v. Nelangsa

19 4 0
                                    

Sebuah hati yang terkhianati oleh cinta

Cantik paras nya, cantik yang tak dapat tergenggam oleh tanganku, terpisah oleh takdir kehidupan yang hanya membuat ku mampu tuk memandang, tak mampu untuk aku mendekati nya.

Untaian kata pengharapanku terhadap dirinya, untaian yang aku tuliskan di secarik kertas berisikan karangan karangan romantis tentang dirinya, tentang ketertarikan ku terhadap dirinya.

Diriku seakan mensiasati kalau dia sudah tidak lagi milik ku, karna semua itu sudah terhalang oleh gerbang ikrar yang di ucapkan pria berkelas dan saling berjanji suci untuk mereka yang ingin menjenjang hubungan mereka.
Sungguh mulia perkataan pria itu terhadap nya. Gerbang ikrar yang saling berjanji untuk hidup bersama hingga maut lah yang memisahkan mereka.

Aku harap dia tidak lagi datang disaat dia tertatih dan memelas meminta ku untuk dia kembali kepadaku. Egois sih, namun, itulah yang harus aku lakukan, karna tak sepantasnya aku disitu. Dan membuat pelajaran baginya agar dia tau seberapa tajamnya lidah nya untuk menyayat hati pria yang penuh pengharapan terhadap nya.

Dear you,
Jangan lagi kau tangisi pria lusuh ini, karena tangisan mu takkan menyembuhkan hati yang telah merapuh dan hampir menggoyah kan kejiwaan ku terhadap mu.

Berbalik lah dari hadapan ku sayang, aku akan merindukan mu kelak nanti; biarlah kerinduan ini yang melukiskan takdir kehidupan ku selanjutnya, takkan lah kau ku kekang disini, pergilah temui pria yang telah berjanji tulus terhadap mu; jangan lah kau siakan pengharapannya, biarlah aku disini tersakiti oleh kekecewaan diri ku sendiri.

(S),

LEKAS BERPULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang