V. Agenda Baru.

72 15 1
                                        

"SSAEM!"

Nara menoleh cepat mencari sumber suara sampai akhirnya menemukan Sarang di depan meja kasir.

"Sarang-ah! Sini~!"

Wajah Nara yang tadinya sumringah menjadi berubah drastis saat melihat orang yang mendampingi Sarang.

Nara masih merasa sangat canggung karena sudah berprasangka buruk kepada Mingyu. Tapi mau bagaimana lagi, sangat wajar jika seorang guru mengkhawatirkan sesuatu yang buruk terjadi pada muridnya sendiri.

Suara kursi yang berdecit itu berasal dari kursi untuk Sarang duduk. Mingyu duduk di samping Sarang, awkwardly.

"Samchon! Sarang mau.. tteokbokki satu, nori tempura satu.. uh.. apa lagi, ya.."

"Minumnya mau apa, hm?"

"Susu kocok Milo!"

Sulit bagi Nara untuk memalingkan wajahnya dari Sarang.

Sulit bagi Nara untuk memalingkan wajahnya dari Sarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CUTENESS OVERLOAD.

"Ssaem tidak makan? Mau pesan apa??"

Pertanyaan dari Sarang membuyarkan bayangan Nara jika punya anak perempuan se-imut Sarang kelak nanti.

"Ssaem sudah makan barusan. Sarang tadi bawa bekal makanan apa ke kelas? Kok jam segini sudah lapar lagi?"

"Roti panggang pakai selai kacang~"

"Benarkah? Ayah ssaem juga suka roti pakai selai kacang!"

"Jinjjayo?? Aji juga waktu itu Sarang kasih roti, tapi setelah itu Aji hilang.."

"Aji?"

Sarang mengangguk pelan. Raut wajahnya terlihat menjadi murung. Nara melirik ke Mingyu seakan-akan meminta penjelasan.

"Ahㅡ Aji.. Aji anjing Chihuahua milikku, tapi karena aku jarang sempat untuk merawat Aji, Aji dititipkan ke Minseo, ibunya Sarang."

Mingyu terlihat agak gugup saat menjelaskan itu ke Nara. Padahal, Nara juga biasa saja, tidak seperti ingin 'menerkam' Mingyu.

"Ssaem juga punya! Namanya Haru, makanan kesukaannya pai apel."

"Wuaaah, iya?? Sarang mau lihat, boleh?!"

Nara terkekeh pelan sambil mengangguk.
"Boleh, sayang."

"ASIIIK! Samchon, setelah ini ayo kita bertemu Haru. Haru ada di rumah ssaem, kah?"

yuchiwon teacher.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang