2.

2.1K 151 28
                                    

"Nyonya, tuan pulang." Teriakan itu membuat Jang Haeji meninggalkan pisau yang baru saja ia pakai dan dengan terburu-buru melepas celemeknya dan melangkah kepintu utama. Betapa terkejutnya Haeji ketika melihat suaminya, Oh Sehun menggendong seorang wanita berpakaian minim dengan kedua tangannya.

"Sehun? Ada apa?" Pertanyaan khawatirnya tidak dibalas Sehun. Pria itu merasa bodo amat dan melangkah menyusur tangga menuju kamar kosong dilantai dua.

Pintu kamar dibuka pengawal Sehun dengan cepat. Bergegas Sehun membawa So Eun menuju ranjang dan mendaratkan tubuh lemah wanita itu disana.

"Ingin saya panggilkan dokter tuan?"

"Segera." Balas Sehun cepat. Dirapikan Sehun rambut-rambut yang menutup wajah tentram So Eun dengan begitu lembut. Kemudian pria itu mendekat, dan mencium kening So Eun sebelum akhirnya memilih menyelimuti wanita itu dan keluar dari ruangan itu.

Jang Haeji yang melihat kejadian itu hanya dapat mematung. Bagaimana tidak? Sudah tiga tahun ia menikah dengan Sehun, dipeluk saja ia tidak pernah, apalagi dicium seperti itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Haeji segera setelah Sehun menutup pintu ruangan itu. Tapi sepertinya Sehun terlalu was-was hingga pertanyaan Haeji berkali-kali ia abaikan. "Oh Sehun." Tukas Haeji menggenggam lengan namja yang sedari tadi hanya melintas kekanan dan kekiri.

Sehun yang mendapati lengannya digenggam segera berhenti dan menatap Haeji cukup lama. "Bukan apa-apa." Balas Sehun singkat.

"Membawa wanita lain kerumah, itu bukan apa-apa,iya?" Haeji meninggikan suaranya kali ini.

"Membawa wanita lain kerumah, itu bukan apa-apa,iya?" Haeji meninggikan suaranya kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ingat apa kesepakatan kita?" Sehun mendekati wajah Haeji. Ia menatap Haeji seakan-akan ingin melayangkan pukulan pada wanita itu. "Bukankah kau sendiri yang bilang, kalau kau bersedia jika akan ada wanita lain?"

"Jadi dia orangnya?" Haeji menatap Sehun dengan tatapan marah bercampur kecewa. Ia masih sanggup bila pria duda beranak satu itu tidak menyentuhnya barang sekali, asalkan dia berdiri disisi pria itu saja itu sudah cukup baginya. Tapi... dia tidak pernah menyangka bahwa kesepakatan yang mereka buat akan benar-benar terjadi. Sejauh yang ia tahu, Sehun trauma dengan hal-hal berbau asmara semenjak mantan istrinya meninggal. Selama ini, Haeji mengira semua kesepakatan itu hanya gertakan semata agar Haeji tak memaksa orangtuanya untuk menjodohkan keduanya. Tapi saat ini, Haeji tak punya pembelaan untuk merasa sakit hati atau marah, meski ia bersatatus sebagi istri sah Oh Sehun sekalipun. Sebab kesepakatan itu keluar dari mulutnya sendiri. Ia menelan ludahnya sendiri.

"Iya, dia akan tinggal disini mulai sekarang." Sehun dengan penuh percaya diri mengucapkan kalimat itu terang-terangan didepan istrinya. Tak lama, dokter tiba dan Sehun segera mempersilahkannya masuk kemudian menutup pintu dibelakangnya meninggalkan Haeji mematung sendiri.

Right Puppet

"Apa yang terjadi dok?"

"Nona ini hanya kelelahan. Dia akan segera membaik setelah infusnya habis. Pastikan dia tetap ditempat tidur sampai saat itu tiba." Sehun mengangguk mengerti, kemudian sang dokter diarahkan pengawal Sehun untuk meninggalkan ruangan.

Right PuppetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang