5.

1.5K 124 22
                                    

"Jadi? Peran seperti apa yang harus kulakukan?"

Sehun menyunggingkan bibir ketika melihat So Eun keluar dari bilik tempat ia mengganti bajunya. Salah satu alasan mengapa ia menyukai wanita yang satu ini adalah kepercayaan dirinya. Tentu saja tidak hanya itu, tubuhnya, baunya, dan segala hal yang ia miliki adalah favorite Oh Sehun.

 Tentu saja tidak hanya itu, tubuhnya, baunya, dan segala hal yang ia miliki adalah favorite Oh Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Perfect." Sehun memuji penampilan So Eun kala wanita itu duduk dihadapannya.

"Gak pernah liat yang begini?" Ketus So Eun menyilang kakinya dan membiarkan seorang kariawan toko memakaikannya sepatu yang sudah dipilih Sehun sebelumnya.

"Bagaimana bisa berubah, hah?" Tanya Sehun masih tersenyum miring memperhatikan tubuh So Eun dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Sekalipun ditutup lumpur, permata tetap permata." So Eun tersenyum hampir tertawa. Ia juga tak mengira bahwa penampilannya bisa berubah sederastis ini. "Kembali ketopik, sebenarnya apa yang harus kukakukan?"

"Gantikan posisi ku diperusahaan, semua akan kuatas namakan namamu. Pastikan buat mereka bungkam."

"Aku bahkan tak tahu membaca grafik. Mau aku memimpin perusahaan?" So Eun berdecak. "Sudah gila?"

Sehun tertawa kecil, diraihnya gelas wine diatas meja didepannya kemudian mulai meneguknya perlahan sembari terus menatap mata So Eun. "Kau hanya perlu duduk sibangkumu, tidak ada pekerjaan yang akan kau lakukan. Itu semua tugasku." Sehun meletakkan gelas winenya. "Ingat, kau yang punya semua maka bertingkahlah sesukamu. Saran siapapun yang kau dengar, tolak semuanya. Hanya ucapanmu yang bisa didengar. Paham?"

Dimobil menuju perusahaan Sehun, So Eun hanya dapat memandang keluar jendela dengan telapak tangan mulai berkeringat. Tidak terpikir ia akan jadi ratu dalam semalam, lebih tepatnya simpanan seorang konglemerat muda, Oh Sehun.

"Gugup?" Sehun melirik So Eun yang duduk disampingnya.

"Aku? Gugup? Yang benar saja." So Eun menatap mata Sehun tajam kali ini. "Tak ada yang bisa membuatku gugup tuan Oh."

Cup! Sehun mengecup bibir So eun tiba-tiba.

"Tidak ada, kecuali aku." Sehun menyunggingkan bibirnya. So Eun yang masih membeku mulai berdecak sembari tersenyum tipis.

"Usaha yang bagus tuan Oh." Ucap So Eun kembali memutar pandangan keluar jendela.

"Ingat, Kau Kim So Eun berkewarganegaraan Italia. Ayahmu konglemerat yang punya bisnis senjata besar. Ayahmu meninggal seminggu yang lalu dan kini kau yang menjalankan bisnisnya. Ingat Rudolf adalah nama ayahmu."

"Arasseo, Kim So Eun yang tinggal digang sempit sudah mati." Ucap So Eun sebagai balasan untuk Sehun. Ia benar-benar ingin menjalankan perannya dengan sempurna. "Bagaimana dengan data-data kependudukan asliku?"

Sehun mengeluarkan sebuah map kemudian memberikannya pada So Eun. So Eun begitu terpana, ia sudah punya pasport Korea yang harusnya tidak perlu, ia juga punya pasport lain padahal belum pernah naik pesawat sama sekali.

Right PuppetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang