Keadaan Gabriel sudah membaik, sekarang dia sedang berdiri di depan cermin melihat dirinya dari pantulan kaca. Hari ini Jovan akan mengajak Gabriel jalan-jalan. Setelah merasa puas dengan penampilannya, Gabriel mengambil tas slingbagnya dan segera turun ke bawah.
Di ruang tamu terlihat ayah dan bunda sedang bersantai, Gabriel pun ikut bergabung dengan mereka dan duduk di sofa single.
"Tumben anak bunda udah cantik, biasanya masih tidur jam segini" ejek bunda.
"Ih bunda, serba salah deh"
"Abis tumben banget kamu jam segini udah rapih, mau kemana emang?" tanya bunda.
"Mau jalan dong sama Jo, bunda sama ayah diem-diem aja di rumah ga bosen" ejek Gabriel.
"Oh ceritanya udah baikan nih sama Jo?" ejek balik bunda.
"Ih apaan sih bun?"
"Emang mereka kenapa bun?" ayah yang sedari tadi hanya mendengarkan obrolan sang istri dan anaknya itu, akhirnya ikut menimbrung juga.
"Itu loh, Gabriel gamau di tinggal Jovan ke Spanyol" kata bunda sambil menyudutkan Gabriel.
"Bunda jangan mengada-ada deh" Gabriel mengembungkan pipinya.
"Orang bunda tau dari Jovan langsung kok"
"Emang dasar Jovan, bisanya ngadu mulu ke bunda untung sayang hehe"
"Bun, anak kita udah gede ya. Udah ngerti cinta haha" ayah ikut memojokkan diri Gabriel.
"Terus aja terus, bunda sama ayah sama aja, ga ada yang belain Gabriel" Gabriel melipat tangannya dan pura-pura membuang mukanya.
"Duh, anak ayah ngambek. Jovan keren ya bisa kuliah di Spanyol, udah lama ayah ga ketemu calon mantu" ucap ayah.
"Gimana mau ketemu, ayah aja bolak balik luar kota terus" kata Gabriel.
Tak lama Jovan datang, dan ikut Gabung bersama ayah, bunda, dan juga Gabriel.
"Wah calon mantu ayah udah datang, gimana kabar kamu Van?" ayah berdiri dan menepuk pelan pundak Jovan.
Baik keluarga Jovan maupun keluarga Gabriel, mereka sudah sangat akrab. Bahkan orang tua mereka berniat ingin segera menikahkan anak-anak mereka.
"Baik yah" tanya Jovan.
"Kamu makin ganteng aja, pantes Gabriel betah sama kamu" ledek ayah dan melirik ke arah Gabriel.
"AYAHH" teriak Gabriel tak terima dan ayah hanya tertawa, bunda yang melihatnya pun ikut tertawa.
"Udah aku mau berangkat aja, di sini aku di pojokin terus. Ayo Jo, kita berangkat" Gabriel berdiri dan menarik lengan Gabriel, Jovan hanya terkekeh.
"Yah, bun. Pinjem anaknya dulu ya" ucap Jovan.
"Kalo pulang bawain bunda cucu ya, jangan lupa" bunda dan ayah tertawa yang melihat anaknya kesal.
"BERISIK BUNDA" teriak Gabriel yang masih menarik lengan Jovan, Jovan pun hanya terkekeh melihat Gabriel yang sedang kesal dengan orang tuanya.
"Mereka cocok ya, yah? Bunda jadi pengen cepat-cepat mereka nikah dan punya anak" ucap bunda.
"Bunda ini, mereka masih muda. Kasian masa muda mereka kalo cepat-cepat di nikahkan, biarkan mereka menikmati masa muda mereka dulu" kata ayah.
•••
Jovan dan Gabriel sedang dalam perjalanan, hari ini Jovan membawa mobil dan mengajak Gabriel ke Dufan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR
Teen Fiction"Tuhan memang mentakdirkan kita untuk saling berjauhan, tetapi aku yakin tuhan memiliki rencana besar di balik itu semua" ~Jovan Aiden Alexander "Bolehkah aku egois? Egois untuk kau tetap berada di sini. Bersamaku" ~Gabriella Gracia Ravelyn