|2.

456 24 0
                                    

_______________

Fandra baru saja melambaikan tanganya pada kedua teman barunya yang sudah pulang. Kini ia berdiri sendiri diambang pintu kelas jia dan linda sambil berjalan melambatkan gerakanya karna ia menunggu gojek yang sudah dipesan jia untuknya. Tadi fandra sempat ditawari tumpangan oleh jia maupun linda, namun ia menolak. Dengan alasan bodoh yang dia punya, katanya lagi ngidam. Emang bener bener gila ini anak.

Fandra melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah dengan lesu. Mencebikan bibir sembari menendang nendang bebatuan kecil dengan umpatan - umpatan ajaibnya. Memang masih ada beberapa siswa siswi di sma ini.

Hening.

Tap tap tap tap.

'Cepet cepet'

'Gilaaa gak nyangka gue'

'Ni ngapa pada maenan nyawa sih' kata segerombolan siswi, sedangkan para siswa beberapa justru terlihat tidak panik, namun tegas dengan membawa beberapa senjata tajam.

Tiba tiba suara sepatu berlarian serta teriakan siswa siswi seperti mendekatinya, dan benar saja setelah ia menoleh kebelakang fandra melihat kerumunan siswa siswi bahkan beberapa guru yang tinggal berbondong bondong menuju keluar gerbang.

Fandra tidak panik, ia benar benar seperti orang hitam putih yang masih membeo dengan kejadian ini.

'Ada orang jualan baju cuci gudangan kali yah' fikir fandra.

Ia terus melangkahkan kakinya dengan santai menuju gerbang sekolah dengan senandung kecil. Baru beberapa meter dari jarak gerbang ia berhenti.

Fandra mengernyit bingung mendapati segerombolan anak laki laki yang membawa banyak senjata tajam. Seperti clurit pisau kecil palu dan bahkan ada yang membawa kapak.

'Si anjir bukanya tadi ada orang cuci gudang. Kok sekarang pada mau nebang pohon berjamaah?' Fikirnya tolol.

Ia berusaha berfikir keras, dan setelah mendapatkanya bola mata hitam dengan bulu mata lentik itu melebar sempurna.

'FANDRA YANG BEGONYA NATURAL MEREKA MAU PADA TAWURAN ANJ*NG'

Sekarang fandra sangat panik. Bisa bisanya otak cantik miliknya baru berfikiran sedalam itu.

"Aduh gimana gimana ini mama, duh semoga ada orang yang selametin gue atau superman dateng yang celana dalemnya diluar. Aduh aduh stop halu deh fandra begoooo" ucapnya panik.

Disisi lain, segerombol anak muda tengah menatap nyalang pemuda lain didepanya. Terutama faresta yang paling terdepan. Di samping kanan kirinya ada glen dan belen, dan disampingnya lagi ada arsen dan leon.

Memang peperangan kecil yang hanya diikuti paling tidak seperdua dari anggota genk mereka, seluruh anggota demonair yang berkisar hampir tujuh ratus duapuluh orang. Dan sekarang hanya ada tiga puluh orangan. Bukanya tidak siaga, namun ini merupakan syarat ancaman dari lawan mainya.

Tatapan penuh tajamnya mengarah pada laki laki berjarak tiga meter didepanya yang bername tag genka baratayudha. Yang tak kalah tampanya dengan faresta, namun tetap gantengan fares lah.

Genka merupakan musuh bebuyutan dari demonair, dia ketua dari genk perusuh dan picik yang dinamai maragondha.

Fares masih terdiam dengan tatapan dinginya pada genka.

"Far semua udah aman, dalem sekolah udah nggak ada siapapun" ucap tino, sakah satu anggota demonair.

"Bagus" balas fares dengan seringaian mempesonanya.

"Sekarang waktunya far" ucap mereka bersamaan.

"DEMONAIR, GO!"

Semua anggota menyanggupi perintah sang ketua dengan cekatan. Mereka mulai memainkan benda tajam maupun tangan kosong yang mereka bawa.

BARBARIC GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang