______________
Fandra memasuki gerbang sma dengan gerakan cepat, lagi lagi dirinya terlambat berkat terlalu lama menunggui di rumah sakit sampai tengah malam.
"Bjir ni sekolahan udah kaya hati gue sepi banget" ujarnya.
Ia menoleh kekanan dan kekiri mengondisikan bahwa dirinya aman, untung saja satpam didepan tidak sedang berjaga, entah karena apa namun fandra tidak melihatnya.
'Aman'
Fandra berjalan dengan mengendap endap, was was kalau sampai bu sinyo yang memergokinya kembali.
"Woy! Mau kemana lo" Tanpa ia sadari salah seorang siswi melihatnya.
Fandra menoleh, meneguk ludah kasar dan menyengir konyol. "Eh bu ketos" ucapnya.
"Mau kabur ya lo!"
Seli sesillia, si ketos sma bhakti permata yang dalam masa jabatanya paling dikesali para siswa. Rautnya yang judes ketus galak egois tukang gosip membuatnya banyak dihujat seisi sma bhaper. Ditambah lagi kerjanya yang tidak pernah bertanggung jawab, sukanya nyuruh nyuruh, paling berbakat kalo disuruh ngebully. Entah kenapa bisa orang seperti dia dipilih sebagai ketos di sma seelit ini.
"Hehe... kok tua" seli mendelik, yang hanya dibalas cengiran konyol dari fandra
"Ck! Sini ikut gue" Ucapnya lalu menarik lengan fandra kasar, dan fandra hanya menurut, energinya akan terbuang sia sia hanya untuk melawan sijudes didepanya ini.
'Dih galak bener, gue tebak cita citanya jadi ibu kos nih'
"Eh bentar bentar" ucapnya tiba tiba, dia menoleh kefandra dan memandangnya menilai, "Lo, nefandra kan?" Ucapnya menyeringai.
Fandra mengangguk.
Seli kembali menyeringai lalu terkekeh, dia mengambil ponsel.
"Lo tunggu bentar, gausah kabur!" Menjauh dan menelpon seseorang.
"Ikut gue"
Fandra menurut, awalnya tidak ada rasa curiga. Namun dirinya dibuat bingung dengan arah yang ditujunya sat ini, semakin sepi dan yang pastinya mengerikan.
"Buketos, ngemeng ngemeng mau kemana nih kita" ucap fandra merinding.
"Ck! Berisik, ini hukuman buat lo" katanya.
Fandra mengerucutkan bibirnya. Semakin dibuat merinding kala sijudes didepanya ini membukakan sebuah pintu tua yang berada dipaling pojok sebuah lorong gelap di sekolah ini, gudang.
Kreek
Decitan pintu nyaring membukakan sebuah ruangan tanpa sinar. Hawa dingin seketika meresap hingga membuat bulu kuduk fandra berdiri.
Mengeratkan pelukan tanganya sendiri, "Yah kok gelap gelapan gini sih, buketos masih normal kan?" Ucapnya takut takut ketos judes di depanya ini memang menyukai sesama jenis.
Seli hanya menoleh menatap tajam fandra, lalu kembali menghadap depan dan menyeringai, "Girls!" Panggilnya.
Fandra mengerjapkan matanya, menajamkan penglihatan yang terhalang gelap. Tiga perempuan terlihat mendekat kepadanya, semuanya terasa familiar dimatanya.
"Oh, ini mangsa kita hari ini?" Ujar perempuan berambut hijau pendek yang berada disebelah kanan.
"Dikel lagi dikel lagi, bosen gue" ujar rambut ungu catokan disebelah kiri.
Bukankah dua orang itu yang pernah dia kejutkan, dan mengira mereka teman barunya? Si kakel yang pakianya kekurangan bahan.
"Gue yakin mangsa kali ini bakalan bikin kita puas" mereka tersenyum lebar menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARBARIC GIRL
Teen Fiction[WARNING! CERITA INI MEMBUAT EMOSA KALIAN TERADUK - ADUK! BANYAK UNSUR BAPER- KETOLOLAN YANG HQQ] NEFANDRA PRANADIPA. Gadis mempesona yang sifat pethakilanya melebihi mr. Chaplin, dengan kapasitas otaknya hampir sama dengan mr. Bean. Si cantik baik...