"Kak?"
Shelina mengetuk pintu kamar alexa beberapa kali dengan masih berseragam sekolah ia nekat membuat bubur untuk alexa. Walaupun ia sendiri tidak yakin kalau bubur buatannya seenak buatan alexa
Dari arah belakang maura menghampiri shelina, maura memang sengaja kerumah alexa untuk menjenguknya. Ditangan nya juga sudah ada bingkisan buah yang dibelinya tadi sebelum kesini
Shelina membuka pintu bercat cream itu, dilihatnya alexa tengah tertidur dengan balutan selimut yang hampir menutupi tubuhnya. Wajahnya benar-benar pucat
"Kak bangun dong" ucap shelina yang duduk disamping tempat tidur alexa
Maura memegang dahi alexa, mengecek kondisi suhu badan alexa setelah dikompres tadi pagi oleh shelina
"Alhamdulilah panasnya udah mulai turun, bangunin lagi she" ucap maura
"Kak" kata shelina penepuk pelan lengan alexa
Alexa membuka matanya perlahan, rasa pusing dan mual tadi pagi membuat alexa tidak bisa melakuakan apapun selain tidur. Rasanya semua isi yang ada didalam perutnya meminta untuk dikeluarkan
Dengan lemas ia sandarkan tubuhnya dikepala ranjang, tatapannya begitu sayu
"Kenapa she? Lo mau makan ya? Sorry gue belum sempet masak" ucap alexa
Shelina mendengus kesal. "Enggak kak, nih gue buatin bubur buat lo. Pasti dari pagi lo belum makan kan?"
Alexa mengernyitkan dahinya, jadi bubur ini adalah masakan yang dibuat oleh shelina pertama kalinya. Karna shelina notabennya memang tidak pandai dan beluk pernah memasak
"Buat gue? Serius lo? Gak percaya gue" ucap alexa terkekeh pelan
Maura sontak ikut terkekeh, dalam kondisi sakit seperti ini pun alexa masih bisa menertawakan sesuatu
"Ishh lo mah gitu sama adiknya sendiri! Nih ya, gue bela-belain pulang sekolah langsung bikinin lo bubur, seragam aja belum sempat gue ganti"
"Emang iya ra?" tanya alexa melirik maura
Maura mengangguk ragu. "Iya sih kak, cuma ya gitu maura gak yakin kalau buburnya 100% berhasil" ucapnya sedikit melirik shelina yang tengah menatapnya kesal
"Udah-udah, kok malah bully gue sih. Sekarang lo makan, gue suapin deh" ucap shelina kesal
Alexa dan maura sama-sama terkekeh melihat tingkah shelina
♧♧♧
Gavin tidak berhenti-hentinya mondar-mandir didalam kamarnya, gelisah karna bingung harus melakukan sekarang. Kekasihnya sedang sakit, tapi ia seperti orang bodoh yang tidak tau harus berbuat apa. Menghubungi alodie pun percuma, karna ponsel gadis itu sedang tidak aktif
"Vin"
Suara mamanya membuat gavin menghentikan aksi unfaedahnya itu, ia membuka pintu kamarnya
"Kenapa, ma?" tanyanya
Mama ratna mengerutkan dahinya melihat penampilan anak laki-laki nya itu. Seragam sekolah yang masih menempel dengan dasi yang sudah tidak beraturan. Ia masuk melihat kamar putranya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PROMISE [COMPLETED]
Jugendliteratur[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Dari kisah Alexa dan gavin, Kita dapat mengambil pelajaran bahwa cinta dibutuhkan pemahaman dan komitmen bukan hanya kepercayaan agar hubungan kalian tidak kandas ditengah jalan Seperti Gavin yang memahami Alexa. Ia melepa...