vi. Pria tangguh

18 4 0
                                    

Mengkayuh sebuah harapan

Mengupas setiap cerita yang aku temui di setiap malam ku, aku berharap akankah ada sisa air mata aku yang terjatuh; dan melihat setiap bulirnya yang berisikan kenangan ku terhadapmu. Berharap pagi esok terdapat segumpalan kenangan yang akan ku bawa dalam langkah ku, langkah untuk membuang kesialan yang menyelimuti dan membingkai sebuah kehidupan ku. Kan ku jadikan bulir kenangan ini menjadi sebuah pacuan ku untuk berubah menjadi yang lebih baik.

Pagi pun telah tiba, terbangunku dari ranjang sempit ku diruangan ini. Mengambil gelas untuk aku menyeduhkan sebuah kopi. Dan demikian pula perlahan ku meletakan seutas catatan mimpi kedalam secangkir kopi yang akan aku seruput pagi ini. Hingga usai segelas kopi ku pagi ini, pada saat itu pula aku melangkahkan kaki ku dan menghilangkan luka perlahan lahan dari kehidupan yang membuat ku terjebak ke dalam ruang sunyi kerinduan yang sangat menyusahkan ini.

Remang mentari sejuk di antara riup rumpun ilalang, disini lah aku berdiri; menatap sebuah harapan kepada gumawan langit yang seakan meluahkan perkataannya terhadap ku. Aku tuliskan sebuah untaian kelukaan ku terhadap nya, semoga dia dapat menerima lebih kurang nya setiap dari perkataan ku; aku takkan meminta nya untuk membalas pesan ini, aku hanya minta kepada nya; kabulkan pengharapan ku yang ingin dia cintai dengan pendirian yang dia kukuhkan pada dirinya sendiri.

(S),

LEKAS BERPULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang