Besok adalah hari terakhir dilaksanakan nya Ujian Nasional. Hal itu membuat siswa dan siswi kelas XXI merasa sedih sekaligus bahagia. Tidak bisa dipungkiri, perpisahan sudah berada didepan mata. Tinggal menunggu hari untuk melepas seragam ber almamater SMA Kartika ini
Malam ini sarah sedang makan malam bersama zidan, lebih tepatnya zidan yang memaksa. Katanya sih, sebelum perpisahan mereka harus membuat moment berdua untuk dikenang. Berlokasi dikemang. Mereka menikmati santapan makan malam yang cukup romantis. Bukan pacar, namun semua orang juga tau kalau zidan memang sudah lama mendekati sarah. Tapi tidak ada yang tau kalau rehan ini juga menaruh perhatian lebih pada gadis yang bernotabennya adalah adik dari sahabatnya sendiri, Maura Alexandra
"Sar"
"Iya dan, kenapa?"
Sarah menatap Zidan dengan sorot mata bertanya, untuk pertama kalinya sarah bisa melihat ada raut wajah yang serius dari tatapan zidan untuknya
"Kamu tau kan?"
Sarah mengernyitkan dahiya, "Tau apa?"
Zidan terlihat menghela napasnya beberapa kali. "Jangan dipotong dulu, sar" ucap Zidan gemas
Sarah terkekeh pelan, ia menatap manik mata Zidan, menunggu kalimat apa yang akan diucapkan oleh lelaki berhidung mancung ini
"Kamu tau kan kalau selama ini aku punya perasaan sama kamu dan kamu tau kalau selama ini aku berusaha mendekati kamu, tapi ada satu hal yang enggak kamu tau" ucap Zidan, terlihat serius
Jantung Sarah berdetak lebih cepat, apakah malam ini Zidan akan menyatakan perasaannya dengan sungguh-sungguh. Jika itu benar, ia tidak akan menolak lagi seperti beberapa waktu lalu
"Apa yang aku gak tau?" tanya Sarah
Zidan menggenggan tangan sarah. "Setelah kamu tolak aku beberapa waktu yang lalu, aku jadi deket sama Maura" ucap Zidan
Sarah terdiam, ia berusaha mencerna kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Zidan. Ada satu nama yang membuat hatinya seakan sakit, satu nama yang mengganggu pendengarannya
"Maura?" tanya sarah
Zidan mengangguk, ia dapat melihat jelas kekecewaan dari mata gadis yang pernah atau mungkin masih dicintainya ini
"Dia adiknya Gavin, aku sering komunikasi sama dia, bahkan beberapa kali aku juga sering jalan bareng dia. Dan aku gak tau sejak kapan aku punya perasaan sama dia disaat perasaan aku masih buat kamu. Aku bener-bener gak ngerti, sar" ucap Zidan sejujur-jujur nya
Hancur sudah, hanya ada kekecewaan yang sekarang benar-benar terlihat dari sorot mata sarah. Kenapa disaat ia ingin membuka hati untuk zidan, disaat yang bersamaan juga zidan mengatakan kalau ia menyukai gadia lain
"Kamu nyaman sama dia?" tanya Sarah
Zidan terdiam, jika berbicara soal nyaman ia lebih nyaman jika sedang bersama sarah. Namun tingkah aktif maura membuat zidan merasa ada warna baru dalam hidupnya
"Kalau boleh jujur, aku lebih nyaman sama kamu. Maaf"
Sarah tersenyum kecut, "Padahal sarah udah mau buka hati sarah buat kamu, tapi yaudah lah. Aku gapapa kok"

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PROMISE [COMPLETED]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Dari kisah Alexa dan gavin, Kita dapat mengambil pelajaran bahwa cinta dibutuhkan pemahaman dan komitmen bukan hanya kepercayaan agar hubungan kalian tidak kandas ditengah jalan Seperti Gavin yang memahami Alexa. Ia melepa...