30 ; 𝐈 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐘𝐨𝐮 [𝐀𝐔𝐓𝐇𝐎𝐑 𝐏𝐎𝐕]

470 40 1
                                    

Rose berlari menyusuri trotoar, mencari taksi yang ada disana dengan penuh air mata. usai menemukan taksi yang menghampirinya, dengan segera ia menumpangi taksi itu.

"ahjusshi, tolong segera berangkat ke Bandara"ucap Rose,

ya, bandara.
ia harus segera menemui Jaehyun sekarang.

terngiang jelas di kepalanya ucapan Jennie tadi dikepalanya, suatu hal yang tidak pernah ia tau selama ini. sesuatu hal yang selama ini Jaehyun rasakan. ia benar-benar sudah menyakiti Jaehyun, dan ia baru sadari itu.

dia menyimpan rasa padamu, Chaeng. Dan dia sengaja menjauhimu karena dia tidak ingin kau terluka lagi karenanya. Untuk pertama kalinya dalam seumur hidupku melihat Jaehyun jatuh cinta seperti ini, kau adalah cinta pertamanya, Chaeng.

dipejamkannya matanya, rasa bersalah memuncak dalam dirinya saat ini. kenapa ia tidak pernah menyadari soal itu?

malam itu, sehari setelah kamu resmi berpacaran dengan Junhoe. Jaehyun datang menemuiku dalam keadaan hujan-hujanan. Aku rasa ia baru saja minum karena tubuhnya bau alcohol. Dan dia menangis dihadapanku setelah mengetahui kalau kau sudah menjadi milik Junhoe.. dan untuk pertama kalinya aku melihatnya selemah itu, ia menangis hebat dan sangat terpuruk.

kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku kalau kau tertekan seperti ini, Jay?
kenapa kau bungkam selama ini?

Rose berkali-kali meminta sang supir taksi untuk mempercepat kendaraannya, ia benar-benar harus menemui Jaehyun saat ini. setidaknya ia tidak ingin kehilangan namja itu lagi.

:::::

Rose berlari menyusuri bandara, pandangannya tertuju pada papan keberangkatan. dicarinya jadwal keberangkatan menuju San Fransisco, sesuai dengan tujuan keberangkatan Jaehyun yang Jennie tadi bilang.

"jam setengah satu.."ucapnya lalu kembali menatap jam tangannya, "45 menit lagi.."gumamnya.

dia memiliki 45 menit untuk bertemu Jaehyun. kembali disusurinya isi bandara itu mencari batang hidung namja yang ia cari.

nihil,

ia tidak dapat menemukannya, bahkan handphone namja itu tidak aktif sama sekali.

dimana Jaehyun?

kakinya terasa sangat lemas sekarang, ia benar-benar putus asa tidak dapat menemukan Jaehyun. sudah berkali-kali ia mengitari bandara itu namun ia sama sekali tidak dapat menemukan namja itu.

ia tidak dapat menemukan Jaehyun setidaknya untuk terakhir kalinya, air mata kembali tumpah membasahi wajahnya. ia sangat menyesal tidak pernah mengetahui hal itu.

sungguh, ia merasa menjadi orang terjahat didunia sekarang.

tidak peduli lagi dirinya yang kini pasti sudah dikatakan orang gila karena menangis deras ditengah-tengah bandara. yang ia inginkan sekarang adalah bertemu dengan Jaehyun.

"Chaeng?.."

suara itu,

suara bariton itu. di tolehkannya kepalanya kearah suara itu.

terlihat namja yang kini menatapnya khawatir, namja yang ia cari dari tadi.

Jung Jaehyun

namja itu ada dihadapannya sekarang, ia bisa melihat kekhawatiran dimata sayu namja itu. tatapan yang selalu berhasil membuatnya nyaman.

"Jay, is it you? please tell me, it's you, right?" ucap Rose dengan parau dan lirih. Jaehyun tersenyum miris dan mengangguk "yes, it's me.."

dengan segera, Rose menghamburkan pelukan erat pada namja itu dan menangis deras dipelukannya.

"I'm scared.. aku pikir aku sangat telat menemuimu.."ucap yeoja itu disela tangisannya, Jaehyun pun membalas pelukan Rose dan mengusap surai hitam nan lembut milik yeoja itu,

"please don't go..."ucap yeoja itu lirih.

hati Jaehyun sangat teriris saat ini melihat Rose yang terpuruk dan seperti ini, ia tidak pernah mengharapkan Rose menangisi kepergiannya.

"kenapa..kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau kau selama ini menyukaiku? kenapa kau hanya diam?! kenapa, Jay? apa ini alasan kau berubah?!"ucap yeoja itu sembari memukuli dada bidang namja yang masih mendekapnya itu.

"mianhae"

"I'm not asking for your apologize, Jay! I'm asking for you reason!"

Jaehyun tersenyum miris dan melepaskan dekapannya lalu mengusap air mata yeoja itu "I can't.. I don't wanna hurt you anymore.."ucap Jaehyun lembut. "beside, you are happy right now. right? and I'm sure, he can makes you happier than me"ucap Jaehyun pelan. namja itu mengusap pelan rambut Rose sembari tersenyum,

"promise me that you will be happy, especially with him.."

"Jay.."

Air mata Rose kembali mengalir. ia sadar sekarang, Jaehyun benar-benar tulus mencintainya dan dia sangat menyesal karena baru mengetahuinya.

"this is for you.."ucap Jaehyun sembari memberikan Rose sebuah mp3 dan membuat Rose kembali menatapnya bingung.

"I have several messages for you in this mp3, you can listen on it at home.."ucap Jaehyun sembari tersenyum tipis. "I have to go now, Chaeng.."

"what? no, please don't go.."ucap Rose lirih sembari menahan lengan Jaehyun membuat langkah Jaehyun tertahan dan kembali menatapnya.

Jaehyun tersenyum tipis lalu melepaskan kalung yang ada di lehernya lalu memasangkannya di sekitar tengkuk Rose. "listen on me, I just leave for a while. I will not leave forever.."ucap Jaehyun pelan sembari mengusap pipi Rose pelan.

"aku janji, kita akan bertemu lagi dengan keadaan yang lebih baik dari ini, okay?"

Rose hanya terdiam sembari menatap namja itu berkaca-kaca, Jaehyun hanya tersenyum tipis. sejenak mereka terdiam mengamati wajah mereka satu sama lain. Rose hanya bisa bungkam tanpa menjawab Jaehyun, lidahnya sangat keluh sekarang.

perlahan Jaehyun mendekatkan bibirnya pada kening yeoja itu, memberi sebuah kecupan pada Rose lembut dan sangat hangat. Rose terdiam tak menolak, ia hanya bisa lemas pasrah sekarang. senyuman terukir dibibir Jaehyun sembari mempamerkan lesung pipi yang menjadi ciri khas namja itu.

"I love you, Chaeng. so much..."


(𝗽.𝘀) 𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗳𝗼𝗿𝗴𝗲𝘁 𝘁𝗼 𝘃𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗲𝘃𝗲𝗿𝘆𝟭-!
-𝗧𝗼 𝗕𝗲 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲

My Most Beautiful Karma : First Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang