Main Bertiga

416 45 4
                                    

Akhirnya Minghao boleh ikut, karena Mingyu pikir aku suka padanya. Aku tidak tahu kenapa rata-rata para cowok itu buta. Mereka tidak bisa membedakan cara perempuan bersikap kepada seseorang yang disukainya. Iya, Mingyu buta karena dia pikir aku suka dengan Minghao.

Padahal jelas-jelas aku dan Minghao hanya teman dekat.

Seperti biasa, begitu sampai di apartemen Mingyu bersama Minghao, aku duduk di ruang tengah. Menyalakan TV dan chill out menonton drama Korea yang menyenangkan. Minghao duduk di sampingku, tidak tertarik membantu Mingyu yang sibuk memasak di dapur.

Memang tidak tahu diri, sebagai tamu aku malah menjadikan Mingyu seperti pembantu di rumahnya sendiri.

"Kenapa, sih, sukanya yang menye-menye?" Minghao protes menonton drama korea yang ku putar baru saja sekitar 15 menit.

Aku menghela napas. "Lagi butuh asupan yang menye-menye."

"Langsung cuddling aja ama dia," Minghao menggerakkan kepala merujuk pada Mingyu yang masih fokus di dapur. "Ngapain ngajak aku ke sini?"

"Sial." Umpatku pelan, enggan merespon lebih. Takutnya Minghao makin berulah yang bisa-bisa membuat hubunganku dengan Mingyu berubah menjadi awkward.

"Aku serius, loh. Kenapa kalian bedua nggak pacaran?"

Pertanyaan menyebalkan yang sering orang tanyakan padaku dan Mingyu. Sangking seringnya jadi muak. Bahkan Minghao harusnya sadar kalau dia hampir setiap hari menanyakan hal yang sama.

"Yakali, Hao."

"Kamu tahan fwb sama dia?"

"Maaf, koreksi, bukan fwb. Temen."

"Temen rasa pacar?"

Aku terdiam. Sebenarnya tidak benar tapi tidak salah juga. Soalnya Mingyu suka sekali ke mana-mana bersamaku. Pria itu juga tidak jarang pula melakukan skinship yang biasanya dilakukan seorang pria kepada pacarnya.

Kenapa rasanya lebih menyenangkan kalau Mingyu seorang gay daripada cowok normal seperti ini. Kalau gay, aku mungkin tidak berharap. Kalau normal, lama-lama harapanku membesar.

"Gyu!!" Minghao memanggil, dari dapur pria itu melirik kami.

"Ngapain teriak elah! Apaan?" Tanyanya kembali sibuk menyiapkan makanan, yang katanya berupa Ayam Goreng Honey Spices something yang terdengar fancy dan enak.

"Masaknya berapa lama dah? Gue ada janji jam 8!" Teriak Minghao membuatku membulatkan mata.

Hei... sekarang pukul tujuh. Bagaimana bisa manusia itu meninggalkanku dengan Mingyu berdua.

"Lah? Katanya nggak ada janji? Katanya bisa nonton bareng." Sungutku membuat Minghao tersenyum jail.

"Tiba-tiba ada janji, sorry."

Aku paham apa yang terjadi.

"Yaudah, ini ayamnya sisa gue goreng terus masukin bumbu. Done. Kalau mau cepat, ya bantuin gue malih!"

"Ogah!" Minghao terkekeh kembali fokus ke TV.

"Ego emang." Sahut Mingyu menahan rasa sebal.

Aku jadi tidak bisa fokus menonton. Pikiranku berusaha mencari alasan agar aku bisa pulang cepat. Aku tidak mau berduaan dengan Mingyu sepeninggal Minghao sialan.

"Kan bisa menye-menye kamu." Bisik Minghao yang langsung ku cubut lengannya dengan keras. Aku sebal sekali, sialan!

"Anjir sakit!!! Yaak!!"

"I'm not sorry." Kataku puas mencubitnya.

Minghao mengeluh begitu melihat lengannya yang memerah akibat cubitanku. Tapi aku tidak peduli. Anak itu jahat sekali. Awas aja nanti kalau ketemu sama adik kelas yang dia suka. Akan ku jelek-jelekkan image-nya.

"Mesra ama lo bedua! Lupa ya ama yang punya rumah?" Mingyu menyahut dengan nada tinggi.

Aku langsung diam, nada bicaranya sangat menyesakkan dada. Aku tidak suka mendengarnya seperti itu. Tapi berbeda dengan Minghao, anak itu malah menengok Mingyu dengan senyum jahil.

"Cemburu lo?"

Kedua alis Mingyu bertautan, aku meliriknya takut-takut. Minghao masih menunggu respon Mingyu, begitu pula denganku.

"Bego. Yakali gue cemburu!"

Dan jawaban itu sudah cukup bagiku. Aku tidak sakit hati, memang agak nyesek mendengarnya. Tapi aku sama Mingyu memang hanya teman, tidak lebih.

Minghao melongos, ia duduk dengan lemas sembari mengunyah permen yang dibawanya dari rumah. Aku ikut meminta permen dan kembali menonton TV. Menye-menye drama memang lebih indah dari kenyataan.

 Menye-menye drama memang lebih indah dari kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If Mingyu My TTM (Temen Tapi Mesra) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang