07: SIBUK

19 6 0
                                    

"Ini pesanan nya mbak"

   Disinilah alexa sekarang. Berseragam khas pegawai cafe lengkap dengan nampan ditangan nya. Ia baru saja mengantarkan pesanan pada salah satu pengunjung cafe. Sudah enam jam ia bekerja, satu jam lagi cafe akan ditutup.

   Setidaknya alexa bersyukur dulu saat pertama kali ia melamar pekerjaan di cafe ini banyak yang meragukan kemampuan nya. Apalagi saat itu alexa datang dengan masih menggunakan seragam SMA nya. Sontak hal itu sempat ditolak oleh pemilik cafe, beruntung pada saat itu ada reyhan yang kebetulan sedang berada dicafe. Reyhan bilang ini adalah cafe milik om dan tante nya, dan karna itu pula akhirnya alexa diterima bekerja disini.

   "Alexa, kamu dipanggil pak irwan" ucap salah satu pegawai bername tag zahra itu

"Ada apa ya mbak? apa aku bikin salah? " tanya alexa mulai panik

   Mbak zahra memegang bahu alexa. " Tadi sih aku liat pak irwan dipanggil sama pemilik cafe yang baru. Setelah itu aku disuruh panggil kamu. Udah kamu samperin gih"

   "Tunggu mbak, pemilik cafe yang baru? bos baru kita maksudnya? kok aku gak tau ya?" tanya alexa

   Mbak zahra mengangguk "Iya, kamu gak tau ya karna kamu gak masuk pas sakit tempo hari itu loh" jelas mbak zahra

   "Oh iya-iya, yaudah aku keruangan pak irwan dulu deh. Doa'in aku ya mbak, semoga gak ada apa-apa"

"Iya, aku doa'in"

♧♧♧

"Kak, mama mana?"

   Gavin mendengus kesal, mati kan mati!

   "Ganggu aja sih lo, liat tuh gue jadi kalah kan!" omel gavin

   Maura membuang bantal sofa kearah wajah abangnya itu. "Bodoamat! cepetan kasih tau gue mama kemana?"

"Mama kebandung" ucap gavin

   Maura menghampiri kakak satu-satunya itu. "Dih masa gak pamit sama gue sih"

   Gavin melidik adiknya itu sekilas. "Main mulu sih lo, makanya kalau pulang sekolah tuh langsung balik"

"Iya-iya, lo laki tapi bawel sumpah" ucap maura

   Gavin mengacak-ngacak rambut maura antara gemas dan kesal. "Kak rambut gue yaampun! Rasain nih." omel maura, setelah itu ia menarik ujung rambut gavin yang berada dibelakang leher itu

   "Anjir sakit ra! Lo kasar banget jadi cewek!" ucap gavin kesal

   Maura menjulurkan lidahnya kearah gavin  "Wlee, bodoamat!"

Hening seketika

"Ra"

   Maura yang sedang memainkan ponselnya seketika menoleh. "Apaan?"

"Lo dapet salam"

   "Eh, apa tadi? dapet salam? dari siapa ? dari kak zidan ya?" tanya maura dengan ceria

   Gavin tau adiknya itu menyukai salah satu sahabat nya, si zidan yang kalau kata gavin gak ada ganteng-ganteng nya! Haha

OUR PROMISE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang