danial
Alanna menghentikan tangisannya lalu sekilas melihat Danial
"Ngapain lo disini?!"
"Gue bakal nemenin lo biar bisa jadi cewek kuat plus galak kaya biasanya"ujar Danial tersenyum
........
Elang sedari tadi hanya diam melamun di kelasnya, bahkan istirahat tadi ia tidak ikut kumpul di warung bi wati.
"Lang lo daritadi diem terus kenapa?"tanya Axel yang merasa aneh dengan sikap Elang
"Alanna marah sama gue"
"Hah kenapa tuh cewe marah sama lo?"tanya Farrel
"Gue udah janji gabakal ngebocorin masalah pertunangan ini tapi tiba-tiba berita itu udah sampai ke temen-temen nya bahkan ke lo semua"ujar Elang
"Ya tapi kan bukan lo lang yang ngebocorin"ujar Axel
Elang menghela nafas."Tetep aja Alanna taunya cuman gue yang tau masalah ini"
"Coba lo omongin baik-baik sama Alanna siapa tau aja dia ngerti"usul Davin
"Gue bakal coba ngomong lagi nanti pulang sekolah"ujar Elang pasrah
.......
Bel pulang sudah berbunyi dari tadi , kini Alanna sedang bersiap-siap untuk pulang.
Ketiga sahabatnya tadi sudah pulang duluan tanpa berpamitan ataupun menyapa Alanna.
Alanna sedikit sedih dengan sikap ketiga sahabatnya itu tapi bagaimana itu juga karena salahnya juga.
Tingg..
Suara notif pesan masuk berbunyi di ponsel Alanna. Ia pun segera membuka pesan tersebut.
Elang: Na ada yang harus gue omongin please temuin gue di parkiran
Mood Alanna kembali memburuk setelah membaca pesan itu.
Ia tidak ingin bertemu orang yang jelas-jelas sudah melanggar perjanjian. Pengkhianat.
Alanna pun memilih untuk langsung keluar dari kelas dan menunggu supir pribadinya menjemputnya.
Namun saat ia sampai di lobby seseorang menarik pelan tangannya.
Alanna tau siapa yang menarik tangannya saat ini makanya ia sekarang lebih memilih terus berjalan.
"Alanna dengerin dulu gue na"ujar Elang
"Apa yang harus gue dengerin lagi lang, ucapan lo aja ga bisa gue percaya lagi"ujar Alanna penuh marah
Matanya kini sudah memerah lagi, ia menahan air matanya agar tidak keluar disaat seperti ini.
"Lo pulang bareng gue ya nanti gue jelasin apa yang sebenarnya terjadi oke"bujuk Elang
Namun seseorang tiba-tiba datang dan merangkul Alanna.
"Alanna pulang bareng gue"ucap Danial yang langsung menarik tangan Alanna menjauh dari Elang.
"Akhh anj*ng!!!"umpat Elang
Dirinya marah dengan dirinya sendiri yang tidak bisa membuat seorang Alanna percaya padanya.
Disisi lain Danial dan Alanna telah sampai di parkiran.
"Ayo naik"ujar Danial
Alanna menuruti kata Danial ia langsung naik ke motor nya itu dengan wajah menahan tangis.
Selama diperjalanan Alanna hanya diam saja. Bahkan sempat beberapa kali ia meneteskan air matanya.
Kali ini Danial merasa sedikit bersalah. Ia membuat gadis ini dijauhi oleh sahabatnya dan membuat gadis ini juga merasa kecewa dengan Elang ,sepupunya yang bahkan tidak salah apa-apa.
Saat sampai di depan rumah Alanna , Alanna segera turun dan mengucapkan makasih.
Gadis itu langsung masuk kedalam pagar dan tadi Danial juga sedikit melihat bahwa saat Alanna masuk mukanya sudah memerah.
"Cewe ini beda lang, gue ngaku kalah. Dia udah milih lo"gumam Danial yang kembali menyalakan mesin motornya dan melajukan nya kembali.
.......
Sementara itu Alanna yang baru saja masuk kedalam rumahnya langsung menumpahkan semua air mata yang dari tadi ia pendam.
"Sayang kamu kenapa?"tanya Devinna panik.
Alanna memilih untuk masuk kedalam kamarnya.
Ia menangis sejadi-jadinya
Tak tahu kenapa rasanya sesak saat ini.
"Lo jahat lang!"
"Harusnya dari awal gue ga percayain lo"
"Perjanjian sampah!"
"Lo emang benci sama gue dan harusnya gue tau itu dari awal"
Alanna kembali menangis.
harusnya gue ga nyimpen perasaan buat lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You
Teen FictionDua insan yang tak pernah akur , bagaikan Tom and Jerry. Bagaimana bila ternyata dua insan ini ternyata sudah ditakdirkan bersatu bahkan sebelum mereka lahir. Alanna dan Elang terpaksa terikat oleh janji yang dibuat oleh kakek mereka. Alanna yang me...