"kau sudah memutuskannya?"
aku hanya bisa mengangguk pelan dihadapan abeoji dan Yerin noona saat ini, "aku akan mengikuti kemauanmu. ke San Francisco.."ucap tegas dan serius walaupun jujur, ini sangat berat untukku.
"setelah tingkahmu akhir-akhir ini yang benar-benar memalukan, apa kau yakin kau tidak bertindak bodoh setelah mendapatkan jabatan CEO itu? apa kau berencana untuk menjadikan perusahaan itu menjadi barmu?"ucap abeoji dengan penuh sindiran.aku yakin dia pasti masih sangat marah denganku karena ulahku sebelum-sebelumnya.
"abeoji, geumanhae!"ucap Yerin noona, "kita coba beri dia kesempatan, aku yakin dia memiliki alasan dan sudah memikirkannya matang-matang.."
"Jung Yerin.."
"abeoji." aku bisa melihat abeoji yang terdiam bungkam sembari memberi tatapan tajam pada Yerin noona, ok. ada pertengkaran disini.
"aku yang akan mengawasinya, bukan? dia adikku, aku yang akan mengawasinya secara pribadi"
abeoji kini menghela nafas berat dan memijit pelipisnya itu pelan. memikirkan hal ini sejenak.
"arrasseo"ucapnya diiringi helaan nafas berat "aku harap kau tidak akan mengecewakanku nantinya, Jung Jaehyun"
Aku hanya mengangguk pelan, memberinya jawaban
"ghamsahabnida, abeoji"
mungkin ini adalah cara terbaik yang bisa kulakukan untuk melupakan semua ini dan merelakan Rose untuk Junhoe. kalian mungkin akan mengatakan kalau apa yang kulakukan ini sangatlah berlebihan, aku juga berfikir hal yang sama dengan kalian.
tapi sungguh, dia sangat berarti bagiku. walaupun kami baru mengenal dalam waktu yang sangat singkat, tapi aku sangat menikmati setiap waktu dengannya. dia terlalu penting untukku.
:::::
sesuai dengan permintaan Jennie noona, aku kembali menjalani hidupku yang dulu tanpa adanya perkelahian, club, dan alcohol. dan aku bisa melihat ekspresi Taeyong hyung,Johnny hyung, dan Ten hyung yang menatapku aneh saat kami makan bersama. namun tidak untuk Jennie, yeoja itu terlihat tersenyum lega melihat namja itu yang sudah berubah menjadi lebih baik.
"woah..Jung Jaehyun, aku sangat terkejut kau tau"ucap Ten hyung yang kini menatapku aneh, aku hanya tersenyum tipis sembari tetap memakan makananku itu.
"jadi, kau tidak akan pergi ke bar lagi hari ini??"tanya Johnny hyung yang langsung mendapat cubitan dipinggangnya dari Jennie noona yang duduk disebelahnya dan membuat sang empunya meringis pelan.
"jangan meracuninya dengan kebiasan burukmu, Seo Johnny!"
aku bisa melihat Johnny hyung yang hanya bisa meringis dan mengusap pinggangnya yang sakit akibat cubitan Jennie noona itu. percayalah, cubitan milik Jennie noona itu adalah cubitan tersakit yang pernah aku rasakan.
"kau benar Yong, dia sangat sadis. bagaimana bisa kau kuat memacarinya selama 2 tahun?"ucap Johnny hyung yang hanya dibalas kekehan pelan oleh Taeyong hyung dan berhasil mendapatkan injakkan dari Jennie noona lagi.
"suka sekali kau menyakitiku!"
Jennie noona hanya menjulurkan lidahnya membuat kami semua tertawa kecuali Johnny hyung yang terlihat sedikit kesal. seketika pandanganku tertuju pada sepasang kekasih yang kini ikut bergabung makan siang bersama kami.
Ok, Jung Jaehyun, you need to calm down right now.
"woah.. lihatlah, pasangan baru ini. aku iri.."ucap Johnny hyung menggoda mereka. aku bisa melihat Rose yang tersenyum malu begitu pula Junhoe yang terduduk disebelahnya. tanpa sengaja pandanganku dan Rose bertemu.
ini sangat canggung,
aku hanya bisa tersenyum tipis padanya sebelum mengalihkan pandanganku pada makananku dan melanjutkan makanku. sungguh, ini sakit..
aku bisa merasakan sebuah tangan menggenggam tangan kiriku yang ada dibawah meja, seketika kuedarkan pandanganku kearah pemilik tangan itu. Jennie noona,
ia terlihat tersenyum tipis padaku, aku pun membalas senyumnya dan mengeratkan genggamannya.
sungguh, hanya dia yang mengerti perasaanku sekarang.
:::::
aku terduduk diam diatas ranjang sembari menatapi jam yang terpangpang jelas di layar handphoneku, ini sudah jam 7 malam.
haruskah aku memberi tahu Rose tentang kepergianku? setidaknya aku tidak ingin pergi dan meninggalkan pertengkaran dengannya. namun, aku juga tidak ingin tersakiti lagi melihatnya. setiap aku melihatnya, hatiku terasa teriris sakit mengingat ia sudah bernotabene sebagai pacar dari Ko Junhoe.
haish! ini benar-benar membuatku gila!
kulangkahkan keluar dari kamar usai aku memakai jaketku dan mengambil kunci mobilku, mengendaraiku menuju rumahnya.
dengan segera kuhentikan mobilku dan mematikan lampu mobilku tak jauh dari rumahnya saat menyadari sepasang kekasih yang kini sedang berada didepan rumah itu.
Junhoe dan Rose, itu mereka.
dan pemandangan yang sangat tak mengenakkan terlihat jelas didepan mataku, tanpa kusadari air mata mengalir dipipiku melihatnya.
mereka berciuman,
dan aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. kutundukkan kepalaku untuk tidak melihatnya, aku tidak mau melihatnya.
itu sangat menyakitiku.bodoh. kenapa aku harus kesini?!
ini kesalahan yang besar, Jung Jaehyun!
aku pun kembali menyalakan mobilku pergi dari tempat itu.
:::::
Kini, aku dan Jennie noona terduduk disebuah Café usai pulang sekolah sekalian menemaninya menunggu Taeyong hyung yang harus menemui Jang Songsaenim untuk mengurusi berkas yang akan dia gunakan untuk mendaftar universitas yang ia pilih.
"noona.."
"hmm??"
"bisakah aku meminta tolong padamu?"
ku lihat ia pun menatapku sembari mengangkat satu alisnya bingung, "waeyo?"
aku pun tersenyum tipis sembari menatapi segelas kopi yang ku pegang itu. "bisakah kau menjaga Rose untukku?"ia kembali menatapku bingung "hey, kenapa kau menyuruhku? kau bisa mengawasinya sendiri bukan? meskipun dia sudah bersama Junhoe, tapi kau kan bisa menjadi teman baiknya dia. lagipula, kenapa kau berkata seperti itu? kau seperti mau pergi, kau tau?"ucapnya sebelum kembali menyeruput kopinya.
aku hanya tersenyum kecil dan menatapi kopiku lagi, "chakkaman.."
"kau mau pergi?"ucapnya sembari menatapku terkejut, aku hanya tersenyum "aku titip dia padamu,ya?"
matanya terlihat memerah dan setetes air mata mengalir dipipinya, aku pun segera megusap air matanya itu. "hey, why you crying?"
"kau mau kemana? kapan kau pergi? kenapa kau tidak cerita padaku?"tanyanya bertubi-tubi.
aku hanya terkekeh pelan mendengarkan setiap pertanyaannya itu. "San Francisco, abeoji menyuruhku untuk belajar meneruskan anak perusahaannya disana. dan aku akan berangkat 1 minggu lagi"jelasku sembari tersenyum tipis.
"nde? kenapa cepat sekali!"
aku hanya terkekeh pelan mendengar ucapannya, airmata kembali mengalir dipipinya "aku juga merasa, mungkin aku bisa melupakan Rose dan merelakannya setelah ini"
"Jaehyun-ah.."
kuusap kembali airmatanya sembari tersenyum tipis, "apa kau sudah memberitahunya??"tanyanya. seketika aku tersenyum miris mengingat kejadian itu, kuhela nafasku berat seketika.
"aku sudah mau menemuinya tadi malam. hanya saja, aku rasa timingnya tidak bagus.."
(𝗽.𝘀) 𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗳𝗼𝗿𝗴𝗲𝘁 𝘁𝗼 𝘃𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗲𝘃𝗲𝗿𝘆𝟭-!
—𝗧𝗼 𝗕𝗲 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲
![](https://img.wattpad.com/cover/219963684-288-k385629.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Most Beautiful Karma : First Love.
Fanfiction[ 𝗕𝗢𝗢𝗞 𝐈 ] ❝𝗠𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻 𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿, 𝗮𝗸𝘂 𝗿𝗮𝘀𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗯𝘂𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗿𝗺𝗮 𝗯𝗮𝗴𝗶𝗸𝘂 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝘂 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗹𝗺𝘂. 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮𝗹𝗮𝗵, 𝗔𝗸𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝗿𝗴𝗮𝗶 𝘀𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝘄𝗮�...