Persahabatan bagai ulat bulu

21K 1.8K 339
                                    


Disinilah Jaemin, berdiri didepan sekolah barunya dengan semangat yang membara.

"okeh, ini hari pertama masuk,  HARUS SEMANGAT HYAAAA!!" ucapnya membara. Murid-murid lain yang lewat hanya melihatnya aneh.

Jaemin langsung menuju mading sekolahnya untuk melihat ia masuk kelas mana. Secara dari kemarin mos sudah selesai dan sekarang waktunya belajar.

"Hmm, aku sekelas dengan Jeno tidak ya?  Hihihi. " Jaemin terkekeh kecil. Saking asiknya terkekeh ia tak sengaja menabrak seorang pemuda lainnya.
  Mereka berdua jatuh.

"Ouch... " ringis Jaemin.

"Eh?!  Maafkan aku! Aku tidak melihat jalan." Ucap pemuda lain itu. Jaemin yang masih terduduk di lantai melihat pemuda itu dari bawah keatas. 
   Penampilan yang cukup manis dengan kulit madu yang terlihat natural. Jaemin bisa langsung menyadari bahwa pemuda didepannya ini adalah seorang Uke.

"Eh?  Iya, tidak apa-apa kok. Oiya aku Jaemin tapi kamu bisa memanggilku Nana, namamu siapa? Kamu anak baru juga kan?" Tanya Jaemin antusias.

"Hai Nana, namaku Seo Donghyuck tapi kau bisa memanggilku Haechan saja. Dan iya,  aku juga siswa baru." Jawab Haechan ramah.

"Kamu kelas mana? Siapa tau kita sekelas." Tanya Jaemin.

"Aku kelas 10 - A. Kau?"

"Aiii kita satu kelas! Ayo,  kita ke kelas bareng! Aa aku sangat senang! " Ucap Jaemin riang. Haechan hanya tersenyum senang dan mengikuti Jaemin.

Kelas.

"selamat pagi anak-anak, nama saya Minhyung Lee tapi kalian bisa memanggil saya Mark Ssaem ya. Saya adalah wali kelas kalian untuk setahun kedepan. Ada yang mau ditanyakan?" Jelas guru bernama Mark Lee itu.

"Ssaem, ssaem umur berapa?" Tanya salah satu siswa perempuan.

"Saya 20 tahun."

"Ssaem, ukuran kaus kaki mu berapa?"

"saya tidak tau pasti."

"Ssaem apa orientasi seksualmu? " Tanya Haechan berani. Semua orang termasuk Jaemin langsung menatap tak percaya kerahnya. Haechan hanya cengengesan.

"Sebenarnya saya ini bisex. " Jawab Mark agak sedikit terkekeh entah kenapa.

"Okay sesi pertanyaan ditutup,  kita lanjut belajar. "

"Yhaaaa... "

~Skip

Kelas telah selesai. Guru pun telah keluar dari kelas.  Sekarang saatnya makan siang.

Jaemin tengah sibuk memasukkan buku sisa pelajaran tadi ke dalam tasnya.

"Jaemin, mau makan siang bareng? " tanya Haechan. Jaemin pun mengangguk senang.

"Ayo! Tapi sebentar ya, bereskan ini dulu.  Oiya ada pacarku juga yang bergabung.  Tak apa kan? " tanya Jaemin. Haechan menggeleng. Jaemin mengancungkan jempolnya.

Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kelas.

"Nana-yaaa!  Ayo makan~!" ucap seseorang ber name tag "Jeno Lee"

"Iya ayo! Aku ajak temen aku juga ya." Balas Jaemin mendekati Jeno.

" Gak masalah,  siapa nama temenmu?" Tanya  Jeno.

"Namaku Seo Donghyuck tapi kau bisa memanggilku Haechan saja. " Jawab Haechan ramah.

.
Mereka pun keluar menuju kantin. Di perjalanan menuju kantin mereka berpapasan dengan Mark.
   Mark tersenyum kearah Haechan. Otomatis Haechan ngeblush.

"Aaa.. Jaemin aku sangat maluuu. Tadi aku itu gak sengaja keceplosan nanya orientasi seksualnya diaa." ujar Haechan sambil menutupi wajahnya yang memerah menggunakan kedua tangan.

Jeno yang mendengar itu langsung bersmirk, "Heh,  dia pasti bilang dia bisex kan?  Itu hanya akal-akalannya saja, dia itu sebenarnya gay. Dan dia adalah Seme. "

"Sebentar bagaimana kau tau? " tanya Jaemin penasaran.

"Aku ini adik kandungnya. "

"HAH!! "

"nanti saja penjelasannya ayo makan dulu. " Jeno pergi ke salah satu stan makanan dan memesan makanan untuk mereka bertiga.

Mereka duduk bertiga. Sekarang saatnya Jeno memberi penjelasan.

"Iya, aku adik kandung nya.  Jeno Lee, Mark Lee." Jelas Jeno singkat. Jaemin dan Haechan hanya mengangguk-angguk saja. Jaemin tak tau soal ini karena ia baru berpacaran dengan Jeno di semester akhir SMP.

"Kau tertarik padanya kah? Sampai menanyakan orientasi seksual segala." Tanya Jeno pada Haechan.

"A-aku gak tau, t-tadi itu keceplosan!" balas Haechan terbata-bata. Jeno hanya mengangguk.

"Kalau kau mau sama dia juga tidak apa-apa kok. Aku agak prihatin dia terus menjomblo selama 20 tahun. "

"Jeno, kamu di kelas mana sih? Kok bisa ya kita gak sekelas." :(( Tanya Jaemin murung.

"Maaf Na, kemarin aku sudah bujuk papa tapi dia keras kepala." :( Jeno juga jadi murung.

KRING KRING.

Mereka sudah bersiap akan pulang. Iyaa mengingat ini baru masuk jadi mereka hanya sampai jam 10 saja.

"Channie, kamu ingatkan kita disuruh kerja kelompok sama Mark Ssaem? Kita kerjakan di rumahmu saja ya besok " Ujar Jaemin. Haechan mengangguk. Lagian dia jadi ada teman di rumah.

Ting!

Daddy 🐻
Channie Daddy gak bisa jemput, kamu pulang naik taksi aja ya? Daddy yang pesenin

You:

Enggak usah Dad, Haechan pesen sendiri aja ^^
<Seen>

Haechan menghela nafas berat, membuat Jaemin menoleh.

"Ada apa? "

"Daddy aku gak bisa jemput–"

"Kalau gitu kita ke rumahku saja! Ayo ayo ayoo! " Ajak Jaemin semangat.

"Eum,  okay. "

"Yass."

Tin! Tin!

"Jaemin-aaaaah."

"Maeeee! "







________________________________
Malu malu malu maluuuuu aaaaaaaaaaaaaaa

*NyobaAjaHasilnyaBelakangan

Single Parents [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang