Alexa menghela napasnya beberapa kali, pagi ini terpaksa ia harus berangkat lebih awal untuk menunggu gavin yang ingin menjemputnya. Seperti biasa alexa akan menunggu gavin didepan komplek. Entah mengapa alexa belum siap jika gavin harus mengetahui kondisi keluarganya yang terbilang serba kekurangan
Tak lama kemudian, mobil berwarna putih berhenti tepat didepan alexa. Gavin keluar dari pintu mobil dan berjalan menghampiri alexa
"Selamat pagi, sayang" sapa gavin dengan tersenyum manis
Alexa tersenyum tipis, "Pagi,vin"
Gavin menarik tangan alexa untuk segera masuk kedalam mobil, jam masih menunjukan pukul 06:15. Alexa mendengus kecil, biasanya jam segini ia masih menikmati sarapan paginya. Tapi gara-gara gavin ingin menjemputnya, ia terpaksa tidak sarapan
"Alexa"
Alexa menoleh, tatapan gavin masih fokus kedepan. "Kenapa vin?"
Tangan gavin menghelai rambut alexa lembut, "Kita sarapan dulu ya, kamu pasti belum sarapan kan?"
Alexa mengangguk pelan, suasana kembali hening. Alexaa memilih menikmati pemandangan disepanjang jalanan lewat jendela mobil. Sedangkan gavin fokus pada jalanan sebelah tangannya terus menggenggam tangan alexa
♧♧♧
"Kak?"
Shelina berjalan menuruni anak tangga sambil memasang dasi sekolahnya, entah sudah berapa kali ia memanggil kakaknya yang tak kunjung ada jawaban
Shelina berjalan menghampiri meja makan, sarapan kali ini terlihat lebih baik dari kemarin. Sepotong ayam dan telur rendang. Dengan cepat ia mengambil lauk itu dan memakannya dengan lahap, setelah makanannya habis ia kembali keatas untuk menghampiri kakaknya yang mungkin masih tidur. Ya walaupun itu tidaklah mungkin
"Kak, gue masuk ya?" teriak shelina saat sudah berada didepan pintu kamar kakaknya
"Kak" Ucapnya sekali lagi, namun nihil tak tetap tak ada jawaban
Dengan sekali dorongan, pintu bercat Cream itu terbuka. Suasana didalam kamar sudah sepi, rapi dan wangi
Shelina berjalan menghampiri kamar mandi, namun lagi-lagi ia tidak menemukan keberadaan kakaknya. "Yah gue ditinggalin!" omelnya saat menyadari seragam sang kakak yang biasa menggantung dibalik pintu sudah tidak ada
Ia merogoh ponsel nya, mengetik pesan pada maura agar menjemputnya dirumah.
♧♧♧
Saat ini gavin dan alexa tengah berada diwarung makan yang tidak jauh dari sekolah, menikmati bubur ayam dan teh hangat menjadi kebiasaan gavin dan alexa jika sarapan bersama
"Xa, pulang sekolah nanti aku mau kerestaurant mama ya. Ada yang mau melamar kerja soalnya"
Alexa menghentikan aktivitas makannya. "Tumben? Biasanya kan tante ratna yang ngehandel urusan restauran?"
Gavin mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan alexa. "Mama lagi diluar kota sayang, jadi mau gak mau aku yang harus handel"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PROMISE [COMPLETED]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Dari kisah Alexa dan gavin, Kita dapat mengambil pelajaran bahwa cinta dibutuhkan pemahaman dan komitmen bukan hanya kepercayaan agar hubungan kalian tidak kandas ditengah jalan Seperti Gavin yang memahami Alexa. Ia melepa...