Sehun yang sudah mengiring langkahku sejak tadi tanpa melepas lumatannya, kini berhenti setelah mendaratkan tubuhku dimobil mewahnya. Ia memilih memandangiku, sejenak membuatku bergidik, terhanyut larut dalam manik matanya.
Tanganya dengan halus menelusur punggungku, kemudian menarik tubuhku mendekat, menempel padanya sebelum membuka pintu dan membuatku jatuh dikursi kemudi. Aku yang hanya bertopang pada kedua sikuku, hanya dapat memandangi pria berwajah beku itu membuka jasnya dan menjatuhkannya diluar sana. Kancing kemeja putihnya ia buka asal, kemudian tubuhnya mulai merangkak keatasku dan menutup pintu dibelakangnya.
Kedua sentuhan tangan besarnya berhasil membuat darahku berdesir cepat. Denyut jantungku kian tak karuan kala bibirnya bergerak begitu halus dan sedikit kasar. Kurasakan bagaimana ibu jarinya menyentuh telinga, pipi dan leherku bergantian, memberi perintah untuk menyapa hadir bibirnya.
Mataku terpejam, membiarkan aliran gairah yang berdesir menelisir tubuhku. Kancing blazer milikku telah terlepas tanpa aku sadari, kedua tangannya turun, menggenggam pinggangku sebelum akhirnya mengangkat tubuhku. Dengan cepat posisi kami berganti, kini aku duduk dipangkuannya dengan darah semakin terasa mendidih.
Tanganku menjelajah sela-sela rambutnya, merasa tidak tahan ketika bibirnya menyentuh leherku dengan rakus. Tanpa kusadari, dress yang kukenakan telah turun, membiarkan dadaku terekspos. Suara nafas mendesah terdengar dari mulut kami. Memburu yang satu dengan yang lain, membuat suasana terasa panas disana. Kurasakan jari-jarinya berusaha membuka pengait bra milikku, dan suara kecil terdengar sebelum akhirnya jari telunjuk miliknya masuk kebawah tali tipis diatas pundakku dan melepasnya begitu saja.
Bibir Sehun turun,menyentuh dadaku yang baru saja hadir dihadapannya. Sesekali jemariku meremas erat kepalanya ketika rasa getir membawa jiwaku jatuh lebih dalam. Kugigit bibir bawahku setiap kali rasa getir itu menyambar keseluruh penjuru tubuhku.
"Se,Sehun..." Erangku ragu menyipitkan kedua matakau. Demi Tuhan aku bisa gila setiap kali ia menguasai tubuhku.
Kulihat Sehun mendongah kearah wajahku yang posisinya lebih tinggi dari wajahnya. Deruan nafasnya menyapu daguku sebelum melumat kembali mulutku dengan rakus.
Kurasakan tangannya menyapu pinggulku, kemudian menarik turun celana dalamku. Perlahan namun pasti, tangan itu dengan lihai menelanjangi tubuhku. Kurasakan tangan Sehun menyentuh dadaku, meremasnya lembut dan membuatku mendesah tak sadar.
Dapat kurasakan, sesuatu dibawah celananya sudah sangat gusar. Kurasakan bagaimana ia membuka resleting celananya diantara pahaku. Pahaku ia angkat sebelum menempatkan senjatanya tepat dibawahku.
"Tahan..." Sehun berbisik, lengannya mengenggam pinggulku naik sebelum mendorongku kebawah sana hingga... tenggelam.
Sehun mendesis pelan ditelingaku sebelum akhirnya menjadikan telingaku sasaran gigitan kecilnya. Lengannya dipinggulku membawa tubuhku bergerak, sesuai tempo yang ia inginkan.
Aku membenci Oh Sehun, membencinya karena begitu tidak punya hati. Terlalu lihai, terlalu hangat, terlalu tampan, dan terlalu... keras. Membuat aku tak punya alasan untuk menolak setiap sentuhannya. Tubuhku dihipnotis dengan begitu mudahnya.
Kurangkul leher itu ketat ketika tubuhku jatuh kebawah sana. Kurasakan punggung hangatnya, dan aku menyukai kehangatannya.
...
So Eun menggeliat sebelum merasakan pipinya menempel diatas dada Sehun. Dilihatnya pula tangannya menempel didada Sehun begitu nyaman dan membuatnya terdiam sejenak. Jari telunjuknya perlahan menelusur garis tengah dada Sehun secara tak sadar.
Tap! Sehun mengenggam erat tangan So Eun,membuat So Eun sadar apa yang dilakukannya barusan adalah tindakan bodoh.
Tubuh So Eun yang berada diatas tubuh Sehun segera diputar Sehun. Pria itu memilih berbaring menyamping, agar tubuh So Eun berhadapan dengan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Puppet
FanfictionSemua ada harganya, begitu setidaknya alasan yang mengikat erat Kim So Eun pada pria super kasar dan keji, Oh Sehun. Segala hal yang harus So Eun lakukan dan segala perlakuan menjijikkan yang diterimanya dari Oh Sehun merupakan bentuk timbal balik a...