Danial Arsalan Putra Syahreza

13 1 0
                                    

Alanna sedikit terkejut saat mengetahui bahwa Elang sedang berdiri di depan pintu toilet ini.

"Ngapain lo? mau ngintip pasti nih"ujar Alanna menuduh Elang

Elang hanya tertawa, gadis ini memang aneh

Elang berjalan mendekati Alanna. "Gue tau lo kaget kalo sebentar lagi kita bakal tunangan"

Alanna memukul pundak Elang."Kenapa lo terima terima aja sih perjodohan ini?"

"Sebenernya ada sih cara biar perjodohan ini batal"ujar Elang membuat Alanna penasaran.

"Apaan?"

"Salah satu diantara kita harus ada yang menemukan cinta sejatinya"ujar Elang

"Dan lo mana mungkin nemu hahaha"tambah Elang tertawa.

"Gue pasti bisa nemu cinta sejati gue, emangnya lo bisa nemuin cinta sejati lo hah?!" Alanna segera meninggalkan Elang yang masih tertawa di depan toilet

Elang berhenti tertawa setelah melihat Alanna yang kini sudah menghilang dari pandangan nya.

"Kalau ternyata cinta sejati gue itu lo , gue harus gimana?"

.......

Alanna kembali duduk di bangkunya.

"Maaf lama om tante mom dad"ujara Alanna tersenyum.

"Nah sekarang Elang mana?"tanya Celine melihat sekeliling.

Elang datang dan kembali duduk.

"Yasudah sekarang sudah kumpul lagi kan, mari kita bahas masalah pertunangan lagi"ujar Samuel

"Karena mereka masih sekolah jadi kita baru bisa mengadakan pertunangan dahulu"ujar Devinna

"Eyang juga pernah berpesan kepada kami agar tidak menikahkan mereka saat masih sekolah"ujar Titan

"Maaf sebelumnya Alanna bertanya ini, tapi apakah ada kemungkinan kalau sampai pertunangan ini tidak dilanjutkan karena salah satu diantara kita sudah menemukan cinta sejatinya?"

Semua terdiam.

Elang hanya menggelengkan kepalanya. Gadis bodoh.

"Sayang kita belum membahas sampai tahap itu, rasanya kalian masih terlalu muda untuk tahu masalah cinta sejati itu"ujar Devinna tersenyum

"Jadi bagaimana bila minggu depan kita mengadakan acaranya?"usul Titan.

"Minggu depan, boleh juga"ujar Samuel mengangguk

"Semuanya setuju?"tanya Titan

Dan semuanya mengangguk, kecuali Alanna yang hanya diam dari tadi.

"Saya rasa pertemuan kita kali ini sudah cukup. Terima kasih tuan Watson" ujar Titan menjabat tangan Samuel.

"Terima kasih juga tuan Alexander"jawab Samuel

Akhirnya pertemuan dua keluarga ini selesai.

......

Didalam mobil keluarga Alexander, Celine membuka pembicaraan.

"Sepupu kamu sudah datang"

"Danial?"tanya Elang

Celine mengangguk kecil.

"Dia juga katanya akan mulai bersekolah disini"ujar Celine

"Dan ia bakal satu sekolah dengan kamu" tambah Celine

......

Pagi ini Alanna telat bangun dan ia kini sedang sangat terburu-buru

"Aduh mom Alanna udah telat ini"panik Alanna memakai sepatu nya

"Tadi bibi udah bangunin kamu , tap kamunya tidur lagi sayang"ujar Devinna

"Yaudah Alanna langsung pergi ya mom bye"

Selama diperjalanan ia berkendara dengan kecepatan tinggi.

Saat sampai di depan gerbang , benar saja gerbang sudah hampir ditutup. Kalau saja Alanna tidak membunyikan klakson mobil nya mungkin sekarang ia sudah terkunci di luar.

Alanna segera turun dari mobilnya dan langsung berlari menuju kelasnya.

Kali ini keberuntungan sedang berpihak kepada Alanna, karena belum ada guru yang masuk dikelasnya.

Ia pun segera masuk kelas dan melihat kini bangkunya sudah dipenuhi oleh kumpulan cewek-cewek yang tak jelas datang darimana.

"Heh awas lo semua , ngapain ngumpul di bang—"ucap Alanna tak tuntas karena ia kaget

"Heh siapa lo?! ini bangku gue main duduk aja lo!"bentak Alanna pada seorang pria yang baru pertama ia lihat dikelasnya ini.

Semua kumpulan cewek-cewek gajelas itupun langsung membubarkan diri karena mungkin terlalu malas melihat Alanna ngamuk

Pria itu bangkit dari bangku alanna. "Sorry gue gatau kalo ini bangku lo"

"Gue murid baru nama gue Danial Arsalan Putra Syahreza"ujarnya menjulurkan tangannya kepada Alanna

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang