"Hey."
"Baru pulang?"
"Bareng?"
Nara mengangguk sambil kepalanya menoleh ke Mingyu. Ketiganya langsung melihat ke arah pintu yang dimana Ayah sudah ada di depan pintu.
Mingyu terlihat tegang saat berhadapan dengan Ayah Nara.
"Pulang naik apa barusan?"
"Jalan kaki. Dekat, kok. Hanya 15 menit. Ramai juga, kan. Barusan aku diantar Mingyu." Nara menjelaskan secara detail pada Ayahnya. Ayah menatap intens Mingyu yang mulai terlihat gugup.
Terlihat dari cara Mingyu membungkuk dan memperkenalkan diri ke Ayah. Suaranya bergetar.
Minhyun hanya menatap Mingyu dari atas sampai ke bawah.
Minhyun bertanya. "Kau sudah makan?"
"Barusan dibelikan coklat panas oleh Mingyu."
"Makan nasi?"
Nara menatap Minhyun dengan nyolot. "Aku kan tidak makan nasi di malam hari." bisiknya.
Minhyun terkekeh geli. Mingyu yang hanya berdiam diri pun pamit untuk pulang, dan disusul oleh Minhyun.
"Wajah temanmu seperti familiar untuk Ayah."
"Hm? Benarkah?"
"Benar. Rasanya, Ayah sering melihat wajahnya. Namanya tadi, siapa?"
"Mingyu."
"Mingyu..."
Nara tersenyum. Ia menepuk pundak Ayahnya pelan. "Sudah, kita bahas ini besok saja ya, Yah? Waktunya beristirahat."
*****
Hari ini, sekolah dijadwalkan untuk memulangkan semua murid dua jam lebih awal untuk mengadakan rapat bagi para guru.
"Haish. Yang benar saja.."
Sebenarnya Nara mendengar eluhan dari sisi belakang kursinya, namun ia bersikap acuh tak acuh saja. Pekerjaan jauh lebih penting daripada hal tidak jelas seperti itu.
BRAK!
"YA! PARK NARA!"
Nara memejamkan matanya saat sebuah buku yang dibanting kencang muncul di hadapannya.
"Bukannya kau berpacaran dengan Minhyun ssaem, huh? Minhyun ssaem sudah kau rebut, dan sekarang pria lain juga kau rebut, HAH?!!"
"Sonsaengnim. Apa masalahmu?" tanya Nara kebingungan campur jengkel. Nara sangat tidak suka ada orang yang bertindak semena-mena dengannya.
Perempuan berumur kepala tiga puluh itu langsung menjambak ikatan kuda rambut Nara dengan kencang.
"YAㅡ !! KAU SUDAH GILA?!!"
"KAU YANG GILA. TIDAK USAH BERPURA-PURA, JALANG!"
Layaknya seperti pahlawan agak kesiangan, Minhyun datang di waktu yang tepat.
"Hey, HEY, HEY! Ada apa ini ribut-ribut?!" ujar Minhyun dengan cepat melepas jambakan tangan Doyeon dari rambut Nara.
Doyeon berdecih sarkas. "Kau pacarnya, kan? Lihat ini." Lalu mengambil remote TV dan menyalakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
yuchiwon teacher.
FanficPark Nara, seorang guru TK yang dibuat bimbang untuk memilih antara Mingyu, anggota grup idola SEVENTEEN, atau Minhyun, sahabat karibnya sejak SMA.