|6.

355 28 2
                                    

________________

Secercah cahaya mentari pagi menerobos masuk pada celah jendela besar bernuansa abu abu. Mencoba membangunkan seorang gadis yang masih bergelung dalam selimut tebal miliknya.

Namun apadaya sang mentari pagi yang hanya dapat memberikan rasa, bukan menyentuhnya membuat gadis itu tidak terusik sama sekali. Siapa lagi, ya fandra lah.

"Heh kebo, bangun lo" gertak keenan.

Sebenarnya keenan sangat malas untuk membangunkan adiknya ini, kalau saja motor sport miliknya tidak dalam perbaikan. Intinya keenan minjem motor milik adiknya, dan dia harus mengantarkan fandra kesekolah dulu, daripada dia harus mendapat hukuman konyol adik tololnya.

"Hmm" sahutnya.

"Ham hem ham hem doang, bangun kagak. Gue bakar nih kamar lo" ancamnya

"Hmm" sahutnya kembali.

Keenan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adik satu satunya, dengan senyum misteriusnya dia memiliki ide yang pas untuk sarapan pagi adiknya ini.

"Adek gue ngebo mulu, iya bentar lagi far!" Teriak keenan mencoba mengusili fandra.

Benar saja, adiknya itu langsung terbangun kala keenan menyebutkan kata far pada akhir kalimatnya, tentu dia masih ingat saat adiknya ini dengan bodohnya menanyakan lamaranya dengan laki laki yang disebut far far itu, pada dirinya. Lihatlah fandra sekarang, seperti sedang pencabutan roh dalam tubuh saking terkejutnya.

"Apa bang, coba ulangi lagi dong" sahutnya.

"Apa, tadi nggak bangun bangun lo" katanya.

"Ni udah bangun bego, cepet tadi lo bilang apa? Far, far, faresta. Dimana dia, dia pasti datang jemput gue kan? Yakan yakan" ujarnya tersenyum lebar, pipinya bahkan merona sembari menaikan kedua alisnya naik turun. Keenan rasanya ingin tertawa sekeras kerasnya pagi ini, sungguh pagi yang sangat menyenangkan.

"Iya kali" jawabnya menghedikan bahu, lalu berjalan keluar.

"Ish yang bener bang. Gue mandi dulu ah" ujarnya bangun dari kasur.

"Ya bener emang lo bego, mau aja lo gue bego begoin!" Teriaknya dari luar kamar fandra.

Deg

Semua dunia hening, fandra yang sedang berhalu sembari berjalan bersenandung menghentikan langkahnya seakan semua waktu didunia ini dihentikan.

"BANGKEEEEE"

_______________

Para siswa telah siap dengan perlengkapan upacara mereka, untung saja fandra tadi malam mendapat informasi bahwa hari ini akan ada penjaringan razia saat upacara dimulai. Fandra yang tak tahu malu kalau saja dia tidak dikabari, bisa saja dia yang menjadi pasukan khusus pagi ini.

Pasukan khusus, hell no! Beli skincare rutinan yang males dipake aja capek, dengan gamblangnya mereka menjemur fandra layaknya ikan asin, ikan asin yang glowingnya super parah aja bisa kisut, apalagi fandra.

"Fan fan" bisik jia.
"Lo bawa perlengkapan semua kan" tanyanya.

"Bawa lah, kagak mau gue ambil resiko buriq" sahutnya santai.

"Sip deh, gue juga. Mending suruh nyiramin kembang apa bersihin gudang gue mah daripada dijemur sampe kering kerinting" sahut linda.

"Ben- "

"Iiih pak guru, ini kaos yang beli saya. Duit juga pake duit saya, kok bapak yang ribet sih. Rese!" Umpat salah satu siswi keras dibagian tengah.

Otomatis semua siswa dan siswi mengarah pada siswi tersebut, termasuk fandra. Dia menatap siswi tersebut mengernyit, mengapa dia tidak mau dirazia? Itu salahnya kan pake baju anak tk. Dikira mau clubbing bejamaah.

BARBARIC GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang