EXO menggelar konser penutup, untuk gelaran tur kelima “The Exploration”. 29-30 Desember di KSPO Dome, Seoul Korea Selatan, Aku berkesempatan langsung menonton konser tersebut.
EXO Merupakan boy grup asuhan dari agensi SM Entertaiment yang sangat mendunia. Jadi tak heran jika banyak orang yang mendatangi konser mereka, baik fans local sampai Internasional.
Aku berkesempatan menonton konser mereka pada hari kedua. Ini merupakan pertama kalinya aku menghadiri konser dan bertemu langsung dengan idolaku. Tentunya aku sangat menantikan hari ini, jadi aku memutuskan berangkat lebih awal. Sesampainya di KSPO Dome aku melihat banyaknya lautan manusia yang membawa Lingstick di tangan serta banyak pula yang membawa boneka member. Termasuk aku, aku mebawa boneka Chibi milik Chanyeol Biasku. Menurut artikel Yang kubaca, Tiket Exploration ini terjual habis sebanyak 45.000 tiket.
Setelah menunggu antrian selama kurang lebih 2 jam, Akhirnya satu persatu penonton diisinkan masuk kedalam stadium. Tentunya melewati pemeriksaan tas untuk masuk ke Venue. Pukul 15.35 aku sudah berada di dalam stadium, Ku tegaskan sekali lagi ini merupakan kali pertama aku menonton konser jadi cukup membuatku takjub melihat besarnya Panggung di dalam stadium.
Tepat pukul 16.00 Konser dimulai. Aku gugub sekaligus bahagia bisa melihat idolku sedekekat ini. Aku terpesona melihat aksi panggung mereka. Akhirnya aku tidak hanya satu benua dengan idolku, akhirnya aku bisa satu ruangan degan idolku dan Cuma berjarak beberapa meter.
Pada sesi berbincang-bincang, Para member berjalan mengelilingi panggung. Chanyeol biasku berjalan tepat di depanku, rasanya jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Para penonton semakin heboh berteiak memanggil para member EXO.
Chanyeol berjalan beberapa langkah dari barisan tempatku. Rasanya aku sangat kecewa,dia tidak melirikku sama sekali.
"YAK PARK CHANYEOL" Aku reflex berteriak memanggil namanya, aku tak tau mengapa kalimat itu yang keluar dari mulutku.
Seketika para penonton yang berada tak jauh dari barisanku menoleh kearahku. Rasanya aku ingin memaki mulut sialanku yang tak bisa di control ini. Aku kembali menoleh kearah Chanyeol.
Tubuhku menegang, waktu seakan berhenti, melihat dia berjalan kearahku sambil tersenyum menatapku.
Chanyeol berhenti tepat di hadapanku, dia berjongkok mensejajarkan tingginya denganku. Oh tuhan dia berada tepat di hadapanku.
Samar-samar aku mendengar suara Mama memanggilku, ini pasti karna aku terlalu merindukannya.
"Kyra sayang, bangun nanti kamu terlambat!" Suara Mama makin terdengar jelas.
Aku tersentak dan bangun dari tidurku. Lagi-lagi hanya mimpi. Aku melirik ke samping melihat laptopku tergeletak . Semalam aku marathon nonton drama korea hingga lupa waktu.
Kuambil ponselku yang berada di sisi bantal tidurku. Aku menyalakannya dan mellihat sekarang sudah jam berapa. Aku membulatkan bola mataku melihat sekarang sudah jam setegah 7 pagi.
Ku Lempar boneka Chibi karakter Chanyeol yang ada di pangkuanku, Lalu berlari kekamar mandi.
***
Aku berlari menuruni tangga dan berjalan kearah dapur, mencari keberadaan Mamaku.
"Ma kok, aku gak dibangunin sih," hardik kesel, kepada mama yang sedang menata Sarapan untuk kami.
Mama berbalik, menghampiriku "Udah dari tadi mama bangunin tapi kamu gak bangun-bangun."
Aku menghela nafas panjang mendengar ucapan Mama.
"Sarapan dulu, nanti kamu terlambat."
"Gak usah deh nah,nanti ketinggalan bis." Aku mencium tangan mama lalu beralih ke pipinya.
"Hati-hati, jangan lupa sarapan di sekolah" Tegas Mama padaku.
"Siap," aku berpose seperti memberi hormat pada komandan. Mama terkekeh melihat tingkahku.
Aku lalu berlari menuju halte bis yang tak jauh dari rumahku. Setiap hari aku berangkat menggunakan angkutan umum.
Dari tempatku berdiri aku bisa melihat bis sudah berada di halte, aku mempercepat lariku. Dari jarak beberapa meter bis itu sudah berjalan meninggalkanku.Aku mendengus, lagi-lagi ketinggalan. Aku duduk di bangku halte sembari melihat ke kanan dan kiri, melihat aktivitas masyarakat yang tinggal di komplek perumahan tempatku tinggal.
Aku diam-diam memikirkan kembali mimpiki, aku tersenyum seperti orang bodoh, jika ada yang melihatku mungkin mereka mengira aku sedang stress memikirkan tugas sekolah, hingga mebuatku seperti orang gila, yang tersenyum tanpa sebab. Masa Bodo, yang penting aku senang.
Aku menepuk kepalaku "Aduh, berangkat pake apa yah" Aku mencari ponselku, berniat untuk memesan ojol saja, Gak mungkinkan aku pulang lagi. Aku mencari, tapi tidak kutemukan, Jangan bilang ketinggalan. Aku merutuki kecerobohanku.
Aku melirik sekilas pada pengendara Motor yang berhenti tepat di hadapanku. Dia memakai seragam yang sama sepertiku.
"Mau berangkat bareng?" Aku mengerutkan keningku. Ini orang sehat gak yah, gak kenal malah main ngajak-ngajak.
"Kita kan satu sekolah jadi berangkat bareng aja" Dia menjawab seolah tau apa yang ku pikirkan.
Aku menimbang-nimbang tawaranya, dari pada gak berangkat sekolah mending ikut aja.
"Gak ngerepotin kan?" Tanyaku kepadanya, lalu berjalan kearahnya.
"Enggak kok." Jawabnya Lalu menyodorkan satu helm kepadaku.
Aku mengangguk lalu naik ke jok belakang motornya.
Kami menempuh perjalanan sekitar 20 menit. Aku melihat Pintu gerbang sudah mau di tutup. Motor yang ku kendarai berhenti tepat sebelum gerbang di tutup.
"Eh Nak Galen, Tumben terlambat." Pak Satpam menyapa orang yang di panggilnya tadi, lalu tersenyum kearahku.
"Tadi Ada Masalah Pak." Jawabnya ramah kepada pak satpam, lalu melajukan motornya kearea parkiran.
"Makasih yah." Aku turun dari motor, lalu menyodorkan kearahnya.
"Sama-sama." Jawabnya, menerima helm yang ku berikan, lalu tersenyum kearahku.
Aku mebalas senyumnya, lalu berjalan meninggalkan area parkir menuju gedung kelas Sepuluh.
Kulirilk orang-orang, mereka menatapku seperti keheranan. Aku mendengus lalu memutar bola mataku. Santai aja dong ngeliatin cewek cantik.
***
2021-01-31
Revisi_
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi
Teen FictionAku Kyra Queensha, Hanya cewek biasa yang mempunyai sejuta impian. Aku adalah salah satu perwujudan dari fangirl yang menggilai Oppa Korea. Kata orang nama itu bertolak belakang dengan kepribadianku. Tak masalah aku menyukainya. Ketika membaca kisa...