Sudah masuk minggu kedua dan aku belum kunjung mendapatkan jawaban atas pertanyaan Mingyu. Aku masih bingung, takut kalau semua ini hanya kesenangan sekejap belaka. Pasalnya, aku tidak benar-benar yakin dengan perasaan Mingyu. Ada sesuatu yang menggantung.
Bukan dari perhatian yang dia berikan padaku. Tapi dari pernyataannya yang mengakui sudah menyukaiku sejak awal.
Aku tahu, sejak dekat denganku, ia tidak pernah dekat dengan perempuan lain padahal sebelum mengenalnya, ia disebut-sebut sebagai flower boys karena berhasil menaklukan hati banyak wanita. Semacam Seongcheol dan Jeonghan sunbae--Joshua pengecualian karena dia tidak bisa dekat dengan wanita.
"Sudah ngobrol dengan Mingyu?" Joshua sunbae datang menghampiriku yang sedang berjalan menuju perpustakaan.
Aku menghela napas. Kenapa pertanyaannya tidak diganti dengan sambutan selamat pagi, sih? Kenapa harus menyanyakan Mingyu?
"Kenapa? Gagal?" Tanyanya melihat wajahku yang cemberut.
Aku menggeleng, "jangan bilang siapa-siapa, ya, tapi dia bilang kalau dia suka padaku sejak awal."
Kedua mata Joshua sunbae membulat. "Wow. Terus?"
"Terus aku masih bingung, aku masih belum yakin dengan kata-katanya. Sunbae ingatkan kalau dulu dia dekat dengan banyak wanita?" Aku bertanya yang langsung dibalas anggukan Joshua sunbae. "Aku takut itu cuma salah satu cara untuk bisa menggaetku, menjadikanku korban kesekian." Sambungku.
Joshua sunbae berdehem. "Kenapa kamu malah mikir sebagai korban?"
"Aku nggak tahu, tapi itu membuatku takut."
"Daripada fokus ke masa lalu, mengapa kamu tidak mengingat kebersamaan kalian selama ini? Kan, kamu bilang, dia tidak pernah dekat dengan wanita mana pun selama mengenalmu, bukannya itu sudah menjadi bukti kalau dia mungkin memang menyukaimu?"
Dan aku terdiam. Joshua sunbae benar.
"Mungkin kamu hanya ragu karena kalian adalah teman dekat. Kamu takut kalau kalian bersama, kemudian hubungan kalian tidak berjalan baik... pertemanan kalian juga akan ikut hancur." Tambahnya makin memperjelas ketakutanku. Ia benar.
"Hmm... ya, aku juga mikir ke arah sana sebenarnya."
Joshua sunbae tersenyum tipis. Ia mengacak puncak kepalaku dengan gemas. "Jangan gantungin perasaan dia terlalu lama. Dia juga pasti stress karena perasaannya belum kunjung terbalas."
Aku mengedikkan bahu, "aku belum tahu."
"Sekarang saja." Bisik Joshua sunbae sembari mengedipkan salah satu matanya kemudian berlalu menjauh dariku.
Aku ingin berlari mengejarnya sebelum sebuah tangan menahanku. Kim Mingyu.
"Kalian ngobrolin apa?" Tanya Mingyu menarikku mendekat, meski tidak sekeras yang lalu, tetap saja pergelangan tanganku sakit karena genggamannya.
"Bukan apa-apa."
"Kenapa dia megang-megang kepalamu?" Tanyanya lagi sembari mengelus puncak kepalaku, seakan ingin menyingkirkan bekas-bekas usapan Joshua sunbae.
"Sayang, kali,"
"Hah?"
"Iya, dia sayang aku sebagai adiknya."
"Sayang?"
Kedua mataku berputar, lelah, anak ini tidak bisa diajak bercanda seperti dulu.
"Kamu pacaran sama dia?"
Kali ini aku harus menepuk jidat. "Sejak kapan aku pacaran sama dia, Mingyu? Aku juga cuma nganggep dia sebagai kakak doang, nggak lebih!"
"Serius?" Tanyanya dengan dahi yang berkerut. Aku mengangguk tegas.
"Baguslah, karena kalau iya, berarti kamu udah mainin perasaan dua orang." Katanya tiba-tiba.
Tanpa aba-aba aku refleks menepuk punggungnya dengan cukup keras. "Kamu pikir aku seburuk itu?"
Mingyu meringis, ia mengelus punggungnya pelan. "Siapa tahu! Lagian kenapa kamu punya banyak temen cowok, sih?"
"Ya, kalau aku temennya banyakan cewek, mana mungkin aku bisa jadi temen kamu! Bisa-bisa aku ribet sendiri karena harus menyampaikan salam mereka kepadamu berkali-kali."
"Sekeren itu ya, aku?"
Haaah. Serahlah. Aku pura-pura menguap dan berjalan ke depan, menarik tangannya yang masih menggenggamku.
"Eh kalau kayak gitu, bukannya seru, ya? Seperti di drama-drama, cewek pengantar surat untuk temen cowoknya yang keren yang akhirnya menjadi pacarnya sendiri."
"Hilih, ngarep." Sahutku keki.
"Keren, nggak, sih?"
"Serah, Mingyu, serah."
KAMU SEDANG MEMBACA
If Mingyu My TTM (Temen Tapi Mesra) [Complete]
FanfictionFiclet menggelikan ajalah. Biar masa isolasi menyenangkan.