Jung Yein sangat bersemangat ketika memiliki alasan untuk tinggal di Busan dan bertemu setiap hari dengan sang kekasih, Jeon Jungkook.
Namun selama berada di sana, ia malah sering mengalami hal-hal janggal dan semakin bertambah parah ketika ia berad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah mobil Tucson melaju dengan kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan dari Seoul menuju Busan. Alunan musik milik girlband Lovelyz dengan judul Beautiful Days memenuhi atmosfer di dalam mobil. Pengemudi bersama seorang penumpang di sebelahnya tengah asik dengan pikirannya sendiri setelah lelah menghabiskan waktu berjam-jam di dalam pesawat satu jam yang lalu.
"Kak, beritahu aku kalau kau mengantuk. Biar aku yang bawa," ucap penumpang yang sedari tadi memandang ke luar jendela kini menatap wajah lawan bicaranya.
"Tenang saja, staminaku cukup baik. Aku tidak sepertimu, Jung Yein," balas si pengemudi.
Penumpang yang tak lain adalah Yein itu hanya mendelik sebelum kembali menatap pemandangan di luar jendela.
Dua wanita di dalam mobil itu adalah Yein dan Jisoo yang baru saja kembali dari acara di luar negeri. Sebulan ini jadwal Yein dipadati undangan pertemuan di luar negeri. Hal itu membuatnya kelelahan di perjalanan dan berakhir drop. Untungnya awal musim dingin ini undangan semacam itu tidak di terimanya lagi. Sehingga ia bisa beristirahat penuh untuk menghilangkan kepenatan.
Tetapi bukannya beristirahat di apartemen, Yein malah memutuskan pergi ke Busan. Setelah menginjakkan kaki di negaranya, hal yang terlintas dibenaknya adalah menemui seseorang yang membuatnya merindu dan tak bisa tidur selama di luar negeri. Karena itulah ia memutuskan untuk beristirahat disana sekaligus melepas rindu dengan seseorang tersebut.
"Eh, kau sudah tahu? Sebentar lagi kau akan memiliki keponakan."
Topik itu membuat Yein tertarik dan menoleh cepat. "Hah? Keponakan?"
Jisoo mengangguk cepat. "Hoseok belum memberitahumu?"
Yein menggeleng dan mendengus sebal. "Bisa-bisanya kau tahu lebih dulu daripada ku, kak."
"Ups, maaf. Aku pun tahu dari Mijoo. Mungkin mereka akan memberitahumu setelah kalian bertemu nanti."
Sejak Hoseok menikah dengan Mijoo, lelaki itu jarang menceritakan kehidupannya bersama Mijoo pada Yein. Yein pun hanya tahu perkembangan rumah tangga mereka dari Jisoo yang dapat informasi langsung dari Mijoo. Mungkin setelah ini ia akan memarahi Hoseok karena menutup-nutupi urusan pribadinya. Padahal lelaki itu selalu mencampuri urusan pribadi Yein. Sungguh tidak adil.
Mobil yang dikemudikan Jisoo baru saja keluar dari jalan bebas hambatan menuju jalanan yang di sekelilingnya di tumbuhi ranting tak berdaun. Tak banyak kendaraan maupun pejalan kaki yang melintasi jalan tersebut.
"Mau menginap, kak?" tanya Yein.
Sebenarnya ia berencana ke Busan seorang diri. Tetapi Jisoo menawarinya tumpangan dengan alasan wanita itu mau jalan-jalan.
"Tidak, tidak. Aku hanya akan mengantarmu. Mungkin aku akan mampir sebentar untuk bermain dengan anak-anak disana."
Jarak antara tempat tujuan dengan jalan besar tidak begitu jauh. Mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk tiba di tempat tujuan.
