|3.

416 25 4
                                    

________________

Kriiing kriing

Jam weker dari kamar seorang gadis cantik itu berbunyi nyaring. Dengan cekatan pula fandra yang masih tergelung dalam selimut memukul agak keras jam weker yang baru saja dibeli tadi malam oleh ibunya, jam weker malang yang sudah ia ganti hampir dua puluh kali.

Mengerjapkan matanya dan melihat angka yang tertera pada jam weker, pukul 05 : 10.

"Masih bisa buat solat subuh dah" 

Gumam fandra lalu memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudu. Sekalian membersihkan badanya. Eiiits jangan kalian pikir anak se bar-bar fandra gak tau cara beribadah ya, bandel gini ia masih dapat mempertahankan solat lima waktunya. Karna nasihat mamanya gini 'bandel boleh, tapi inget batas wajar sama yang maha kuasa'

Kini fandra sudah siap dengan seragam sekolahnya. Sangat berbeda dengan penampilan dirinya yang kemarin sangat burique. Sekarang penampilanya jauh mempesona. 

Rambutnya yang kemarin tidak ia sisir dan masih awut awutan kaya gembel, sekarang berubah hitam bergelombang dan berwarna coklat pada ujungnya. Wajah yang kemarin tidak menyentuh air sedikitpun, kini beraut cerah. Kantung mata yang semula ada pada tempatnya kini hilang dengan wajah kencang bersinar. Baju yang kemarin ia keluarkan karena terburu buru, kini rapi dan lengkap dengan dasi membuat penampilanya yang sekarang sungguh mempesona.

'Perfect' batinya.

Ia menuruni tangga satu persatu. Yang ia tangkap sekarang adalah keluarganya yang sedang menikmati sarapan pagi, tanpa menunggu dirinya. Sudah pasti, karena mereka bangun pagi dan punya kesibukan masing masing. Gak kaya fandra yang sukanya molor ngebo rebahan sama haluin punya pacar.

"Pagi mah pah"  sapanya manis
"Pagi sayang" balas keduanya

"Wah ada abang ganteng, kebetulan banget" ucapnya manis yang tidak semanis tatapanya, sperti ia ingin segera menelan abangnya bulat bulat.

"Eh ada adek manis nan gemesnya abang" cengirnya sedikit takut takut

"Iya nih, semalem kemana aja bang. Padahal fan pengin banget ngasih kejutan warbinasah buat abang" 

"Hehe, iya semalem nginep kerumah temen. Emang fan mau ngasih kejutan apa?" Ungkapnya celingak celinguk mengintimidasi fandra.

"Ini nih" ucapnya menyodorkan ponsel miliknya

"Kok ponsel?" Ucap keenan was was, ia mulai merasa curiga atas sikap adiknya yang gak pernah ada manis manisnya.

"Udah fan makan dulu. Abang udah mau abis tuh" ucap papanya yang sering dibanggakan oleh fandra. Bapaku ya baskoro pranadipa.

"Siap pah" ucapnya memakan nasi goreng buatan ibunya dengan lahap.

"Pelan pelan fan, eh kemarin ada cowo ganteng banget siapa? Pacar kamu?"

Uhuk uhuk

Fandra tebatuk batuk tersedak bulir nasi goreng pedas akibat pertanyaan konyol mamanya.

"Loh loh hati hati dong fan, gausah salting gitu. Mama tau kok" ucap mamanya menggoda menyodorkan satu gelas air putih

"Apaan sih ma, dia itu cowo yang ngelerai fandra pas fandra mukul laki laki"

"Mukul?"

"Iya, fan kan tadi di- "

"ANJ*NG INI PACAR GUE MINTA PUTUS BEGO" teriak keenan keras melupakan keberadaan kedua orang tuanya yang menatap tajam keenan. Sedangkan fandra mencoba mati matian menahan gelak tawanya.

BARBARIC GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang