#9 - I LOVE HIM

254 50 43
                                    

___W I N T E R  B L O O D___


Butuh waktu lama bagi Yein membulatkan tekadnya untuk menceritakan tentang Taehyung pada Sujeong. Pikirannya terombang-ambing tatkala Sujeong menceritakan perasaannya yang tulus kepada kekasihnya itu. Hingga sampai detik ini, tepatnya saat mereka berdua tiba di depan rumah kediaman Taehyung, Yein masih juga bergulat dengan pikirannya.

Yein pun hanya bisa membatin dan mencoba memikirkan kemungkinan lain. Mungkin saja Taehyung benar-benar mencintai Sujeong. Siapa tahu sikap aneh Taehyung yang selama ini Yein ketahui tidak akan ditunjukkan kepada Sujeong.

"Benarkah ini rumahnya?" tanya Sujeong. Wajahnya mendongak menatap lantai dua rumah yang tergolong elit di kawasan tersebut.

"Benar. Sebaiknya kakak hubungi dia sekarang."

Sujeong mengangguk patuh. Ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Taehyung.

"Aku sudah diluar... Oke..."

Setelah panggilan terputus, Sujeong kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Sembari menunggu, Yein melirik wajah Sujeong yang terlihat bahagia. "Kak, sebelum kau kembali ke Seoul, bagaimana kalau kita makan seafood? Aku tahu restoran yang lezat di sekitar sini."

Sujeong mengangguk setuju. "Ayo. Tapi jangan makan kepiting. Aku tidak suka."

"Tentu. Hubungi aku sebelum tidur ya..."

Sebelum Sujeong merespon, pintu gerbang rumah terbuka. Terlihat seorang lelaki dengan kaos lengan panjang berwarna hitam dan celana pendek senada berjalan menghampiri mereka.

"Ka Taehyung..." seru Sujeong sembari memeluk Taehyung erat.

Taehyung terkekeh dengan tangan kanan yang asik mengusap rambut Sujeong. Namun ekspresinya berubah ketika matanya bertatapan dengan Yein.

Setelah momen pelukan itu berakhir, Sujeong merangkul lengan Yein untuk memperkenalkannya kepada Taehyung. "Ka, ini juniorku saat SMA. Namanya Jung Yein. Dia membantuku menemukan alamatmu."

Yein tersenyum tipis sebelum membungkuk. Bersikap seakan mereka tak saling kenal. "Saya Jung Yein. Salam kenal."

"O– oh, salam kenal," sahut Taehyung kikuk yang nampaknya heran kenapa Yein harus pura-pura tidak mengenalnya. 

"Kau tidak apa-apakan pulang sendiri?" tanya Sujeong yang kini menatap Yein khawatir.

Yein menggeleng dan tersenyum mencoba meyakinkan. "Istirahatlah. Hubungi aku kalau ada apa-apa."

Sujeong mengangguk sebelum memeluk Yein erat. Saat berpelukan dengan Sujeong itulah Yein bisa melihat bagaimana Taehyung menatapnya serius. Karena tak mau kalah, Yein balas menatap lelaki itu tajam. Ia mengatakan kalimat untuk Sujeong tanpa mengalihkan tatapannya pada Taehyung, "Aku yang mengantar kakak kesini. Jangan sampai kenapa-kenapa ya."

Taehyung menarik salah satu sudut bibirnya ke atas. Tanpa diberitahu pun ia yakin kalau kata-kata itu ditujukan untuknya. Dugaannya diperkuat dengan tatapan Yein yang seakan mencoba menusuknya.

"Tidak perlu khawatir. Aku akan menjaganya," ucap Taehyung tenang.

Setelah perpisahan itu, Yein hanya bisa memandangi Sujeong dan Taehyung yang melangkah masuk ke dalam rumah.

Tiba-tiba saja Yein merasa ada seseorang yang mengawasinya. Sosok samar-samar itu terlihat dari ekor matanya. Ia pun menoleh ke arah tersebut namun tak menemukan siapapun disana. Tapi ia yakin sekali melihat seseorang mengawasinya.

.

.

.

Malam ini langit benar-benar gelap tanpa bintang. Hanya ada beberapa sinar dari lampu jalanan yang menerangi. Itu pun sekejap nyala sekejap mati seakan tinggal hitungan menit saja benda itu akan benar-benar mati.

WINTER BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang