#10 - GANG UP

213 43 59
                                    

___W I N T E R  B L O O D___


Dering ponsel di atas meja mengusik ketenangan Hoseok dari mimpi indahnya. Lelaki itu menggeram kesal sebelum membuka matanya dan meraih benda pipih itu.

"Sialan! Apa kau tidak tahu sekarang jam berapa?!!" makinya setelah menjawab panggilan.

"Ups, maaf bos. Tapi ini sangat penting dan mendesak."

Hoseok menjauhkan ponselnya untuk melihat dengan siapa ia berbicara. Ternyata Yeonjun. Ia berjanji setelah ini akan menonaktifkan kartu kredit Yeonjun karena telah mengganggu tidurnya.

"Ada apa? Awas saja kalau tidak penting!"

Mendengar suara garang Hoseok, Yeonjun yang ada di sebrang sana pun menelan ludahnya dengan susah payah.

"Ingat kasus para wanita Seoul yang hilang di musim dingin? Berdasarkan pencarian, aku berhasil menemukan tempatnya."

"Kau serius?" saking bersemangatnya, Hoseok sampai bangkit dari posisi nyamannya. "Dimana?"

"Sebentar lagi aku sampai."

"Bukan, bukan... Maksudku dimana tempatnya?"

"O– oh... akan ku kirimkan alamatnya."

Tanpa banyak bicara lagi, Hoseok memutus panggilan. Ia segera memakai jaket kulit berwarna hitam dan topi dengan warna senada. Sebelum pergi, ia menyempatkan diri untuk melihat Yein di kamarnya. Namun ia tak menemukan Yein disana.

"Yein? Kau dimana?"

Dengan panik Hoseok mencoba mencari lokasi Yein melalui gpsnya. Betapa terkejutnya ia setelah layar ponselnya menunjukkan lokasi Yein berada.

Kenapa Yein ada di lokasi yang sama dengan alamat yang baru saja dikirim Yeonjun?

"Sial!!!"

Tanpa basa-basi lagi Hoseok segera menuju lokasi. Sebelum itu ia sudah menghubungi kepolisian distrik Jung-gu yakni Petugas Lee Mijoo dan Petugas Kim Namjoon untuk ikut dengannya.

.

.

.

"Jangan bergerak!"

Suara tegas yang bergema di ruang bawah tanah itu membuat Yein dan Taehyung terdiam. Dari ekor matanya, Yein bisa melihat petugas Kim tengah menyodorkan ujung pistolnya ke arah Taehyung. Dibelakangnya pun sudah ada Hoseok bersama Petugas Lee.

"Kakak..." lirih Yein amat sangat pelan. Perasaan lega yang tak terbendung itu pun mulai mengalir melalui air matanya. 

Petugas Kim menghampiri Taehyung sampai ujung pistolnya mengenai kening lelaki itu. Ia menatap Yein khawatir. "Anda baik-baik saja?"

Mungkin efek syok, Yein belum bisa menggerakkan tubuhnya walau hanya sekedar menganggukkan kepala.

"Ada mayat disini!" seru Petugas Lee yang pastinya sudah melihat kondisi mengenaskan Jiyeon yang tak bernyawa.

Petugas Kim mengalihkan pandangannya pada Taehyung. "Apa itu perbuatanmu, tuan Kim Taehyung?" tanya Petugas Kim. Karena Taehyung hanya diam, ia mendorong ujung pistolnya dengan kasar. "Anda tidak punya hak untuk diam."

"Ya. Saya yang melakukannya."

Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut Yein walaupun ia ingin bertanya alasan Taehyung berbohong. Dadanya terasa sesak karena ingin mengatakan yang sebenarnya karena bukan hanya Taehyung. Ada orang lain dibalik pembunuhan ini. Setelah petugas Kim memborgol tangan Taehyung dan membawanya keluar, barulah Yein bisa bernafas lega. Kedua kakinya melemas dan tubuhnya jatuh merosot.

WINTER BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang