3. Kelulusan

71 10 0
                                    

2 minggu telah berlalu, dimana besok adalah hari pengumuman kelulusan untuk kelas 12 SMA Nirwana sekaligus acara prom night.

Jovan baru sampai di rumahnya karena habis membeli baju dengan Gabriel untuk acara prom night nanti. Ia memasuki rumahnya yang besar itu dan terlihat tidak ada siapa pun di dalam rumahnya, mungkin sedang pergi pikir Jovan.

Jovan memasuki kamarnya yang berada di lantai 2, lalu ia menaruh paper bag yang berisi pakaian untuk besok. Dia merebahkan dirinya sejenak di kasur king size miliknya.

Pintu kamar Jovan terbuka tanda seseorang ada yang masuk ke dalam kamar Jovan. Ternyata Eva dan Erithia yang masuk ke kamar Jovan, Evania adalah mama Jovan sedangkan Erithia adalah adik Jovan kelas 9 SMP.

Erithia berjalan mendekati Jovan dengan sebuah amplop coklat di tangannya dan di susul oleh mama Jovan di belakangnya. Erithia memberikan amplop coklat tersebut kepada Jovan.

"Bang, nih ada surat cinta" kata Erithia sambil memberikan amplop coklat yang di pegangnya dan amplop tersebut di terima oleh Jovan.

"Amplop apa nih?" tanya Jovan yang kebingungan.

"Itu tadi ada paket, katanya si buat kamu. Mama belum buka amplop itu" Eva menjelaskan kepada Jovan.

Jovan pun hanya mengangguk dan membolak balikkan amplop tersebut.

"Isinya duit kali bang" kata Erithia.

Jovan hanya menaikkan bahunya tanda tidak tahu, dan dia mencoba membuka amplop tersebut.

Ternyata amplop coklat itu berisi pernyataan bahwa dia di terima sebagai mahasiswa di Universidad de Barcelona, Spanyol. Jovan tidak menyangka padahal dia sudah pesimis tidak ke terima di sana, tapi ini benar nama dia yang terdapat di surat tersebut dan di nyatakan lulus.

Mama dan Erithia hanya melihat raut wajah Jovan yang berubah seperti terkejut melihat isi surat tersebut.

"Gimana mungkin gue ke terima di sana" batin Jovan.

Mama yang penasaran isi surat tersebut akhirnya bertanya ke Jovan.

"Surat apa itu Van?" tanya Eva.

"Jo..van keterima di Spanyol, Ma" jawab Jovan.

"Jauh banget ke Spanyol bang, terus lo ldr dong sama kak Gabriel. Lo di Spanyol nanti kak Gabriel di ambil orang tau rasa lo haha" ledek Erithia.

"Huss, kamu ini kalo bicara ga pernah di saring dulu" kata Eva.

"Syukur dong kalo gitu Van, kamu di terima di Universitas yang kamu mau" lanjut Eva.

"Iya ma"

"Tapi kamu udah cerita kan ke Gabriel kalo kamu mau kuliah di sana?" tanya Eva.

"Pas itu aku udah pernah bilang, tapi dia kaget Jovan mau kuliah di sana nanti Jovan cerita lagi ke Gabriel kalo Jovan ke terima di sana" kata Jovan.

"Yaudah kamu jelasin baik-baik ke Gabriel ya, mama mau turun dulu mau nyiapin makan. Nanti kamu turun ya"

Jovan hanya mengangguk dan tersenyum kepada mamanya.

Eva dan Erithia sudah keluar dari kamar Jovan. Setelah Eva keluar dari kamarnya Jovan menghembuskan napasnya dia bingung kenapa pengumuman dari kampusnya begitu cepat, padahal dia masih ingin di sini dengan Gabriel.

Jovan memikirkan perkataan adiknya tadi, bagaimana kalo Gabriel selingkuh darinya saat dia sedang berada di Spanyol nanti, Jovan semakin kalang kabut memikirkan Gabriel.

Jovan mulai membereskan pakaiannya ke dalam koper untuk ke Spanyol nanti. Dia memiliki waktu di Indonesia hanya seminggu lagi, karena dia akan segera berangkat ke Spanyol untuk melakukan daftar ulang dan mencari sebuah apartement untuk di tempatinya nanti di sana.

•••

Tak terasa waktu kelulusan sudah di depan mata. Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan bagi siswa siswi SMA Nirwana.

Kini mereka semua sedang berada di aula sekolah, mereka sedang berkumpul untuk pengumuman kelulusan dari kepala sekolah. Mereka tidak sabar melihat hasil yang akan di umumkan.

Tak lama kepala sekolah datang ke aula, kini kepala sekolah sudah berdiri di atas podium yang ada di depan. Para murid yang tadi sangat berisik kini menjadi hening saat kepala sekolah datang.

Sebelum kepala sekolah mengumumkan berapa persen di tahun ini yang lulus, ia sedikit menyampaikan beberapa pesan dan motivasi untuk kelas 12.

Akhirnya kepala sekolah mulai mengumumkan persentase yang lulus di tahun ini, para murid sudah tidak sabar menunggu hasil persentase tersebut.

"Baiklah, sekarang akan saya umumkan persentase yang lulus di tahun ini. Bahwa tahun ini yang lulus hanya" kepala sekolah menggantungkan ucapannya yang membuat murid kesal menunggu ucapan selanjutnya.

"Bahwa persentase tahun ini adalah seratus persen lulus semua, kalian bisa lihat di mading agar lebih jelas lagi. Semangat terus untuk murid kelas 12" kepala sekolah melanjutkan ucapannya yang terpotong, para murid bersorak karena di tahun mereka lulus semua.

Kepala sekolah turun dari atas podium dan berjalan keluar aula. Para murid mulai berhamburan keluar, ada yang menuju mading untuk melihat lebih jelas nama mereka di sana, ada yang menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar dan lain lain.

•••

Kini Jovan mengantarkan Gabriel pulang ke rumahnya, karena mereka harus mempersiapkan diri mereka untuk nanti malam.

Mereka sudah sampai di perkarangan rumah milik Gabriel, Gabriel turun dari motor dengan hati-hati dan membenarkan rambutnya yang berantakan.

"Nanti aku jemput jam 7 malem, aku pulang dulu ya" ucap Jovan yang menyalakan motornya.

Gabriel mengangguk, "Hati-hati jo" ucap Gabriel. Jovan pun menjalankan motornya meninggalkan perkarangan rumah Gabriel.

Gabriel memasuki rumahnya dan segera naik ke kamarnya yang berada di lantai 2. Gabriel segera berganti baju karena dia merasa gerah memakai seragam sekolahnya.

Setelah berganti baju, Gabriel merebahkan sebentar tubuhnya di atas kasur queen sizenya, akhirnya Gabriel pun mulai terlelap karena merasa lelah.

###

14Apr2020,
Sebelumnya mohon maaf ceritanya ga terlalu panjang, sebenarnya udah ngetik panjang lebar tapi ga ke simpen, huhu. Insya allah next chapter bakal lebih panjang ceritanya.

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa vote dan komennya🤗💕




LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang