Maura mengejar shelina yang tidak menghiraukan panggilnya sedari tadi, bahkan dari semalam shelina tidak menjawab telpon dari maura
"She, tunggu dong" teriak maura
Shelina masuk kedalam kelasnya, ia menaruh tasnya dengan kasar
"Lo tuh kenapa sih?" tanya maura, yang ikut duduk disamping shelina
Shelina menoleh pada maura, "Gue lagi pengen sendiri!" ucapnya datar, lalu pergi dari hadapan maura
Maura mengusap wajahnya frustasi, ia sudah menduga jika hal ini pasti akan terjadi. "Gak bisa nih kayak gini terus!" Batin maura
♧♧♧
Alexa tersenyum kecut saat mengingat drama tadi malam, ia merasa apa yang sudah dilakukan nya sudah benar. Tapi dalam hati kecilnya ia tetaplah seorang kakak yang tidak ingin melihat adiknya terluka. Mengetahui jika adiknya menaruh perasaan pada kekasihnya membuat alexa tidak fokus bekerja, entah mengapa ada perasaan takut saat mengingat jika shelina bukanlah tipe orang yang akan menyerah begitu saja. Ia takut kehilangan gavin, tapi disisi lain ia juga tidak sanggup jika harus terus menyakiti perasaan adiknya
"Lo kalau lagi gak enak badan mending izin pulang deh, xa"
Alexa terlonjak kaget tiba-tiba seorang pria duduk dikursi meja yang sedang ia rapihkan
"Hobby baru lo ngagetin orang ya, rey?" ujar alexa sedikit kesal
Reyhan memutar kedua bola matanya malas, "Lagian lo dari tadi bengong mulu, untung gue yang dateng. Bukan bos lo!" katanya
Alexa menggaruk tengkuknya. "Ada apa nih, tumben lo kesini?" tanya alexa
"Sebagai pelayan yang baik nan cantik bisa tolong buatin gue minum dulu gak nih?" ucap reyhan
Kini giliran alexa yang memutar kedua bola matanya malas
Beberapa saat kemudian alexa kembali dengan membawa minuman untuk reyhan. " Silakan tuan muda" ujar alexa, sambil meletakan minumannya diatas meja
"Nah gini kan enak, udah cepet duduk" kata reyhan seraya mengambil minumannya
"Jadi kenapa nih?" tanya alexa
Reyhan mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam tasnya, lalu ia memberikannya pada alexa
Alexa membaca setiap kalimat yang ada dikertas itu, raut wajahnya berubah-ubah membuat reyhan tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan sahabat baiknya itu
"Gimana? Mau tetep lanjut?" tanya reyhan
Alexa mengalihkan pandangannya keluar cafe. "Gue butuh banget beasiswa ini, jadi dimana pun tempatnya gue gak masalah"
Reyhan menghela napasnya sejenak. "Yakin? Terus adik lo gimana? Lo gak mungkin ninggalin dia dijakarta sendirian."
"Itu biar jadi urusan gue, yang penting gue harus lulus dulu dari tes beasiswa itu"
"Berangkat bareng cowok lo?" tanya reyhan
Alexa mengangguk pelan. "Lo mau bareng gue sama gavin gak?"
![](https://img.wattpad.com/cover/217385025-288-k9791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PROMISE [COMPLETED]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Dari kisah Alexa dan gavin, Kita dapat mengambil pelajaran bahwa cinta dibutuhkan pemahaman dan komitmen bukan hanya kepercayaan agar hubungan kalian tidak kandas ditengah jalan Seperti Gavin yang memahami Alexa. Ia melepa...