10 ; 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐞 [𝐀𝐔𝐓𝐇𝐎𝐑 𝐏𝐎𝐕]

370 48 0
                                    

Semenjak kejadian itu, semua orang terlihat menjauhi Jaehyun. Begitu pula dengan Rosé, bahkan yeoja itu selalu mengacuhkan Jaehyun. ia terlalu marah mengetahui Jaehyun yang sudah menyakiti orang terdekatnya, ia sangat kecewa dengan tindakan namja itu.

kini terlihat Rosé yang menemani Junhoe di UKS untuk mengganti perban di pinggang namja itu. yeoja itu hanya bisa memandang miris namja yang kini sedang di obati oleh dokter Kang. Junhoe hanya terkekeh pelan melihat reaksi Rosé saat memandang memar yang parah di pinggang namja itu dan luka-luka lecet dan memar lainnya disekitar tubuh namja itu.

"kenapa kau melihatku seperti itu? bukankah kau suka melihat abs seperti ini?"goda Junhoe yang langsung mendapat tatapan tajam dari yeoja itu.

"dasar mesum!"ucap Rosé yang mendapat tawa dari Junhoe. Rose kini hanya bisa menatap nanar Junhoe, ia sangat merasa miris dengan namja itu usai mendapat banyak lebam dan lecet, namja itu bahkan harus memakai tongkat karena tulang keringnya yang retak akibat pertengkaran itu.

ia benar-benar tidak habis pikir Jaehyun akan melakukan hal ini, entah apa yang dipikirkan namja itu hingga melakukan tindakan bodoh seperti ini.

"hey, kenapa kau melamun? gwenchana?"tanya Junhoe sembari memegang lengan Rosé dan menatap yeoja itu khawatir. lamunan Rosé pun buyar, ia menatap balik namja itu sembari menggelengkan kepalanya.

"ani, na gwenchana.."ucap Rosé sembari tersenyum miris pada Junhoe, "aku..hanya tidak habis pikir kalau Jaehyun akan menyakitimu seperti ini, kau bahkan babak belur karenanya.."

Junhoe tersenyum miris dan memegang kedua tangan yeoja itu sembari menatapnya lembut, "hey,sudahlah..jangan dipikirkan, na gwenchana.."ucap namja itu sembari menunjukkan senyumannya.

Rosé tersenyum tipis dan mengangguk pelan.

"aku sudah selesai mengganti perban dan salepmu, dirumah jangan lupa mengompresnya pakai air dingin kalau kau tidak mau itu semakin parah.."ucap dokter Kang.

"ne, ghamsahabnida.."ucap Junhoe sembari mengancingkan kembali kemejanya itu. "arrasseo, kalau begitu aku tinggal dulu"pamit dokter Kang.

"ghamsahabnida, dokter Kang"ucap Rosé sembari membungkuk sebentar sebelum kembali menatap namja itu yang sibuk merapikan seragamnya. Rosé pun menghampirinya dan membantunya merapikan dasi dan kerah seragamnya, membuat Junhoe terdiam dan mendongak menatap Rosé sembari tersenyum kecil.

"aigoo, baiknya.."goda namja itu yang membuat Rosé menatapnya sebal.

"diamlah kau"gerutu Rosé yang membuat namja itu tertawa puas menggoda yeoja itu. "hey, kau mau menemaniku ke kantin? aku lapar"ucap Junhoe sembari mengerucutkan bibirnya manja.

"aku tidak tau kenapa kau bisa secerewet ini padahal kau sedang sakit, Ko Junhoe?"ucap Rosé yang di balas cengiran dari Junhoe.

:::::

tepat sekali saat Rosé dan Junhoe berjalan memasuki kantin, tak sengaja terlihat Jaehyun yang hendak berjalan keluar. namja itu terdiam menatap Rosé dihadapannya, namja itu tersenyum miris menatap yeoja dihadapannya itu. Rosé jelas bisa melihat kesedihan yang terbaca jelas dimata namja itu.

hela nafas panjang ia hembuskan sebelum berjalan melewati namja itu yang masih terdiam ditempatnya, Jaehyun lagi-lagi tersenyum miris sebelum terunduk sebentar dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan tempat itu.

tak jauh dari sana terlihat Doyoung yang menatap kejadian itu miris. Ia sudah tau apa yang sebenarnya terjadi pada kedua temannya itu, dibangkitkan dirinya dari bangku kantinnya itu membuat Jisoo dan Taeyong dihadapannya itu menatapnya bingung.

"kau mau kemana?"tanya Jisoo, "aku tinggal dulu ya noona, ada seseorang yang ingin kutemui"pamit Doyoung sebelum melangkah pergi. "ya! habiskan makananmu dulu!"ucap Jisoo sedikit berteriak namun tak di hiraukan oleh Doyoung.

"aigoo.. anak itu!"gerutu Jisoo pelan, Taeyong terlihat mengambil kimbap yang tadi Doyoung makan dan memakannya membuat Jisoo terbelalak dan memukul punggung namja itu hingga tersedak.

"Ya!kenapa kau memukulku?!"tanya Taeyong kesal. "itu punya Doyoung bodoh! kenapa kau memakannya?!"kesal Jisoo balik.

"dia tidak memakannya. daripada makanan ini dibuang sia-sia lebih baik aku makanlah"ucap Taeyong penuh pembelaan yang membuat Jisoo menatapnya kesal.

:::::

diatap gedung sekolah, terlihat Jaehyun yang kini terduduk dilantai dengan menjadikan tembok sebagai sendenannya dan menatapi kota Seoul dari sana sembari tersenyum miris.

hela nafas panjang ia hembuskan berat, ia mengingat jelas bagaimana Rosé menatapnya tadi. tatapan dingin sama seperti awal mereka berdebat dulu. tatapan penuh kebencian itu.

ia akui, ia sangat miris melihatnya. namun apa daya, Rosé sudah membencinya sekarang.

"menyedihkan juga melihatmu sendirian, Jung Jaehyun"

suara itu membuyarkan lamunan Jaehyun dan membuat namja itu dengan cepat mengedarkan pandangannya kearah suara itu. terlihat Doyoung yang kini berjalan menghampirinya dan mendudukkan dirinya disebelahnya.

"gwenchana?"tanya namja itu. Jaehyun hanya tersenyum tipis tanpa menjawab pertanyaan Doyoung.

"jujur, aku masih penasaran kenapa kau tidak mengungkapkan sebenarnya?atau memang dugaanku itu benar?"tanya Doyoung lagi. Jaehyun terkekeh pelan mendengar pertanyaan Doyoung.

"memang kau bisa membaca pikiranku?.."

Doyoung terkekeh pelan lalu menatap namja disebelahnya itu "jadi benar dugaanku ya?"
namja itu tersenyum tipis menatap sahabatnya yang kini terdiam

"kau menyukainya, bukan? Roséanne Park.."

Jaehyun tertegun menatapi namja yang kini tersenyum tipis kearahnya, "aku bisa melihat kau lebih bahagia saat bersamanya dan tadi, saat kau tidak sengaja berpas-pasan dengannya di kantin, aku bisa melihat kesedihanmu saat ia melewatimu seperti itu.."

Jaehyun terdiam dan tertunduk sembari menghela nafas berat, "aku tidak tau alasan sebenarnya kau tidak mengungkapkan yang terjadi sebenarnya, tapi aku hanya bisa melihat hal itu dari dirimu saat ini"ucap Doyoung lagi.

"aku juga tidak paham tentang perasaanku saat ini hyung. tapi, aku merasa sangat kehilangan saat ini"ucap Jaehyun lirih. Doyoung pun menepuk-nepuk pundak Jaehyun pelan sembari menghela nafas berat. sejujurnya, ia tidak tega melihat Jaehyun yang terpuruk seperti ini.

"sejelas itukah kau melihatnya? semudah itukah aku ditebak?"tanya Jaehyun pelan yang membuat Doyoung terkekeh pelan.

"jujur saja, kau memang orang yang susah ditebak. kau mudah menyembunyikan perasaanmu, tapi jangan harap aku tidak mengetahuinya"ucap Doyoung yang dibalas nyengiran dari Jaehyun.

"tenang saja, aku akan tetap menyembunyikannya..aku tau kau pasti tidak mau siapapun tau soal itu"ucap Doyoung sembari tersenyum tipis. "kau memang sangat mengenalku dengan baik, hyung"ucap Jaehyun balik.

(𝗽.𝘀) 𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗳𝗼𝗿𝗴𝗲𝘁 𝘁𝗼 𝘃𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗲𝘃𝗲𝗿𝘆𝟭-!
—𝗧𝗼 𝗕𝗲 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲

My Most Beautiful Karma : First Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang