Sehari setelah kepergian Jovan ke Spanyol, sampai sekarang Jovan belum juga menghubungi Gabriel. Gabriel sangat khawatir dengan Jovan. Tetapi dia harus berfikir dengan positif, mungkin Jovan sedang sibuk dengan urusannya. Gabriel yakin Jovan akan menghubungi dirinya.
Gabriel merasa haus, dia keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur. Rumahnya terlihat sangat sepi, ayah dan bunda sejak pagi tadi sudah pergi dan di rumah hanya ada Gabriel.
Gabriel membuka kulkasnya dan mengambil minum dari kulkas lalu menuangkannya ke dalam gelas, tak lupa Gabriel mengeluarkan beberapa cemilan dari dalam kulkas.
Gabriel membawa cemilan dan minum tersebut ke ruang tamu dan menonton tv. Gabriel menonton tv, dan kebetulan film tersebut menayangkan tentang hubungan jarak jauh sepertu dirinya. Gabriel terus menonton film tersebut dan terjadi adegan seorang lelaki di film tersebut diam-diam mempunyai kekasih atau bisa di bilang dengan selingkuh. Pikiran Gabriel langsung tertuju kepada Jovan, ia takut itu terjadi dengan Jovan. Gabriel segera menepiskan pikirannya.
"Tenang Bril, itu cuma film. Jovan ga seperti itu" Gabriel mencoba menetralkan pikirannya.
Gabriel tidak bisa menonton lebih lama, bisa-bisa dia memikirkan yang tidak-tidak kepada Jovan. Gabriel mematikan tv tersebut, dan kembali ke kamarnya.
Setelah memasuki kamar, Gabriel mengambil hp yang berada di nakas. Gabriel mengecek hp tersebut, kali saja ada pesan atau panggilan yang masuk dari Jovan. Tetapi hasilnya nihil, tak ada satu pun pesan yang masuk dari Jovan dan Gabriel hanya bisa tersenyum miris.
"Jovan kemana sih" Gabriel mendumel dan membanting hpnya ke sembarang arah.
Gabriel merebahkan dirinya di kasur miliknya. Gabriel menatap langit-langit kamarnya.
"Baru di tinggal sehari sama Jo, rasanya kaya di tinggal satu bulan. Gimana 4 tahun, hampa banget hidup gue" ucap Gabriel dramatisir.
Setelah mendumel tidak jelas, akhirnya Gabriel mulai tertidur.
•••
Drrttt...Drrttt
Gabriel yang terusik dengan suara tersebut, akhirnya mencari cari hp miliknya dan mengangkatnya tanpa melihat nama panggilan yang masuk.
"Hallo Jo"
"Woy gue Keesha bukan Jovan!"
Gabriel membulatkan matanya dan segera melihat nama panggilan tersebut. Benar itu Keesha, padahal dia berharap itu panggilan dari Jovan.
"Kenapa Sha?"
"Udah liat pengumuman belum?"
"Pengumuman apa sih?"
"Emang dasar lo ya, sekarang pengumuman kuliah"
"Oh gue lupa"
"Buruan liat, gue penasaran sama hasil punya lo. By the way, gue di terima jurusan ilmu komunikasi"
Mereka memang masuk di Universitas yang sama, tetapi beda jurusan. Kalau Keesha memilih masuk ke jurusan ilmu komunikasi, sedangkan Gabriel memilih jurusan Akuntansi.
"Iya sabar, gue liat dulu bentar. Congrast for u sistah"
"Thank u. Nanti jangan lupa kasih tau gue yaa, tapi feeling gue lo pasti bakal keterima sih"
"Yaudah gue mau liat hasilnya dulu"
Gabriel memutuskan panggilan telepon dari Keesha. Dia mulai mengecek hasil pengumuman tersebut melalui link yang sudah di bagikan.
Seperti dugaan Keesha, Gabriel di terima di jurusan Akuntansi. Gabriel merasakan lega pada dirinya. Gabriel segera memberitahu kepada Keesha, karena temannya itu sudah spam chat kepada dirinya.
Sedangkan Alivia dan Chatrine juga di terima di jurusan mereka masing-masing. Walaupun mereka berjauhan, tetapi mereka tetap berhubungan dengan baik.
***
Gabriel melirik ke arah hpnya yang bergetar tanda ada sebuah pesan yang masuk, dengan cepat dia membuka pesan tersebut. Ternyata itu hanya sebuah pesan dari operator.
Akhirnya Gabriel mengirim pesan kepada Jovan terlebih dahulu.
Jo💙
Jo kemana sih? Abril kangen tau😭 katanya Jo bakal ngabarin aku terus, tapi sekarang ga ada satu pun kabar.Ohiya, aku udah di terima di jurusan Akuntansi loh. Jo gamau ucapin selamat ke Abril?
Miss u Jo😞🤗
Setelah mengirim pesan ke Jovan, Gabriel menunggu balasan pesan tersebut. Tetapi tidak ada satu pun balasan.
###
10Mei2020
Hola! I'm come back😅 Part kali ini sedikit dulu ya, inspirasinya lagi buntu banget😥Thx u for reading🤗 don't forget for vote and comment🤗
MrsFrndez🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR
Teen Fiction"Tuhan memang mentakdirkan kita untuk saling berjauhan, tetapi aku yakin tuhan memiliki rencana besar di balik itu semua" ~Jovan Aiden Alexander "Bolehkah aku egois? Egois untuk kau tetap berada di sini. Bersamaku" ~Gabriella Gracia Ravelyn