Part 05

22 7 0
                                    


Aku sedang duduk bersilah dikursi belajarku , tak tahu harus melakukan apa. Selepas pulang dari Restorant bersama dengan Nara Moodku memburuk pasalnya Nara tak henti-hentinya memberikanku sederet pertanyaan mengenai Kak Galen itu. Bahkan aku sampai membisukan notifikasi Chat dari Nara.

Nara itu orangnya super heboh dengan segala hal yang menurutnya itu penting, mengenai Cogan-congan di Sma Gemilang misalnya. Bukannya tidak suka dengan sifat Nara tapi aku hanya terlalu risih.

Aku berjalan menuju kasurku, ku rebahkan tubuhku menatap langit-langit kamarku yang berwarna putih. Aku menghelah nafasku. Kuedarkan pandanganku kesisi ruang kamarku mencari segala hal yang dapat kulakukan untuk menghilangkan kebosananku.

Aku melirik kearah laptopku yang berada di atas meja. Aku berniat untuk menulis tapi tidak jadi, dalam keadaan mood yang tidak baik seperti ini biasanya aku tidak bisa mendapatkan ide apapun untuk kuceritakan.

Aku bangun dari posisi tidurku lalu berjalan kearah lemari, ku ambil salah satu koleksi hoddieku, lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan pakaianku, aku berjalan menuju pintu kamarku, kulirik sekilas kamar Acha lalu berjalan menuruni tangga menuju ruang keluarga yang kuyakini pasti Mama ada disana.

"Ma aku mau keMini market," Isinku pada Mama yang terlihat fokus sedang menonton Variety show bersama Acha.

Mama mengubah arah padangannya kearahku "Loh malam-malam gini kok keluar."

"Bentar aja kok mah, Mini market  Kan gak jauh-jauh banget," Aku berniat keSupermarket yang berada di dekat komplek perumahanku, berniat  membeli beberapa cemilan.

"Yaudah tapi ditemenin sama Acha yah."

"Gak usah mah, ntar dia minta dibeliin lagi."

"Idih-idih siapa juga yang mau," Ucap Acha tak mau kalah.

Aku melirik malas pada Acha, "Yaudah Kyra keluar ya," Kucium tangan mama, lalu berjalan menuju pintu.

Aku melirik ke samping kiri dan kanan, tidak sepi masi ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang. Aku berjalan menuju Mini market dengan berjalan kaki, karna jaraknya yang cukup dekat.

●_●

Setelah selesai  dengan cemilan yang kubeli, aku berjalan keluar.
Aku melihat seseorang yang duduk di bangku yang disediakan, aku berjalan kearahnya.

"Kak Galen," Sapaku padanya.

"Eh Kyra mau belanja ya?" Tanyanya padaku

Aku menggeleng, lalu duduk di salah satu kursi, "Udah kok."

"Belanja apa?" tanyanya sopan padaku.

Aku mengangkat beberapa cemilan yang kubeli, "Mau kak?" Tawarku padanya.

"Gak usah buat Lo aja."

Aku hanya tersenyum "trus kak Galen ngapain keseni?"

"Bosen dirumah jadinya kesini deh."

"Sama dong."

"Jangan-jangan kita jodoh lagi," Candanya kepadaku sambil terkekeh.

"Ogah, jodoh gue kan Chanyeol," Imbuhku tak mau kalah.

Dia kembali terkekeh, "Wah siapa tuh?"

"Mau liat kak?" Tawarku padanya.

"Boleh."

Kurogoh Ponselku dari saku hoddieku, lalu kusodorkan kearah kak Galen yang menanpilkan foto Chanyeol Biasku yang sedang memangku 'toben' anjing peliharaannya, di Locksreen Ponselku.

Dia terkekeh geli  lalu menggeleng-geleng.

"Gimana ganteng gak?" Tanyaku bangga padanya.

"Gue gak mau bohong jadi gue iyain aja." Ucapnya sambil terkekeh membuat matanya semakin sipit.

Aku juga ikut terkekeh mendengarnya, biasanya ketika aku membahas hal ini dengan orang lain, pasti dia akan mengataiku dengan kata "Halu".

Aku melirik Jam di ponselku "Yaudah kak duluan ya."

"Gue anterin," Tawarnya kepadaku lalu ikut berdiri.

Aku menggeleng, "Gak usah kak."

"Gak usah nolak, ayo."
Tak ada pilihan lain, ngeri juga kalau malem-malem jalan sendiri. Aku mengikuti langkah kak Galen menuju parkiran tempat motornya terparkir.

●_●

Aku turun dari motor kak galen yang berhenti tepat di depan Pagar rumahku.

"Makasih ya kak." Sungguh tak tahu malu jika aku sampai tak mengucapkan terimakasih kasi padanya.

"Sama-sama."

Setelah mengucapkan terima kasih tak lupa untuk pamit, aku membuka pintu pagar, lalu berjalan memasuki rumah.

Aku dikejutkan dengan Acha yang berdiri didekat Pintu sambil tersenyum yang menurutku itu menyeramkan.

"Ngapain Lo," Tanyaku curiga padanya.

Acha tidak menjawab pertanyaanku, "Ma! Kak Kyra abis jalan sama cowok," Teriak Acha lalu berlari dari hadapanku.

Aku memutar bola mataku malas, lalu melirik kearah Gerbang melalui jendela. Di sana masih ada kak Galen, bisa gawat kalau dia mendengar teriakan Acha.

Aku berlari mencari keberadaan Acha, harus kuberi penjelasan, jika tidak pasti dia akan mengadukanku ke Ayah yang tidak-tidak.

●_●

Aku duduk dimeja makan, melirik tajam kearah Acha. Acha tak menghiraukan tatapanku malah dia makan dengan lahapnya.

aku mencari keberadaan Ayah, yang kulihat tidak ada di meja maka, "Ayah mana mah?"

"Udah berangkat duluan," Mama menjeda ucapannya lalu menyodorkanku segelas susu kepadaku "Nih Minum dulu."
Ku ambil susu itu lalu meminumnya.

"Berangkat dulu yah mah," Pamitku pada mama.

"Gak sarapan dulu?"

"Gak deh ma, takut telat," Aku memang sudah terbiasa untuk tidak sarapan sebelum kesekolah. Kebiasaan itu dari Sd sampai sekarang, kadang Mama selalu memarahiku dengan kebiasaan buruk itu.

Aku mencium tangan mama, lalu berjalan meninggalkan area dapur.

Aku berjalan menuju halte bis, yang sudah dipenuhi beberapa siswa sepertiku, beruntung tak lama setelahnya bis itu datang.

DelusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang