4.

1.5K 132 20
                                    

Pasang mulmed diatas untuk pengalaman membaca lebih menarik.
...

"Dia tak dirumah?" Sehun mulai menutup berkas-berkas yang sebelumnya menarik semua fokusnya.

"Iya, tuan. Nona Go bilang nona Kim ijin kerumah mengambil barang-barang miliknya." Tuan Choi menyampaikan apa yang dimintai Sehun untuk selalu dikabarkan padanya.

"Kita kerumahnya." Perintah itu segera dilaksanakan, mobil segera berputar cepat berlawanan arah menuju tempat yang dituju.

Didalam mobil Sehun hanya dapat memandangi neraca saham dan beberapa berkas lain, sembari menunggu So Eun keluar dari gang kecil sempit disebrang mobilnya terparkir.

Tok,Tok! Kaca pintu Sehun diketuk.

"Kenapa?" Tanya Sehun ketika kaca pintunya ia turunkan.

"Dua pria mengikuti nona Kim. Haruskah saya berjaga-jaga?" Sehun mengambil celah untuk menilih kebelakang sekertarisnya itu, dan benar saja mendapati So Eun tengah berjalan digang sempit itu bersama dua orang pria dibelakangnya.

"Masuklah, dia bisa mengatasinya sendiri." Sehun menutup kembali kacanya, dan memperhatikan So Eun dari jauh.

Kedua pria itu terlihat mulai menyudutkan So Eun kesisi jalan dan sudah pasti berniat buruk kepada So Eun. Tapi Sehun tidak khawatir sama sekali, ia tahu bagaimana kemampuan So Eun.

Dilihatnya satu tendangan tinggi menghajar wajah salah seorang pria yang punya tubuh lebih besar dari So Eun. Dan yang lain mendapat tendangan lutut tepat diorgan vitalnya. So Eun terkena pukulan diwajah sekali namun memberi pukulan balasan setelahnya.

"Tuan, apa saya harus turun?" Tanya sekertaris Choi ketika pandangannya menangkap tubuh So Eun yang jatuh tersungkur.

"Ani. Biar kuurus." Sehun keluar dari mobilnya. Ia melangkah memasuki gang kecil memandangi So Eun yang terpojok oleh kedua pria itu.

"Kenapa lama pulang?" Ucapan Sehun berhasil membuat kedua pria menoleh. Memandangi Sehun yang mulai mendekat kearah mereka.

"Neo nuguya?!!" Teriak salah seorang pria menghalangi langkah Sehun menuju So Eun.

"Aku suaminya." Sehun memaksa masuk menerobos sela diantara tubuh keduanya. Dibantunya So Eun berdiri kemudian digenggamnya dagu So Eun memperhatikan luka disudut bibir yeoja itu. "Apa yang telah mereka lakukan?" Gumam Sehun memandang luka So Eun.

"Yahk! Jangan sok jagoan. Berikan kami semua barang berharga yang kau bawa."

"Kalian merusak wajahnya!" Teriak Sehun memandang keduanya dari atas bahunya. Sementara So Eun hanya dapat memasang wajah bingung.

"Michinom." Gumam Sehun sebelum melayangkan pukulannya. Adu kekuatan itu berlangsung sekitar sepuluh menit, sampai keduanya berhasil tumbang. Tapi Sehun tidak berhenti disana, ia menendang perut keduanya bergantian secara beringas berulang-ulang dan tanpa henti.

"Yahk! Sudah!" Teriak So Eun menarik lengan Sehun. Ia bahkan tak tahan melihat wajah babak belur kedua pria itu dan menatap Sehun dengan mata menyipit.

...

Sehun baru saja akan menyeka luka disudut bibir So Eun dengan kapas yang dicelup alkohol, tapi So Eun mengambil alih kapas dan berdecak menatap Sehun kesal.

"Aku bisa sendiri." Ketusnya.

Tapi Sehun tak diam saja, ditariknya bangku So Eun dengan paksa saat itu juga. "Ommo!" So Eun spontan mengenggam lengan atas Sehun kala tubuhnya hampir terjungkal kebelakang.

Right PuppetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang