Teman Gabriel yang menginap sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Karena, mereka harus siap-siap untuk berangkat ke sekolah walaupun sudah bebas. Kelas 12 di wajibkan untuk sekolah sampai pengumuman kelulusan, di takutkan ada pengumuman penting yang mendadak.
Kini Gabriel sudah memakai seragam sekolahnya dan menuju meja makan untuk sarapan terlebih dahulu sambil menunggu Jovan menjemput dirinya. Gabriel mengambil roti lalu mengoleskan selai rasa coklat ke roti miliknya. Ia tidak suka makan nasi di pagi hari makannya ia lebih memilih sarapan dengan roti saja.
"Kamu rencana mau kuliah dimana?" tanya Bunda sambil menuangkan susu ke gelas milik Gabriel.
"Kayanya di sini aja bun, males jauh-jauh nanti ribet" jawab Gabriel sambil memakan roti yang sudah di buat.
Bunda hanya mengangguk, dan ikut sarapan dengan Gabriel.
•••
Gabriel keluar dari rumahnya dan sudah ada Jovan yang sedang duduk di motor sportnya. Gabriel segera mendekati Jovan dan segera berangkat ke sekolah.
Sampai di sekolah Jovan menaruh motor terlebih dahulu di parkiran. Lalu mereka berjalan barengan ke arah kantin untuk menemui teman mereka.
Di kantin tepatnya di paling pojok sudah ada teman Gabriel dan di tambah ada Edgar di sana. Jovan dan Gabriel menuju ke arah mereka untuk bergabung.
Gabriel memilih tempat duduk di sebelah Chatrine dan di ikuti oleh Jovan yang duduk di sebelah Gabriel. Kini mereka dudul dalam posisi Chatrine berhadapan dengan Alivia, Gabriel berhadapan dengan Chatrine dan Jovan berhadapan dengan Edgar.
"Nempel terus lo kaya perangko sama lem" sindir Edgar kepada Jovan.
"Kaya lo engga aja" balas Jovan.
Kini mereka sedang membicarakan apa saja yang menjadi topik, kadang Edgar yang suka melawak walaupun garing.
"Jo mau lanjut kuliah dimana?" tanya Gabriel.
Edgar yang sudah tau jawaban dari pertanyaan Gabriel, ia hanya memilih diam dan membiarkan Jovan yang menjawabnya sendiri dan yang di tanya hanya menggelengkan kepalanya "Belum tau, masih bingung" Jovan masih belum ingin memberitahu kepada Gabriel.
"Kenapa belum tau Jo, pendaftaran kan udah di mulai. Alivia sama Chatrine mereka udah daftar dan mereka milih ke luar kota, apa Jo juga mau di luar kota?"
"Bukan di luar kota lagi, tapi luar negeri" batin Jovan berbicara.
Edgar hanya bisa menahan napasnya takut dia keceplosan berbicara dan ketiga teman Gabriel hanya mendengarkan pembicaraan kedua pasangan tersebut.
Jovan yang tidak bisa menjawab pertanyaan Gabriel akhirnya ia mengalihkan pembicaraannya.
"Kamu sendiri mau lanjut kuliah kemana, Udah mulai daftar?" Jovan mengalihkan pembicaraannya.
"Aku di Jakarta aja males jauh-jauh dan udah daftar juga" Jovan hanya mengangguk dan tersenyum.
Mereka larut dalam obrolannya masing-masing.
•••
Kini mereka sudah di perbolehkan pulang, Jovan dan Gabriel mereka berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor.
Jovan mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, saat sedang mengendarai motor Jovan memikirkan bagaimana cara dia memberitahu ke Gabriel tentang kuliahnya.
Akhirnya Jovan memberhentikan motornya di sebuah taman dekat komplek rumah Gabriel, Gabriel yang bingung kenapa Jovan memberhentikan motornya di sebuah taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR
Teen Fiction"Tuhan memang mentakdirkan kita untuk saling berjauhan, tetapi aku yakin tuhan memiliki rencana besar di balik itu semua" ~Jovan Aiden Alexander "Bolehkah aku egois? Egois untuk kau tetap berada di sini. Bersamaku" ~Gabriella Gracia Ravelyn