Ada satu senior yang sangat dibenci Mingyu, tapi sangat aku suka. Namanya Hong Joshua, senior kece yang berasal dari pinggiran Kota LA. Bahasa Inggrisnya jangan diragukan. Aku mengenalnya di klub Bahasa Inggris, saat sedang mencari klub untuk diikuti.
Karena aku merasa punya kesamaan dengannya, kita jadi dekat. Tapi Mingyu menentang keras kedekatan kami. Aneh memang anak itu, kadang bikin bingung.
Saat aku dan Mingyu sedang makan siang di kantin, aku melihat Joshua sunbae berjalan bersama teman-temannya. Ia tampak bersinar karena ketampanannya, tapi temannya tidak kalah tampan juga. Ada Jeonghan sunbae dan Seongcheol sunbae. Di kampus, ketiganya disebut sebagai flower boys.
Julukan yang tepat untuk orang yang tepat.
Aku terus menatap mereka sampai Joshua sunbae melihatku. Sebelum mengambil makanan, ia akhirnya menghampiriku dan meninggalkan kedua temannya yang memang tidak begitu ku kenal.
"Hei, cutie pie! How ya doin'?" Tanyanya dengan suara yang lembut. Iya, suaranya sangat lembut seperti bantal bulu angsa.
Aku tersenyum lebar. "Super fine sunbae. Kamu bagaimana?"
"Oh hai Mingyu!" Sapanya pada Mingyu yang sama sekali tidak tersenyum. Pria itu mengangguk dan kembali fokus pada makanan, rasanya ingin ku jewer telinganya untuk bersikap lebih sopan.
"Aku baik-baik saja. Btw, anak klub butuh bantuan kamu untuk teknik bridging saat public speaking. Minggu depan kamu bisa ga? Hari Jumat?" Tanyanya tidak begitu sakit hati melihat sikap Mingyu, aku jadi bersyukur melihatnya begitu.
Tanpa perlu ragu aku mengangguk, tapi di sampingku Mingyu langsung menggeleng.
"Nggak. Dia punya janji rapat dengan anak fotografi." Kata Mingyu tidak terima. Aku berpikir sekejap, mengingat-ngingat apakah itu benar atau salah.
"Ya, tapi rapatnya malam, Mingyu. Gpp, sunbae aku bis--"
"Tapi persiapannya dari sore, beb." Kata Mingyu kekeuh, seakan enggan membiarkanku membantu klub lain.
Aku mengernyitkan dahi, meliriknya sinis. Mingyu tidak takut. Ia juga menatapku dengan tajam.
"Aku bisa, k--"
"Kalau nggak bisa juga nggak apa-apa." Ujar Joshua sunbae tiba-tiba.
Aku menggeleng keras, "nggak, kok, aku bisa. Santai."
"Kata dia juga nggak apa-apa. Nanti kalau kamu riweuh gimana?" Mingyu keras kepala. Ya Tuhan. Aku ingin memakan pria ini agar bisa diam.
"Iya, nggak apa-apa. Nanti aku minta anak broadcast untuk bantu kelas hari Jumat. Thanks, ya. Maaf udah ganggu waktunya." Kata Joshua sunbae agak tidak nyaman melihat Mingyu.
Aku menghela napas. Berat sekali berpisah dengan Joshua sunbae yang akhirnya pergi ke tempat teman-temannya untuk makan siang. Mingyu sialan!
"Kenapa?" Mingyu bertanya seperti orang tak bersalah. Ia menatapku garang ketika aku meliriknya sinis.
"Aku jadi ga bisa deket dengan Joshua sunbae!" Geramku pelan agar tidak terdengar orang-orang di kantin.
Mingyu mendecakkan lidah. "Kamu mau deketin Minghao atau dia, sih? Jangan plin-plan, deh."
"Ya Tuhan! Kim Mingyu! Kenapa kamu nyebelin banget, sih." Kesalku sembari berdiri, mengangkat nampan makan siangku dan memberikannya pada bibi kantin untuk dibersihkan.
Sebal rasanya. Aku jadi malas makan siang.
Kim Mingyu seperti tidak tahu apa kesalahannya dan mengikutiku keluar dari kantin. Ia bahkan tidak menghabiskan makan siangnya! Gila. Aku tidak paham jalan pikirannya.
"Hei! Beb! Mau ke mana?" Tanyanya sembari menarik lenganku agar berhenti berjalan.
Karena tubuhnya lebih besar dan kekuatannya di atasku, otomatis aku terhenti. Rasa sakit menjelajar pada lenganku yang ditariknya. Aku makin kesal rasanya.
"Beb! Beb! Makan tuh Bebeb! Aku bukan pacar kamu! Jangan panggil aku begitu! Dan jangan tarik tangan aku! Sakit, tahu!?" Aku memekik kesal, memaksakan tangannya untuk melepasku.
Mingyu terkejut bukan main mendengar amarahku. Pria itu terdiam, melepas tangannya dari lenganku.
Karena ia tidak kunjung merespon, aku akhirnya berlalu pergi dari hadapannya.
Gila saja Kim Mingyu! Dia pikir aku pacarnya yang bisa diatur-atur. Huh. Aku kesal sekali padanya.
Sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Mingyu My TTM (Temen Tapi Mesra) [Complete]
Fiksi PenggemarFiclet menggelikan ajalah. Biar masa isolasi menyenangkan.