☘bag.22☘

3.4K 76 0
                                    

Mereka sudah sampai di mall

"bentar len" pinta fathan mau tak mau Alena harus mengikutinya.

"kenapa?" tanya Alena bukannya menjawab fathan malah menyampirkan jaketnya di bahu Alena

"jangan di lepas aku gk mau km di tatap sama cowo cowo" bisik fathan

"hhmm..."

Kemudian fathan melingkarkan tangannya xi pinggang Alena

"dasar possessive" cibir micho karna jengah melihat fathan sangat possessive terhadap Alena

"bacot , mending main timzone"

"ngalihin pembicaraan lo"

"bisa gk si kalian tih gk usah ribut gk dimana mana heran deh gw" tukas stella

"diem lo nenek lampir" ucap reynan dan mnicho berbarengan

"dapet temen dari mana si lo ndre begini banget" timpal laras

"bukan temen gw itu"

"wahh... Parah lo ndre gw salah apa coba.." ucap micho memelas

"BANYAK !!!"

"udah deh yuk kita main napa jadi berantem"

"uuu.. Makan tuh gw di belain mamah muda"

"belum aja di semprot sama si fathan"

"Ayo gc"

Di timzone mereka sibuk masing masing mana yg ingin di mainkan oleh mereka tapi lepas selesai nanti harus kumpul lagi.

Andre bersama Shasa , alvaro bersama laras dan Alena dgn fathan soal micho reynan stella alhasil mereka bertiga berkumpul para jomblo dari pada harus ikut yg udah punya pasangan jadi nyamuk.

Tapi mereka bertiga ada saja perdebatan kecil

"kita main flour dens aja gimana yg menang poin paling banyak harus turutin permintaannya gimana" tantang micho

"Ok deal"

Sedangkan Alena dan fathan masih belum menemukan permainan yg pas

"ada crade baseball main yuk"

"kita tanding siapa yg skors nya paling banyak harus turutin permintaannya gimana" tantang fathan

"ok , siapa takut aku yg baka menang"

"Liat aja nanti siapa yg menang"

Alena dan fathan mulai memasukan bolanya fathan memasukannya dgn mudah sedangkan Alena belum juga masuk

"iihh.. Fathan jangan di masukin dulu km udah banyak sekarang bantuin aku"

"lahh.. Masa gitu" fathan tetap memasukan bolanya kembali ia hampir mencetak skors

"Bantuin gk" Alena menarik tangan fathan

"iya iya aku bantuin"

"cepetan nanti waktunya abis" seru Alena

"km enak cuma teriak teriak doang"

"udah masukin lagi cepet"

"untung sayang" gumam fathan

"sekarang main apalagi" tanya fathan ketika permainan itu selesai

Alena berjalan menuju mesin capit bineka dan fathan hanya berdiri di belakangnya sesekali dia tertawa kecil melihat Alena tidak mendapatkan bonekanya.

"sini biar aku , mau yg mana"

"yg itu" tunjuk alena kepada boneka sapi lucu itu

"kalo aku berhasil mau ngasih apa?"

My Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang